Selasa, 25 Desember 2018

Tentang 7 Mitos dan Fakta Dalam Krediet dan BI Checking

Mitos tersebut antara lain sebagai berikut.

Pertama, tiap orang memiliki skor kredit. 

Kedua, hanya orang kaya yang memiliki skor kredit bagus. 

Ketiga, untuk mendapat kredit, kamu harus memiliki utang terlebih dahulu.

Keempat, memiliki banyak utang akan membuat peringkat BI Checking menjadi buruk. 

Kelima, bila kamu membayar cicilan kredit dengan teratur, kamu bisa memperbaiki skor BI Checking.

Terakhir, jangan lari dari cicilan dan utang karena akan mepengaruhi skor BI Checking.

Anggapan-anggapan tersebut adalah salah. 

Lalu, apa yang benar? Berikut faktanya :

Pertama, tak semua orang punya skor kredit dan terdaftar di BI Checking. Tentu saja, karena banyak orang Indonesia belum terhubung layanan perbankan. Kalaupun jumlah rekening perbankan terus naik tiap tahun, tidak semua masyarakat memanfaatkan kredit perbankan. Angka literasi keuangan (melek keuangan) inilah yang sedang diupayakan untuk terus ditingkatkan.

Kedua, tingkat penghasilan seseorang tidak berpengaruh apapun pada skor pada BI Checking. Ketiga, tidak semua orang yang memiliki kredit pada lembaga keuangan akan membuatmu terjebak utang.

Seseorang yang memiliki kartu kredit tetapi membayar tagihan dengan teratur tidak akan terkena bunga apapun. Dia juga memiliki peringkat yang tidak tercela dalam skor kreditnya.

Ketiga, BI Checking hanya untuk melihat seberapa banyak dan bagaimana kebiasaan kamu membayar tagihan. Jadi, tidak termasuk seberapa banyak kartu kredit yang kamu miliki sekarang.

Keempat, Orang yang membayar semua tagihan dengan lancar tiap bulan, termasuk cicilan rumah, kendaraan bermotor dan tagihan tv berbayar, tidak akan tercatat pada BI Checking.

Kelima, BI Checking hanya mengenal lima level. Skor lima adalah yang paling buruk karena kamu telah menunggak cicilan kredit selama lebih dari 180 hari. Lembaga keuangan juga memasukkanmu ke dalam daftar kredit macet.

"Orang miskin atau yang belum memiliki kredit sekarang mungkin masih belum tercatat di sistem BI Checking. Nanti, ketika suatu saat dia terjebak masalah keuangan, baru namanya tercatat di sistem tersebut,"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar