Minggu, 31 Desember 2017

Nyablak

Besar di Jakarta, dilingkungan betawi daerah Manggarai-Tebet, membuat gaya bicara saya terdengar nyablak. Dan itu terbawa sampai sekarang. Saat sedang ngobrol dari volume suara pelan tiba-tiba
bisa menjadi maksimal. Kalau lagi bisik-bisik, tetep saja suara kedengeran keras. Tidak hanya saya di keluarga yang mempunyai volume kenceng, salah satu adik ipar pun punya volume suara yang sama, apalagi adik keturunan betawi banten, lha saya keturunan garut-tasik, harusnya punya nada suara pelan, tapi ini mah bisa disebut cowong.
Nyablak kalau diterjemahin artinya bicaranya kenceng. Karena nyablak tadi banyak yang mengira kalau orang itu kasar, kurang sopan atau dianggap sebagai orang yang suka marah-marah.  Nggak bener banget tuh. Mungkin ceritanya begini : Zaman dulu pas masih jarang orang yang tinggal di Jakarta, orang betawi rumahnya jauh-jauhan. Jadi kalau mau ada keperluan, mereka kencengin tuh volume suaranya karena jarak rumah yang pada jauh tadi. Intinya sih biar suaranya itu nyampe ke kuping tetangganya.  Walhasil terdengarlah kaya nyablak padahal mah . . .
Ada penelitian yang menyebutkan kalau bicara keras dan kenceng dipengaruhi oleh salah satunya  budaya dan kepribadian orang  itu, jika seseorang sudah percaya diri atau
pemberani biasanya ia memiliki volume suara yang keras. Ehem. Yaaa mau gimana lagi, udah bawaan punya pita suara leeebaarr, seleebaaar badannya....

Tegal Mas

Yang menarik dari Lampung, propinsi paling selatan Sumatera adalah dikelilingi banyak pantai.
Selain Pantai Pahawang, Mutun dan Sari Ringgung, ada Pantai Pulau Tegal yang memiliki pasir putih yang lembut.
Pulau Tegal Mas Lampung berada di Pulau Tegal,
Pantai ini relatif sepi, karena memang masih belum setenar Pahawang. Untuk Penginapan sudah ada tepat dipinggir pantai, hanya saat berkunjung kesana tidak ada tempat makan, pengelola baru akan menyediakan makanan apabila sebelumnya ada pesanan jauh2 hari dari konsumen. Pantai pun masih bersih karena pengunjung belum banyak yang datang.

Mak E

Salah satu kelakuan @danibadar dan pasangannya, selalu penasaran dengan hal yang baru. Ngga banyak comment, nanti perang comment, jadi yang bagus2 aja, cuman bilang : "gileeee ....
gayanya ngga nahan, sis...!!!".....

Foto di Kolam

Anak lanang berencana foto-foto underwater di Pahawang yang terkenal itu lho, letaknya di Pasawaran Lampung. Sehari sebelumnya sudah diingatkan agar jangan lupa mencharge baterai kamera. Tapi apalah daya, waktu tiba di Pahawang, baterai kamera kosong, katanya sih baterai drop, padahal mungkin lupa menchargernya. Yak...foto-foto di air tetap dilakukan, tapi di area kolam renang Sheraton Lampung tempat kami menginap. Hasilnya keren juga doong.....


Rabu, 27 Desember 2017

Berenang Di Soreang

Berawal dari rasa penasaran karena setiap hotel pasti punya kolam renang, entah itu khusus bagi para tamu yang menginap atau bisa terbuka bagi umum.

OK, daripada penasarannya terus dipendem maka dicobalah untuk nanya-nanya dulu ke bagian securitynya. Kolam renang ini ada di hotel yang lokasinya dekat dengan rumah. Nama hotelnya Sutan Raja Hotel. Alamatnya kurang tahu pasti dimana tapi ada di Kabupaten Bandung, dekat banget dengan Kantor Pemerintahan Daerah dan pintu masuk/keluar Tol Soreang yang baru diresmikan.

Dari luar sih, hotel ini lumayan juga konstruksinya. Luas Kamar dari bentuk kaca kamar kelihatan besar. Parkiran juga luas. Disekitaran kolam renang ditanami pohon kelapa yang belum terlalu tinggi. Mungkin karena petugas cleaning service terbatas, sehingga waktu datang pukul 8 pagi, lantai dekat area kolam belum dibersihkan. Pemesanan makanan di tempat makan kolam baru bisa dilakukan jam 10 pagi, yang baru bisa dipesan  hanya air mineral.

Fasilitas yang ada mulai dari fitness centre, gym, kolam renang, yacuzi, lapangan tenis sama jogging track. Kolam renang dengan atap juga ada, jadi kalau sedang hujan ingin berenang bisa disini, posisinya tepat dibelakang lapangan tenis. Ada juga kolam renang dengan standart olympic,  berenang di tempat itu, dikenakan biaya yang berbeda, tapi untuk harga berenang disini masih termasuk murah.

2017 ke 2018

Liburan sudah mau habis, sebentar lagi tahun baru 2018. ...rasanya masih kurang tapi ngga bisa nambah. Harus kembali kerja..karena liburan dan jalan-jalan butuh biaya.
Saat liburan selesai anak lanang kembali ke rutinitas harian. Aktivitas sekolah dan kehidupannya sehari2, harus bantu orang tua, nonton berita pagi di tivi sebelum ke sekolah, tidur malam jangan lebih dari jam sembilan malam, kegiatan eskul sekolah biasa saja jangan banyak minta dispen, hang out sama temen cuma antara salah satu hari senin sampai kamis, dan jika ada waktu senggang  luangkan waktu untuk belajar, meskipun hanya sebentar.
Bagi saya, orangtuanya, liburan usai adalah hari di mana kembali bekerja mengumpulkan uang. Aktivitas usaha di kantor, target akta harus ditambah, kerjaan jangan banyak yang molor waktunya. Kembali berjuang agar badan sedikit berkurang lemaknya, karena saat liburan semua makanan masuk dalam perut, harus selalu sehat, karena selain kerjaan kantor, urusan rumah seperti nyapu, pel lantai dan bersih-bersih itu butuh tenaga. Bagi Bapanya, program kerja
kabinet sekarang masih tetap berlaku.

Resolusinya di tahun 2018 apa nih? Yang jelas jalani semua ini dengan iklhas, tawakal,usaha, dan bersyukur. 2017 akan segera jadi kenangan. Selamat datang 2018 Tahun baru doongg ? Iya..dirumah saja. Ngga kemana-mana, besok sudah masuk sekolah. Terompet...mana terompet!!

Good bye Holiday.
Meet you in the middle of year.
Mulai rencanakan liburan lagi.
Kemana...
Dimana....

#keluarga big boss
#keluarga maktal
#keluarga gading
#keluarga cibubur

Selasa, 26 Desember 2017

Kebahagiaan Opa dan Oma

Kebahagiaan Opa dan Oma adalah kedatangan cucunya dan bermain bersama cucu keliling kota.
kebersamaan dengan cucu seperti bermain ke mall, pergi ke musium, atau sekadar berjalan-jalan dan pergi makan diluar di tempat2 yang sekiranya cucunya belum pernah datang kesana,  sering membuat Opa dan Oma cenderung bercerita tentang kisah hidup zaman dahulu yang penuh kesenangan dan kebahagiaan. Karena itu, mau tak mau Opa dan Oma pun ikut senang mengingat memori masa lalu yang indah. Untuk cucunya sendiri pun cerita Opa dan Oma jadi menumbuhkan perasaan mandiri, tenang, berwawasan, dan mengerti soal norma kesopanan.
Terima kasih Opa Oma. I ❤ U

Taman Love Sadu

Menghabiskan liburan akhir tahun, main ke Taman Love Soreang. Karena berada di dataran tinggi, kendaraan yang kita lalui menanjak. Harus jagoan dan ahli yang menyetir kendaraannya. Tepat kami datang kendaraan tidak bisa parkir di lokasi, sehingga kami harus jalan mendaki ke lokasi Taman....huh hah huh hah....kaki betis berat, keringat langsung bocor....berharap diatas banyak tempat makan apalagi udara sejuk mengundang lapar.

Di sini ada replika pesawat yang bentang sayapnya mencapai  kurang lebih 18 meter. Kursi-kursi ala-ala taman ada di beberapa di area Taman Cinta yang menghadap langsung pegunungan.
Di taman love ini terdapat bunga yang disusun rapih berbentuk love. Pengunjung berfoto-foto di spot ini.
Nah dari dua rangkaian hati yang berbentuk love tersebut diperkirakan disebut taman love dari Gunung Sadu Cijengkol. Terdapat dua kolam renang berbentuk ❤....banyak juga pengunjung yang berenang.

Saat  berkunjung ke tempat ini tidak diperbolehkan membawa makanan dan minuman dari luar, yang ada dikantin hanya minuman ringan...jadi terbayangkan sudah capek mendaki, tidak ada yang berjualan makanan....huh hah huh hah, usap keringat, perut lapar...Saat pulang...turun dari lokasi, badan sebesar ini takut menggelinding, untung pakai sendal jepit....gampang buat ngerem. Cciiiiitt....aaaarrgghh...

Makan Siang di Cilegon

Pulang dari Lampung menuju Jakarta malalui jalan darat, lepas dari Pelabuhan Merak, kami berencana makan siang di Bintang Laguna. Lokasinya sangat strategis,
karena dekat dengan pintu keluar tol cilegon timur. Tempatnya sangat sangat luas,
saat masuk ke dalam, kami kira resto tutup, karena sepi tidak ada pengunjung dan pelayan. Ternyata tempat makan pengunjung ada di belakang gedung yang kami datangi tadi, ada lesehan, dan ada tempat duduk makan biasa dan juga ada ruang2 karaoke yang memakai nama batu2an.
Menu yang tersedia di sini cukup beragam,  Variasi makanan lautnya lumayan lengkap. Kemarin kami memesan sate ayam dan sate kambing, ikan kuwe bakar, cumi tepung, sayur asem, karedok dan yaa nasi putih. Untuk minum ada jus durian. Free minuman di sini sama seperti di tempat lain yaitu teh tawar hehehe. Pelayanannya termasuk cepat tidak menunggu lama makanan sudah datang, karena perut lapar konsentrasi sudah tidak ke kamera....thank you @danibadar...

Dulu dan Sekarang

Dulu, waktu kecil, ketika adik minta dibelikan mainan kereta api, malah diberi sapu lidi dan segenggam karet gelang. "Bikin relnya dulu," kata Bapa.

Ketika kepada Mamah minta dibelikan tas koper president buat sekolah seharga Rp 5.000, malah dibelikan tas ransel seharga Rp 1.000…

Tapi kalau minta beli buku cerita, kami beli satu disuruh beli dua atau lebih buku.

Sekarang cucu-cucu Bapa dan Mamah punya mainan terbanyak dan termahal di masanya.
Tidak apa-apa, ha ha ha.
Wong dulu, waktu saya masih kecil, orangtua kami memang bukannya tidak punya uang. Tapi mereka mementingkan menabung sambil menikmati hidup juga.

Lagi pula, sekarang kami anak-anak sudah punya cukup uang untuk beli "mainan" sendiri ..itu yang sering bikin Mamah dan Bapa kaget2 melotot melihat kelakuan anak2nya mengelola uang.

Ya udah ya udah ya udah,  waktu berlalu...

Rumah Kayu

Makan malam di Lampung..., lebih pas di Rumah Kayu, saat masuk ke resto, ada kolam ikan, yang bikin takjub, ikan patin dan ikan lelenya besar2...malah sangat besar menurut pikiran saya,  karena saya sendiri belum pernah lihat ikan sebesar itu...kalau  menunya ada pindang patin, ayam bakar dan ikan air tawar sampai ikan laut...porsi makanannya juga lebih besar daripada di Resto Jumbo Kakap...terima kasih @idon2410....kenyang banget deehh.....

Nasehat Orangtua

When orangtua menasehati anaknya about everything and then his children just cengar cengir senyam senyum sambil said "iya..iyaa...iyaaa...." so his parents only kerang kerung eyebrow...not be able talk again....hehehe...but still sadar kamera.

Juminten

Maksakeun ningali juminten eeeh jumanji heula..tibatan katinggaleun kaburu layar turun panggung...balik jam dua belas peuting leuwih oge moal aya nu nyarekan pan keur liburan keneh....jadi teu bisa sare pas datang ka imah...da seuseurian tengah peuting...dum duum...duuum...

Koko Adikku

Koko @danibadar...alhamdulillah ketemu lagi pas liburan akhir tahun 2017, nuhun diskusi panjang dan hebat plus dor dar gelap, tanpa itu seperti nyuruput kuah baso teu diseblok ku pecin jeung sambel cabe, anyeeepp.... nuhun sudah dijajanin buat ngaleumpeungkeun cangkeng, aah sebeneurna masih hayang nakol keneh saya teh....can beres madame jedi beraksi.

Beauty Plus

Adik-adik saya waktu  ngambil angle foto saya, kayaknya sentimennya sampe ke ubun2. Pas bagian saya yang motret mereka, semua aplikasi beauty plus dari kamera hape dikerahkan ke titik maksimal. Hasilnya wajah  tanpa pori-pori, wajah punya efek menor,  warna kulit jadi pingki2 gitu, mata mendadak bulet tanpa operasi. Rasanya perawatan wajah tidak diperlukan. Nah saat bagian saya yang difoto, aplikasi camera 360 extreme dimatikan, angle foto diambil saat keadaan nyeleneh, kalau perlu sedang acak-acakan. Alasannya kalau saya hilang gampang dicari karena hasil foto dan realitanya sama.

Senin, 18 Desember 2017

Kisah Masa Kecil

Masa kecil yang tidak sering-sering bertanya pada Google. Saat ingin main langsung manggil-manggil nama teman di depan rumahnya. Mandiri dan tangguh dalam memecahkan masalah. Terutama soal-soal pekerjaan rumah dari bapak dan ibu guru. Punya kebebasan bermain dan belajar sepenuhnya karena tak pernah ada gangguan bunyi notifikasi dari ponsel Android!

Bapa

Adik laki-laki teteh harus sadar bahwa suatu hari akan menggantikan peran Bapa. Kita tidak akan pernah tahu sampai kapan Allah beri waktu kita bersama Bapa. Dan bila saat itu datang, adik laki-laki teteh harus siap. Sebab kematian tidak pernah menunggu kesiapan. Belajarlah pada Bapa selagi kesempatan masih terbuka. Sering-seringlah mengobrol dengannya. Dalam otak Bapa itu tersimpan banyak hal yang dapat digali. Mau tanya apa saja ke Bapa, pasti bisa terjawab.

Sabtu, 16 Desember 2017

Pasar Kaget Dekat Rumah

Ahh...akhirnya hari Minggu datang juga... rasanya kangen hari minggu (The Real Sunday) hehe, setelah tiap hari beraktivitas penuh, saatnya mencari waktu untuk
refreshing. Kali ini saya menghabiskan waktu di Minggu pagi di sebuah pasar kaget di kota Bandung. Lokasinya di dekat komplek perumahan di tempat parkiran ruko2 kantor, yang karena hari Minggu tutup, disanalah pasar kaget hadir.
Saya sendiri salah satu penikmat pasar kaget, awalnya penasaran ada apa sih rame-rame jalanan komplek jadi penuh pengunjung. Ternyata isinya lumayan lengkap, serba ada mulai dari makanan minuman, baju, sendal sepatu, tas, perkakas dapur, helm, sampai sayuran dan bumbu dapur, pokoknya apa aja ada deh..
Bubur ayam, Kupat tahu, nasi uduk, surabi, mi ayam, baso, dan sebagainya sudah siap menanti para orang lapar datang kepada mereka. Berbagai jenis es juga tersedia, termasuk susu murni khas Pengalengan Bandung yang terkenal itu. Tidak hanya itu, banyak permainan anak juga ikut serta meramaikan pasar kaget, seperti odong-odong dan pancing-pancingan. Yang menyenangkan main di pasar kaget, karena hampir semua jenis barang dagangan dijual dengan harga relatif murah dan selain
itu sambil belanja, kita bisa ngamatin proses tawar menawar antara yang jualan sama pembeli, para penjual yang dengan berbagai gaya menawarkan dagangannya, anak anak yang merengek minta jajan ke emaknya yang kalau tidak dituruti meraung2 nangisnya minta ampun, sampai sakit telinga yang mendengarnya. Entahlah, saya selalu antusias kalo lagi ke pasar pasar tradisonal kaya gini, menyenangkan !!

Nonton di Bioskop

Mau sedikit cerita.
Dulu sampai sekarang hobi nonton film, ada yang hobi nonton juga ngga?
Kenapa ya? Mungkin kalau lagi nonton itu seperti masuk ke dalam ceritanya, artinya
kalau film itu bahagia pasti jadinya nanti selesai nonton bahagia. Kalau cerita film endingnya sedih jadi suka ikutan sedih, karena pakai sesengukan segala, selesai nonton kepala cenat cenut. Nonton film jagoan...serasa punya tenaga ruar biasa buat mukulin orang,  nonton film fiksi, jadi berpikir tentang masa depan, kalau ceritanya seperti di film bagaimana yaa?  Lihat mobil bisa terbang, hidup di ruang angkasa, bagaimana coba...
Nonton bioskop dulu waktu belum berkeluarga hobi banget sama teman-teman sampai sering maraton di bioskop hahaha,
tapi sekarang tidak pernah lagi,  karena sekarang nonton film di bioskop ngikutin maunya anak lanang, paling tidak satu hari satu film.
Semakin saya sering nonton ke bioskop semakin saya menyadari bahwa kepuasaan yang didapat dari menonton dvd di rumah memang sangat berbeda dibandingkan nonton di bioskop. Kecuali kalau saya punya home theater system yang mumpuni, itu lain lagi ceritanya.
Pokoknya sehabis nonton film di bioskop itu ada perasaan happy dan perut mendadak kenyang padahal cuman makan popcorn doang.

Rabu, 13 Desember 2017

Dulu dan Sekarang

Dulu saat anak saya masih kecil semuanya aman-aman aja. Gerakan dia juga belum seaktraktif sekarang. Jadi masih sangat mudah setiap momen dijepret pake kamera hape. Tapi setelah makin besar, pas beruntung dia mau difoto, ehh.. tangannya gerak-gerak, jadi hasil jepretannya blur semua..

Dan setelah makin besar, terlebih remaja, dia sudah bisa menolak jika tidak mau difoto. Saya pegang hape dengan posisi agak tinggi aja udah diteriakin, “enggak mau difoto!!” Padahal siapa juga mau motret dia. Atau kalau memang niat mau foto dia, dibujukin dengan segala cara juga tetap keukeuh di pendiriannya, “No foto-foto!!”
Di saat ada kesempatan buat moto dan dipikir dia tidak tahu, tiba-tiba dia menggoyangkan badannya, jadilah hasil foto seperti bayangan berlari.

Biar dia enggak sadar kalau lagi difoto,
akhirnya, saya lebih memilih pose candid. Pas dia enggak lihat kamera,  saya pura-pura sedang menulis pesan, lalu cekrek !! Girangnya saya bukan kepalang...

Tukang Unta dan Tukang Foto

Saat di arafah, hati hati jangan sampai di jebak tukang unta dan tukang foto keliling
Kalau mau naik unta, jangan langsung naik, karena pasti akan ‘dipalak’ dengan harga yang tinggi. Juga waspada kepada tukang foto, kalau ada yang foto kita, kita harus tegas menolaknya, karena kalau kita tidak menolak, lagi-lagi kita akan ‘dipalak’ untuk menebus semua foto yang sudah dia ambil tanpa persetujuan kita. Tapi Alhamdulillah kejadian itu tidak di alami anak saya, ketika turun dari bis lalu melihat unta, langsung anak saya mendekati dan  mengusap-ngusap kepala unta, saat tukang foto datang, kami menolak untuk difoto karena mendengar banyak pengalaman diatas, ternyata mereka tidak seseram yang dibayangkan. Anak saya bisa berfoto dan naik unta pertama kalinya. Tukang unta dan tukang foto menerima tip tanpa banyak berdebat. Padahal ukuran tip saat itu dirasa tidak seberapa. Alhamdulillah sebenarnya takut kena palak juga.

Bapa

Sebagaimanapun kuat dan besarnya seorang bapa, ia memiliki hati yang lembut dan penuh kasih sayang. Mungkin ketika sudah dewasa, bapa sering membuat "keki" anaknya. Namun kalau menilik hari di mana pertama kali dia menimang anaknya, maka kita akan menyadari bahwa kita memiliki bapa yang sangat menyayangi dan patut dibanggakan.

Setiap laki-laki di dunia ini, sedikit atau banyak, memiliki naluri melindungi dan naluri menjadi seorang bapa. Mamah memang luar biasa, begitu pula bapa yang selalu melindungi kita dalam bayang-bayangnya yang kuat, sederhana dan tak banyak bicara.

Selasa, 12 Desember 2017

Pohon Mangga

Salah satu makanan favorit saya mangga muda apalagi di bikin rujak.
Dulu saya pikir makan mangga muda bisa bikin kurus, apalagi kalau buahnya masih mengkal dan asam, jadi pikir saya asam dan kecut-nya itu bisa membakar lemak.
Apa hasilnya ??
Makan mangga, kadang pakai bumbu rujak kadang hanya makan mangga dicocol garam plus cabe,  ngga makan nasi,  menahan lapar, tapi perut malah makin melebar.
Alhasil makan yang asam dan kecut asin pun tak bikin kurus.
Lagipula kalau sekarang dipikir-pikir, ngga ada hubungannya tuh makan asam bikin kurus, kalau bikin sakit maag iya juga, tapi bersyukur Alhamdulillah saya tidak punya penyakit maag. Sekarang karena rumah saya sebelah klinik dokter dan yang terkenal adalah dokter kandungan, setiap jadwal praktek yang bersangkutan, banyak ibu2 yang sedang hamil datang, selain antri di dokter sebagian juga ada yang minta izin mengambil mangga muda yang  bergelantungan di halaman rumah, dengan alasan ngidam kalau tidak diturutin takut anaknya nanti ileran.

Minggu, 10 Desember 2017

Kisah Soroja

Puncak kemacetan di jalan utama penghubung Kota Bandung dan Kabupaten Bandung Soreang tidak bisa dihindari,  kemacetan di mulai di depan Miko Mall..kemudian Jalan Kopo Sayati berlanjut di Bojong Buah hingga Katapang dan seterusnya.
Pembuatan Jalan Tol Soreang-Pasirkoja dengan panjang 15 KM dianggap bisa meminimalisasi kemacetan di jalur Kopo-Soreang. Entah karena banyak yang latah ingin mencoba jalan tol baru atau karena sudah muak dengan kemacetan di jalan lama...Sabtu siang kemarin saat akan keluar di gerbang tol Soreang arah dari Pasir Koja Bandung, antrian sudah panjang mengular, kendaraan hanya bergerak perlahan hingga akhirnya keluar Gerbang Tol Soreang dan ternyata diluar sudah disambut jajaran mobil-mobil yang sedang menikmati pula kemacetan.
Teringat beberapa waktu lalu di Surat Pembaca Pikiran Rakyat tentang pengguna jalan di wilayah tersebut, “Jika anda tidak mau darah tinggi anda kambuh, hindari keluar rumah di hari Sabtu jika tidak ada keperluan yang mendesak." Alhasil saat sedang berkunjung ke Soreang, karena malas bertemu kemacetan, tempat kuliner yang selalu didatangi hanya itu-itu saja.
Sate Cilampeni yang tidak jauh dari jembatan Citarum, Bajigur Durian yang ada di jalan Kopo Katapang, Baso dan Bubur Ayam Mang Donal di jalan Raya Soreang, letaknya setelah BORMA Toserba Soreang.

#ironi

Wisata Kuliner di Pasar Cihapit

Setiap pagi ada yang jual kupat kahu di sini, di Pasar Cihapit Bandung, letaknya sebelahan dengan mang tukang kerupuk. Kalau keluarga saya makan kupat tahunya, saya beli kerupuk terasinya. Kerupuknya dicocol ke bumbu kupat tahu, alamak enaknya tiada tara!
Tapi sampai waktu ini lidah saya masih lebih lekat dengan ketoprak daripada kupat tahu padahal seperti kupat tahu pada umumnya di Bandung, menu ini terdiri dari potongan kupat atau ketupat, kecambah, tahu goreng lalu disiram bumbu kacang dan kecap tidak ada bedanya dengan ketoprak Jakarta. Disajikan dengan kerupuk dan segelas teh tawar panas, menu ini sangat mengundang selera tapi belum di lidah saya. Mungkin karena dulu, saat masih kecil, selama bulan ramadhan, mamah saya selalu membuat kupat tahu...terkadang saya sering diberi tugas "ngerendos" kacang di cowet...atau mengaduk adonan kacang di panci, jadi perasaan kenyang makan kupat tahu selalu ada..Selain itu ada warung makan Mak Eha.
terletak di dalam Pasar Cihapit. Tempatnya lumayan bersih untuk level pasar. Pernah ada aturan seluruh pedagang di Pasar Cihapit memakai baju batik, tapi sekarang sudah tidak dipakai lagi. Saat ditanya kenapa......
"....emang mah bade icalan sanes bade ka ondangan...."

Sabtu, 04 November 2017

Berkhayal Miliki Kebun Durian

Sejak kecil orangtua sudah membiasakan anak-anak untuk ikut berkebun walau kami tinggal di kota dengan lahan yang tidak luas. Orangtua saya selalu berpesan, “Di mana pun kita tinggal, jangan lupa menanam pohon apa saja.” Itu adalah pesan yang tak pernah saya lupakan dan akan terus saya tularkan kepada anak saya.
Seandainya saya punya kebun yang sangat luas, rencananya saya ingin punya usaha agro yang nantinya bisa dijadikan agrowisata.
Rencananya, agrowisatanya ditanami tak hanya buah durian, inginnya kebun agro saya mau saya padukan dengan pohon buah manggis. Kok buah durian dan manggis? Ya, mengingat saya suka buah durian dan buah manggis, rasanya pas banget kalau wisata agronya 2 buah tadi.
Mendapat kiriman bibit pohon durian varietas montong, musangking dan matahari...si pengirim tahu...penerima kiriman adalah penyuka durian, dipikirnya daripada selalu membeli durian di super market atau di kios-kios pinggir jalan, lebih baik menikmatinya langsung, bahkan panen di kebunnya?
Oke...pengirim bibit durian adalah satu-satunya orang yang tidak suka menyantap buah durian di keluarga saya. Saya pun heran dengan kebiasaannya itu. Mungkin saya malah berpikir, “Anak ini kepalanya mungkin pernah kena ketok palu ya sampai-sampai gak doyan makan durian?”

Minggu, 29 Oktober 2017

Bandara Raden Inten II Lampung

Bandara ini satu-satunya bandara di Provinsi Lampung. Letaknya di samping bukit cadas, pinggir jalan lintas Sumatra. Jarak ke kota Bandar Lampung relatif jauh, sekitar 1 jam dengan berkendara normal.
Ukuran bandara relatif kecil dibandingkan Bandara Halim Perdanakusuma di Halim Jakarta. Sangat kecil sehingga parkir pesawat dekat dengan ruang tunggu penumpang. Dan itupun pesawat yang parkir hanya ukuran pesawat domestik.
Pesawat yang lepas landas di bandara ini berasal dari maskapai nasional saja. Ada Garuda Indonesia, Merpati, Sky Air, Lion Air, Sriwijaya Air dan Sky Air. Penerbangan dalam sehari yang paling banyak adalah maskapai Garuda Indonesia. Dalam satu hari hampir 6 kali penerbangan oleh maskapai ini. Pesawat lainnya hanya 1 kali penerbangan untuk satu kota tujuan.

Pemburu Kuliner

Keluarga saya adalah pecinta kuliner. Setiap tempat yang dikunjungi list pertama adalah makanan khas di tempat itu.
Keluarga saya pun termasuk yang bercita-cita ingin kurus, berencana diet, namun tetap happy saat bertemu dengan makanan apalagi kesukaan. Ya, semua bisa begitu karena makan itu enak! (baca: apalagi kalau dibayarin).
Saya pribadi jarang menyisakan makanan saat sedang makan diluar (baca: terlebih yamien manis baso pisah kuah dengan sambal cabe cengek yang super hah). Karena sayang, kalau makanan tidak habis akan mubazir. Dan kalaupun saya memang sedang tidak berselera dengan suatu masakan atau karena perut berontak kekenyangan, biasanya ada dua bodyguard yang siap menghabiskan makanan saya (baca: adik saya atau sepupu saya dan tidak perlu saya tag namanya). Alhamdulillah.

Selamat Makan Siang

Jangan lupa makan.
Mencapai mimpi butuh tenaga untuk berusaha.
Jangan lupa ngopi.
Supaya kantuk tidak mengunjungi
Jangan lupa juga sholat dzuhur.
Supaya apa?
Supaya enggak lupa siapa yang sudah begitu baik memberi hidup dan segala komponennya.
Lalu, jangan lupa bahagia. Itu dibuat oleh (dan berasal dari) diri sendiri.

Sabtu, 28 Oktober 2017

Laut Pangandaran

Kau mengingatkanku akan rumah. Tempat di mana segala hal yang sederhana dan penuh makna, menjadi hal yang hangat dan penuh cinta. Seperti api unggun di musim dingin. Kecil namun menghangatkan.
Kau mengingatkanku akan harapan. Seperti menatap hamparan laut dari sisi pantai.
Seperti menatap biru langit dari tempatku berpijak.
Tampak jauh.
Namun tetap menenangkan.
Karenanya, meski sudah puluhan tempat kudatangi, tetap padamu aku akan kembali.

Rumah Kampung

Saya merasa lebih senang di kampung , dengan halaman yang luas, pohon kelapa yang bisa diambil kelapa mudanya, pohon nangka yang besar dan pohon sukun yang berbuah banyak hingga di bagi-bagikan ke tetangga, pohon rambutan yang beberapa tahun terakhir malas berbuah, pohon mangga yang ada di depan dan belakang rumah, jalanan kecil di depan, dan sawah yang membentang sejauh mata memandang di setiap hari, kalau ada teman-teman anak datang, mereka bisa main layang layang, berfoto-foto sambil lari-lari bebas di pematang sawah, kalau haus tinggal tunggu penjual es nong-nong lewat, kalau sedang panen sawah, selalu ada gacong yang berjalan di antara sawah diam-diam menimbun gabah dalam tolombong bawaannya.....

Jumat, 27 Oktober 2017

Kisah Hidup Zaman Sekarang

Dulu waktu gaji 1.2jt an. Hp cukup Nokia 3310, yg penting bisa kring. Motor bebek Honda Astrea sudah hebat bisa nganter kemana mana. Meski ngontrak dirumah petak 300 ribu perbulan serasa surga dunia. Istri rajin masak dirumah, kalo pulang sayur sop dan kopi tubruk tersedia siap dimeja.

Hidup tetap berjalan dan tetap  happy  meski sederhana.

Setahun kemudian gaji sudah 5jt an. Istri minta hp juga langsung dibeliin biar tik tok lebih enak, kalo ada apa gampang telpon. Honda astrea mesti dijual karena kurang keren ganti mega pro, ngangsur 700 ribu perbulan gapapa biar trendi dikit.

Ngontrak mesti pindah kerumah yang bulanan budget 1 juta-an  alih-alih alasan perabot mulai banyak nggak muat kalo rumah petakan. Istri sudah mulai malas masak karena KFC dan McDonal lebih enak dan praktis.

Hidup tetap berjalan, happy dan mulai timbul angan-angan pingin ini pingin itu kalo gaji papa naik lagi.

Lima tahun kemudian gaji sudah 8jt an. Hp jadul mesti diganti dengan yang touchscreen, nokia melayang ganti sony ericson keluaran terbaru Experia. Mega pro gak cocok lagi wajib ganti Ninja biar ngacir, ngutang gak apa-apa kan gaji naek terus. Rumah sudah pindah di cluster meski KPR 20 th perbulan 2.5 juta

Pola makan dan gaya hidup ngikut artis wisata kuliner,,,KFC gak kelas, sekarang minimal solaria, steak 21, kopi TM yang menunya aneh-aneh. Ada chicken mozarela, chicken cordonblue ada juga ikan asin keju ha ha ha......

Hidup terus berjalan, happy tapi agak nyut-nyutan bayar hutang,,,dulu yang nggak pernah ribut sama istri sekarang sudah mulai cek cok urusan ngatur duit. Dah mulai punya visi hidup sebagai orang kaya baru,,,,,jiahhh

Sepuluh tahun kemudian gaji 15 juta
Di garasi udah ada XENIA,,,,,sstttt kabarnya utang di Lesing 3,1jt per bln x 4th, pemikiran papa dan mama agar papa butuh tantangan yang lebih biar semangat kerja" cie cie,,,,

Hmmm dompet mama sekarang tebal isinya mandiri credit card, BNI credit card, BCA credit card dan kartu pegadaian,,,, heeeee...

Ternyata makin tinggi gaji kita makin banyak yang kita mau.

Ternyata uang bisa merubah segalanya.

Ternyata berapun uang yang kita punya nggak akan pernah mampu mencukupi nafsu duniawi.

Padahal meski uang kita banyak, pilihan untuk dikendalikan atau mengendalikan uang tetap ada pada diri kita.

Padahal kita bisa tetap punya penghasilan tinggi namun tetap sederhana.

Padahal kita masih bisa tetap tercukupi meski dengan gadget yang sederhana sekalipun.

Padahal kita juga tahu bahwa apapun yang kita makan produk yang dikeluarkan tidak akan pernah berubah. Tetap berwarna kuning kehangat-hangatan hiiiiii,,,,

Jangan malu hidup sederhana karena sederhana itu sikap hidup bukan pelit.

Jangan malu makan masakan istri karena lebih sehat, bersih dan bergizi.

Jangan malu tidak punya kartu kredit. Karna pengguna kartu kredit kebanyakan dipakai karna gak punya uang cash.

Jangan diperbudak oleh trend, hp, motor dan mobil jika engkau turuti ngga akan pernah habis engkau beli.....

Ingat,,,!! berlebih-lebihan itu temannya setan

Ingat,,,!! Tuhan mengajarkan kita untuk hidup sederhana dan berbagi. Jadi biasakanlah untuk membagi kebahagian yang engkau peroleh dengan keluarga dan tetanggamu.

Dan selalulah engkau ingat Jika kita pandai bersyukur maka Tuhan akan menambah rezeki yang  engkau peroleh....

Saat berpulang ke sisiNYA...hanya catatan amal dan perbuatan yang akan dikoreksi...sedang catatan harta kekayaan hanya akan jadi pertanyaan akhirmu dari mana kau dapatkan dan untuk apa kau gunakan...

Minggu, 15 Oktober 2017

Tentang Pengikatan Jual Beli

Akta Pengikatan Jual Beli dibuat dengan 2 (dua) versi, yaitu:

1.Akta Pengikatan jual beli yang baru merupakan janji-janji karena biasanya harganya belum lunas (biasa disebut sebagai: PJB Belum Lunas)

2.Akta Pengikatan Jual beli yang pembayarannya sudah dilakukan secara LUNAS, namun belum bisa dilaksanakan pembuatan akta jual belinya di hadapan PPAT yang berwenang, karena masih ada proses yang belum selesai, misalnya: masih sedang dalam proses pemecahan sertifikat, masih sedang dalam proses penggabungan dan berbagai alasan lain yang menyebabkan Akta Jual Beli belum bisa dibuat (biasa disebut sebagai: PJB Lunas).

Jika bentuknya adalah PJB BELUM LUNAS, maka di dalamnya TIDAK ada kuasa, kecuali syarat-syarat pemenuhan suatu kewajiban.

Sedangkan jika pembayaran SUDAH LUNAS dan dibuatkan PJB Lunas, maka di dalamnya DIBARENGI dengan Kuasa untuk menjual, dari penjual kepada pembeli. Jadi, ketika semua persyaratan sudah terpenuhi, tanpa perlu kehadiran penjual-karena sudah terwakili-sudah memberikan kuasa, dengan redaksi kuasa untuk menjual kepada pembeli, Notaris/PPAT dapat langsung membuatkan Akta Jual Belinya untuk kemudian memproses balik nama sertifikatnya.

Selfie

Memotret diri sendiri
Berpose bak seorang selebriti
Dengan gaya model luar negeri
Seakan tak ada yang menyamai
Di upload di media sosial terkini
Senyam-senyum sendiri
Goyang sana goyang sini
Laksana super star masa kini
Dari rakyat hingga pejabat tinggi
Tua muda, perempuan dan laki-laki
Tak ketinggalan ikut selfie
Sekedar unjuk eksistensi.

Cerita Zaman Now

Akhir-akhir ini Izrail makin sibuk
dengan tambahan tugas baru.
“Tuhan, apa yang harus hamba lakukan dengan tugas tambahan ini’?
Tanya Izrail kepada Yang Maha Tahu beberapa waktu lalu.

Tuhan menjawab.
“Kamu hanya perlu pergi ke tempat-tempat wisata.....
naik ke puncak-puncak gunung,
mengelilingi bibir-bibir kawah,
menyusuri aliran-aliran sungai,
berjaga-jaga di pinggir pantai, di ujung-ujung tebing dan,
di pucuk-pucuk menara”...
"Kamu juga bisa pergi ke tempat keramaian....
Masuk ke mall,
Ke rumah makan,
Tempat pameran bahkan ke rumah sakit sekalipun...."

Semudah itukah Tuhan?
Ya Izrail, sangat mudah.
Siapa yang harus hamba cabut kehidupannya di tempat tempat seperti itu, ya Tuhan?
Nanti kamu akan tahu
Ditempat-tempat itu,
Carilah manusia-manusia yang menggenggam smartphone di tangannya
Carilah manusia-manusia yang bangga memuja gambar dirinya
dari pada memuja Tuhan-nya.

Izrail masih bingung
Sebab, diantara milyaran penyebab kematian
Yang telah ia catat dan telah dia laksanakan,
Dia belum bisa menuliskan sebutan yang pas untuk tugas barunya kali ini.

Tuhan, apa nama tugas ini?
Ya Izrail, catatlah.
Izrail mulai mencatat
Tepat di urutan paling bawah catatan penyebab kematian.
di bawah kecelakaan jalan raya,
di bawah euthanasia,
di bawah aborsi
Izrail mulai menulis
S E L F I E..............

Tentang Fee advocaat

Pada dasarnya tiap advokat menetapkan tarif jasa berdasarkan perhitungan biaya operasional kantor hukumnya. “Kantor hukum adalah unit usaha. Artinya biaya yang keluar dari proses pemberian jasa hukum harus tertutupi dengan pemasukan yang diperoleh,” katanya.
 
Hitungan biaya operasional ini yang akan mempengaruhi tarif yang ditetapkan tiap kantor hukum. Jika melibatkan pegawai, advokat juga terikat ketentuan pengupahan tenaga kerja. Masing-masing kantor hukum mempunyai layanan berbeda bagi kliennya yang juga menjadi komponen biaya operasional.
 
Mengacu pada praktik di Indonesia yang diadaptasi dari kebiasaan di Amerika dan Eropa -dikutip dari buku yang ditulis Binoto Nadapdap berjudul 'Menjajaki Seluk Beluk Honorarium Advokat'-
Setidaknya ada 4 jenis honorarium advokat berdasarkan metode penghitungannya. 

Pertama, honorarium advokat berdasarkan porsi keuntungan yang dimenangkan klien (contingent fee/tarif kontingensi). 

Kedua, honorarium advokat berdasarkan unit waktu yang digunakan (time charge/hourly rate/tarif per jam). 

Ketiga, honorarium berdasarkan periode waktu tertentu (retainer fee). 

Keempat, honorarium berdasarkan nilai borongan perkara hingga selesai yang dibayar sekaligus di muka atau bertahap (lump sum/fixed fee/tarif pasti).
 
Tarif kontingensi adalah jenis honorarium berdasarkan penetapan porsi bayaran advokat dari nilai total keuntungan yang dimenangkan klien dalam perkaranya. Secara sederhana, no win no fee. Advokat mendapatkan honorarium sebesar persentase yang disepakati di awal jika klien berhasil mendapatkan keuntungan yang diharapkan dari perkaranya.
 
Tarif per jam artinya setiap unit jam yang digunakan advokat untuk memberikan jasa hukum bagi klien dihargai dengan nilai pembayaran tertentu. Klien harus memastikan sejak awal berapa tarif per jam dari advokat yang akan dipakai jasanya. Hitungan ini meliputi bentuk jasa apapun yang digunakan klien per jam mulai dari konsultasi via telepon, pembuatan surat menyurat untuk legal opinion, hingga tindakan lainnya yang dilakukan advokat dalam satuan  per jam.
 
Tarif retainer dibayarkan secara berkala dalam besaran dan periode tertentu yang diperjanjikan. Pembayaran honorarium tidak tergantung pada ada atau tidaknya jasa yang diberikan advokat kepada klien dalam periode tersebut. Advokat akan menyediakan waktunya untuk memberikan jasa kepada klien kapanpun diminta dalam periode itu. Digunakan atau tidak jasa advokat dalam periode perjanjian, klien wajib membayar honorarium. Bisa dalam periode bulanan atau tahunan.
 
Adapun tarif pasti adalah jenis honorarium advokat yang dinilai dan dibayarkan sekaligus dimuka untuk menyelesaikan suatu perkara hingga tuntas. Apapun yang terjadi dalam perkara, advokat tidak akan menagih tambahan honorarium untuk perkara yang ditangani hingga selesai. Menang atau kalah, honorarium advokat sudah dilunasi di awal. Bisa juga dibayarkan secara bertahap, namun besar honorarium tidak dapat dikurangi oleh klien dari besaran yang telah disepakati.
 
Di luar dari tarif tersebut untuk membayar honorarium advokat, masih bisa diperjanjikan mengenai success fee atau biaya kemenangan suatu perkara sebagai insentif tambahan bagi advokat jika disetujui oleh klien. Lagi-lagi besarannya pun berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.

Sabtu, 16 September 2017

Tentang Memasak

Aku takut, saat aku salah menaburkan garam ternyata adalah gula..
Aku takut minyak ini jadi emosi dan menggosongkan hasil karyaku
Saat aku berencana membuat mie goreng akhirnya jadi mie campur nasi goreng..
Orang bilang itu masakan magelangan...
Dan aku selalu lebih teliti mencuci sayuran nakal..
Dia jatuh kelantai sebelum gilirannya masuk ke penggorengan..
Aku takut dagingnya tidak matang,
Dan rajin membolak baliknya dengan doa "Agar daging cepat matang" ,
Sebelum ada yang terlihat sudah lapar..
Tapi salahku terlalu banyak cabai kutambahkan,
Aku lupa ini buat perut yang tak tahan pedas
Sebelumnya hanya dua biji cabai rawit inul yang langsung aku gilas tanpa membuang bijinya,
Tapi entah kenapa zat capsaisin merasukiku..
Hingga kutambahkan dua tiga empat lima enam dua belas lagi untuk berkawan...

Memasak kadang seperti kehidupan,

Aku tidak tahu jadinya seperti apa,
Yang kutahu..
Ada rencana besar sebelum memulainya..
Meski kenyataan tak seperti harapan,
Tapi pasti ada suka dukanya,
ada hikmahnya....
Dan memasak pun seperti menjodoh-jodohkan bahan-bahan,
Saat buncis sangat enak dimasak dengan ebi dan tiram..
Namun kurang pas dengan kuah soto
Yaa...ada gurih rasa bawang, sayuran matang, dan komposisi bumbu lainya...
Cukup untuk selalu di bilang "enak"
Tapi aku tahu ini tak cukup enak
Karena enak harus diucapkan secara spontan sebelum ditanya itu enak atau tidak...
Dan aku harap dapur itu selalu dan menjadi sibuk,
Sehingga aku akan membeli beberapa teflon, dan segala bentuk panci....
Aku hanya berharap gas dengan tabung biru itu jangan cepat kosong..
Sehingga harus segera diganti,
Karena ada yang menanti hasil karyaku untuk perutnya...

Jambu Biji

Sebulan yang lalu
Biji kubuang sembarang
Tak ku ingat apakah ia manis atau pahit
Sehari lalu : biji tumbuh jadi pohon
Pada sembarang lubang di halaman
Tak ku tahu ia akan manis atau pahit
Tentu ku tunggu ia berbuah
Mungkin seminggu atau sewindu lagi
Mungkin pada sembarang waktu.

Selasa, 05 September 2017

Selamat Dinihari Rindu

Selamat dinihari, Rindu, sudah malam yang kesekian mataku masih saja terjaga dengan hebatnya, ia seperti tak kenal kantuk, tak kenal lelah dalam segala bentuk. Kau tahu kenapa, Rindu? aku jatuh cinta! aku jatuh cinta kepada dia yang wajahnya kulihat setiap hari, entah di tempat kerja, terkadang di akhir pekan, saat aku menghabiskan waktu hampir seharian. Aku jatuh cinta pada senyum dan tawanya, aku jatuh cinta pada cara dia berjalan, pada cara dia bicara, bahkan pada airmata yang pernah mengalir di pipinya. Aku jatuh cinta pada setiap hal baru yang kutemukan tentangnya. Ah, kurasa aku jatuh cinta pada segalanya tentang dia.

Bergelas-gelas kopi kuhabiskan belakangan ini, Rindu. Aku sedang senang-senangnya terjaga, mengingat segalanya tentang dia, mendengar suaranya di ujung sana, tentunya dengan debar hati yang tak biasa. Menuliskan segala yang tak tersampaikan suara lewat puisi, lewat kata-kata sunyi, sambil berharap di satu waktu ia akan sudi membacanya.

Kau tahu,  Rindu? Rinduku seperti dirawat waktu. Dibuatnya selalu mekar tak kenal musim, tak kenal panas dan dingin. Dibuatnya cintaku setangguh karang, tak terkikis meski seringkali diterjang gelombang. Aku yang terkadang kekanakan, berpikir bersamanya mampu mendewasakan. Aku yang pemalas, namun teramat ingin memilikinya dengan bergegas. Untuknya bisa kuciptakan puluhan bahkan ratusan puisi, tak kenal jengah, karena kepadanyalah hatiku ingin berhenti mencari, melemparkan sauh yang terakhir kali, untuk kemudian berlabuh dan menjadikannya rumah di sisa usia.

Bukankah itu luar biasa, Rindu? Segala yang kurasa tentangnya. Tak ada yang dikurang-tambahkan.

Pada akhirnya, bisa  tolong sampaikan suratku ini untuknya, Rindu?
Belakangan ini menatap punggungnya saja mampu membuatku gagu bicara, seperti kehabisan kata-kata
: aku terlalu jatuh cinta.

Selasa, 29 Agustus 2017

Sampaikah Pesanku...?

Sesekali selalu terlintas dipikiranku:

Perihal apakah kamu membaca semua tulisan yang aku publikasikan?

Perihal apakah kamu mengerti makna dari tulisan yang aku siratkan?

Sebenarnya …

Semua itu untukmu. Pesan yang tak bisa aku ucapkan dalam lisan, aku siratkan dalam tulisan. Entah jelas atau bias, aku berharap kamu mengerti makna dari semua pesanku yang nampak kandas.

Tak apa jika tak mengerti, setidaknya kamu tahu, ditujukan kepada siapakah semua tulisanku itu.

Tak apa jika tak mau mengerti, setidaknya kamu sadari, siapakah orang yang tak bosan menghabiskan masa, untuk menceritakan kamu sang pujaan hatinya.

Just Sharing

Ketika memikirkan tentang pernikahan, biasanya orang membayangkan bahwa kehidupan setelah menikah itu literally serba sama-sama dan bareng-bareng. Tinggal di bawah atap yang sama, tidur di kamar yang sama, bangun tidur sama-sama, shalat shubuh bareng, ngopi bareng, dan seterusnya.

Tapi tidak semua pernikahan bisa berlangsung sedemikian idealnya.

Seringkali pernikahan menyatukan jiwa dan hati, tapi raga tidak. Beberapa alasan membuat banyak pasangan harus berjarak cukup lama. Pendidikan, pekerjaan, anak, atau alasan personal lainnya.

Jika dalam keseharian kita mengenal istilah Long Distance Relationship untuk menggambarkan hubungan dua orang yang berjauhan tempatnya, dalam psikologi, kehidupan pernikahan dengan model seperti ini disebut dengan commuter marriage.

Memasuki tahun ke-3 pernikahan, tak dinyana saya dan suami harus mengalami kondisi ini. Bertemu seminggu sekali, kadang berjumpa via WhatsApp. Sebelumnya kami tidak pernah berpikir tinggal terpisah untuk alasan apapun, tapi rupanya kehadiran anak bisa mengubah banyak hal, lho.

Untuk alasan pekerjaan, kami memilih jalan ini. Realistis sekali, meski mengorbankan kebersamaan. Tapi tetap dalam proses mengusahakan agar bisa kembali bersama.

Tapi buat saya, hubungan jarak jauh seperti ini banyak sisi positifnya. Setidaknya sampai hari ini saya merasa keluarga kecil saya tetap seimbang dan utuh. Ada kegeregetan yang lebih terasa setelah berjarak seperti ini.

Kalau kata orang memasuki usia 3,4,5 tahun pernikahan, akan timbul kebosanan dan grafik kepuasan pernikahan menurun (that time when you wanna try something new). Berjarak seperti ini bisa memelihara cinta pasangan sehingga menyala selalu. Tidak terlalu jauh untuk didekap, tidak juga terlalu rapat sehingga mematikan ruang-ruang personal.

Banyak pernikahan yang berujung perpisahan karena pasangan mematikan ruang personal. Ruang personal, menurut pengalaman saya, harus tetap ada meskipun kita sudah menikah. Apa itu ruang personal? Ruang yang isinya hanya urusan suami atau istri sendiri, tanpa dominasi pasangan. Bukan ruang secara fisik, ya. Tapi ruang keleluasaan bagi suami dan istri sehingga tetap bisa menjadi dirinya sendiri, dengan mimpi dan hobinya masing-masing. Dan commuter marriage, bisa lebih memungkinkan itu untuk terjadi.

Saya berkata demikian karena membandingkan dengan kehidupan pernikahan sebelum masa commuter seperti sekarang. Ujian bagi seseorang yang mencintai (siapa dan apapun) adalah menghindari keterikatan dengan hal yang fana (dan bukan miliknya). Jika terus-menerus dekat, kadang terlena. Merasa memiliki, merasa berhak meminta, berhak menuntut. Padahal, suami, istri, anak, itu semua punya Allah.

Bukan berarti yang tinggal sama-sama ngga oke. Selama ruang personal tetap ada, pasangan mana pun bisa jadi hebat. Ujian setiap keluarga kan beda-beda ya.

Idealnya keluarga tinggal satu rumah, syukuri jika sumber penghasilannya dekat dari rumah. Tapi kalau harus berpisah, syukuri juga. Allah ingin hamba-Nya menjemput rezeki, kan? Pokoknya mah syukuri apa yang ada. Karena hidup adalah anugerah.

Hanya Ingin

Aku ingin senyumnya,
Meski bukan karena diriku.
Aku ingin tawanya,
Meski yang ia harapkan bersama bukan pula aku.
Tiap sedih yang ia rasa,
Aku hanya ingin Tuhan cepat memulihkannya. Tiap luka yang ia terima,
Aku hanya ingin Tuhan cepat mengobatinya. Mengapa aku ingin Tuhan yang melakukannya?
Sebab aku sadar diri,
Aku bukanlah penyembuh yang baik.
Kehadiranku mungkin menenangkan,
Namun tidak menguatkan.
Tanganku bisa berkali - kali menghapus air matanya,
Namun apa daya, kesedihannya tak kunjung pudar.
Oleh karena itu,
Aku percayakan kepada tangan Tuhan yang melakukannya.
Dari sekian banyak doa,
Aku bisa saja meminta Tuhan menjatuhkan hatinya untukku.
Namun bagiku, kepulihan hatinya jauh lebih dari itu.
Sebab tiap patah hatinya,
Akan selalu menjadi patah hatiku.

Tentang Rindu

Orang bilang, rindu hanya bisa diobati dengan pertemuan.
Benarkah?
Tapi sepertinya akan lebih baik jika tak pernah ada pertemuan, maka tak akan pula ada rindu.
Namun anehnya, meski aku tak pernah bertemu kamu..
Aku rindu.


Kelak Kau Dewasa

Jika kelak satu masa di masa depan, dimana mungkin kamu, anakku....menemukan akun sosial media saya..Ommy-nya.
Saya tidak akan malu dengan banyaknya kata-kata atau tulisan yang pernah saya tuliskan di akun sosial saya. Apalagi kata-kata kalimat puitis.
Saya akan rangkul dia kemudian berbisik,
“Bacalah, bacalah sampai akhir nak, berpuisi dan menulis itu bukan tanda kalau kau sendu, tapi tanda kalau hatimu hidup.
Anakku...untuk zaman sekarang, orang jadi takut-takut menulis puisi-puisi romantis, orang jadi gugup menulis perasaan sendiri, orang jadi ragu menuliskan imajinasi.
Orang-orang takut disebut alay, galau, dan tukang mimpi...tapi mereka paling senang sibuk saling lempar caci maki, mengomentari setiap orang..mereka senang mengecek sosial media kita...lalu berkomentar seenaknya...
Nak....Ommy tidak mau mewariskan akun media sosial yang isinya hanya kehidupan hedon ataupun keluh kesah yang tidak beralasan...Ommy hanya akan menunjukan betapa bahagianya jika jiwa kita hidup...
Suratan kata-kata di sosial media untuk kau baca kelak dewasa....ada nasehat dan cerita yang tersirat disana...
Bacalah....bacalah...Nak...

Senin, 28 Agustus 2017

Aku Pergi...

Bila setelah ini tak kau temui lagi aku pada percakapan-percakapan yang kerap kita jalin, percayalah bahwa aku sebenarnya masih ada.
Aku ada, namun aku sedang butuh waktu untuk melakukan perjalanan.
Bisa dibilang aku pergi.
Pergi yang aku harapkan sejak lama, pergi untuk bisa kembali.
Entah nantinya kita akan bertemu lagi atau tidak.
Yang aku tahu, nanti pergiku akan menjauhkan yang dekat serta mendekatkan yang jauh.
Lalu kamu, akankah tetap dekat atau semakin menjauh?
Entahlah.

Minggu, 27 Agustus 2017

Terkadang Aku Rindu

Terkadang aku rindu obrolan manis kita dahulu.
Masa dimana kamu masih senang bercerita perihal apa yang terjadi hari itu.
Kamu bergumam menceritakan, sementara aku bergeming mendengarkan.
Kamu dengan cerianya membuka topik perihal apa yang kamu senangi, apa yang kamu inginkan, apa yang kamu benci.
Tak jarang kita membicarakan perkara masa lalu, kamu terbuka untuk mempercayakan semua luka dan laramu kepadaku.
Pun tak jarang aku terlelap saat kamu tengah bercakap-cakap.
Namun, kita tak seperti dahulu lagi.
Entah kenapa atau memang begitu adanya.
Perpisahan menghempaskan semua perihal itu.
Terlarutkan oleh kesunyian yang dibawa sang pilu.
Aku terpaksa memeluk kesendirian, aku biarkan hati ini terbawa arus rindu yang menggelisahkan.
Sampai akhirnya, aku bisa melupakan semua luka dan semua kesedihan.

Mengapa

Mengapa?
Sudah tahu ia memilih orang lain,
Mengapa masih bertahan pada orang yang sama?
Sudah tahu ia hanya menjadikanmu tempat keluh kesahnya,
Mengapa masih mau menerimanya?
Sudah tahu ia tidak pernah mengerti akan perasaanmu padanya,
Mengapa masih tetap dilanjutkan perasaan itu?
Sudah tahu pada akhirnya ia pasti meninggalkanmu ketika sudah bersanding dengan yang lain,
Mengapa masih menunggu?
Sudah tahu ia datang untuk singgah sebentar,
Mengapa masih mencintainya?
Mengapa?


Sampaikan

Bisakah kau menyampaikan salam kepada lelaki yang selalu terlihat mempesona dihadapan para perempuan yang mendahulukan perasaannya ketimbang imannya itu?

Bisakah kau menyampaikan salam kepada lelaki itu?

Lelaki yang selama ini berhasil menyita waktu-waktuku, hari-hariku. Lelaki yang berhasil membuat riuh kepalaku. Lelaki yang dengan biadabnya merampas hatiku.

Bisakah? Bisakah kau menyampaikan salam kepada lelaki itu?

Yang memberi atau tidak memberi, ia selalu juara pertama menjadi yang paling utama menumbuhkan semangat-semangat. Melahirkan kupu-kupu rindu yang terbang elok pada taman hati. Yang telah menjadi kenangan-kenangan abadi pada setiap musim–setiap waktu.

Bisakah kau menyampaikan salam kepada lelaki itu?

Yang tatapan-tatapan sejuk kedua bola matanya telah berhasil menembus relung hati terdalam, yang senyumnya terlalu indah untuk dinikmati, yang menciptakan ruang resah dan gelisah tanpa harus melakukan apapun kecuali hanya dengan mengingatnya saja.

Bisakah kau menyampaikan salam kepada lelaki itu?

Yang canda ramahnya masih menyisa, yang kebaikan-kebaikannya masih melekat dalam ingat, yang langkah-langkahnya menujuku masih menjadi harap-harap semu.

Sampaikan salamku bersama deret kalimat-kalimat ini.

Tanyakan: bisakah ia dengan seluruh hati meluruhkan cinta-cinta, juga rindu-rindu yang belum sampai pintunya?

Sampaikan: tolong untuk tinggalkan aku jauh-jauh.

Untuk aku yang ingin menyibukkan diri mencari ilmu. Sebab kata guruku, mencari ilmu tak akan ada kebaikan-kebaikan didalamnya jika masih diwarnai dengan rayuan-rayuan fana dan wewangian-wewangian cinta yang belum sampai pada waktunya.

Cuanki dan Masa Lalu

Meski sudah sejauh ini. Seasing ini, aku masih mencoba diam-diam membuat kesepakatan dengan Tuhan tentang sebuah pertemuan singkat denganmu.

Di kedai kopi sepi atau di taman-taman rindang jam dua belas siang. Nyanyian hentakan kayu rujak tumbuk yang kita pesan akan menjadi lagu pengiring, atau juga kau boleh memilih ditemani kepulan asap dari ibu-ibu tambun yang mengipas arang agar ketannya matang.

Aku akan memesankan satu porsi untukmu. Kita akan sangat menikmatinya. Bahkan hingga di setiap titik pecin dari rasa lezat jajanan taman yang luruh di kedua lidah yang dulu pernah saling berpelukan erat dalam satu rahang. Desir-desir angin serta oksigen yang jatuh dari pohon di sekitar kita membuat bara yang selama ini menyala panas di salah satu hati diam-diam kian meredam padam.

Apa kabarmu? Bagaimana pekerjaanmu ? Sudah menentukan akan kerja di manakah setelah tugasmu rampung? Juga bagaimana kabar ibumu? Sehatkah beliau? Masih ingatkah beliau tentang aku yang pernah dengan bangganya dititipkan mandat untuk menjagamu?

Aku pasti akan berbicara banyak; Perihal hal-hal di luar tentang masalah-masalah yang melibatkan hati kita berdua. Sejujurnya aku masih sering khawatir. Apakah kau masih jarang makan malam? Sakitkah kamu? Bagaimana kabar tanganmu yang patah? Lupakah kau menyimpan tas laptopmu selalu? Masih ingatkah untuk selalu mencabut stop kontak mobilmu? 

Juga jika kau izinkan, aku ingin bercerita tentang semua hari yang kulalui setelah dengan beratnya kau memilih pergi.

Perihal bukuku, perihal tempat-tempat yang dulu selalu kita datangi; yang sudah tutup maupun yang kini makin bertambah besar.

Tentang adik-adikku, tentang hidupku, tentang usahaku, tentang pekerjaanku, dan tentang rencana-rencana baruku yang banyak berubah setelah kau memaksa mendobrak pintu dulu.

Ditemani semangkok cuanki dengan kuah pedas dan es teh tawar kesukaan,  aku ingin pertemuan kita benar-benar sedamai itu. Damai dari segala luka masa lalu, dari dendam, dari sakit hati, dari semua salah paham, juga dari amarah dan benci. Aku ingin kita berdua sehari saja bisa lepas dari itu semua.

Saling berbagi cerita sebelum kemudian aku membayar makanan yang telah kita pesan, lalu kita berdua pergi saling memunggungi dengan gegas di jalan masing-masing tanpa tahu apakah nanti masih ada kesempatan bertemu lagi.

Ya, seperti itulah.
Meski sudah sejauh ini. Seasing ini, aku masih mencoba diam-diam membuat kesepakatan dengan Tuhan tentang sebuah pertemuan singkat denganmu.

Yang entah akan Tuhan kabulkan kapan. Atau bahkan mungkin tidak akan.

Sabtu, 26 Agustus 2017

My Little World

Saat ini saya tinggal di apartemen bersubsidi atau rusunami. Dari lantai 10
tempat yang saya diami, melalui jendela kamar, saya dapat menyaksikan sebagian kota Jakarta. Walaupun ruangan ini hanya berukuran 36 meter persegi, dengan 2 kamar tidur, 1 ruang tamu dan kitchen set dengan bak cuci piring, serta kamar mandi. Ada tivi, kulkas, AC dan perabot meja, sofa, lemari, tetapi bagi saya sungguh merupakan suatu karunia yang luar biasa. Oh iya..satu hal mengenai tinggal di apartemen dengan lahan minimalis seperti yang saya miliki ternyata invest in the best sofa you can afford!
Kenapa? Karena sofa ternyata jadi pusat kehidupan. Kalau di rumah kan duduk2 dan ngobrol2 bisa di teras, di ruang makan, even di dapur! Kalau di apartemen dengan lahan terbatas : you do a lot of things sitting on the sofa! ngobrol, nonton tivi, terima tamu, bahkan makan pun di sofa, jadi, mending beli yang bagus dan tahan lama, lebih bagus lagi malah kalau multifungsi. Satu lagi... Untuk ngakalin jarak yang begitu jauh dari parkiran ke tower saya tinggal, saya sengaja beli trolley belanja.. lumayan untuk angkut barang belanjaan... sangat kebantu ! Karena tidak ada yang dapat saya lakukan setelah membersihkan ruangan, saya punya kebiasaan memandang ke parkiran dari balkon sempit, (tempat mesin AC yang berbagi dengan jemuran penuh resiko), saat suami pergi dan pulang kerja, dadah-dadah saat dia melihat ke atas, persis kelakuan anak ingusan, yang lebih parah, saking dekatnya rumah makan, minimarket,  ATM, salon, apotik, atau laundry, saya jadi tambah malas ganti baju. Alhasil setiap saya ada keperluan turun, saya pakai baju daster yang dilapis sweater biar nggak malu-maluin banget. Mungkin bagi orang lain, apartemen seperti yang saya miliki, tidak ada apa2nya. Tapi saya tidak pernah mau membandingkan apa yang saya miliki dengan orang lain,
karena akan mengurangi rasa syukur. Bahkan kalau sering kali dilakukan, akan menjadikan kita orang yang tidak tahu bersyukur. Jarang ketemu tetangga, parkir susah dan mahal, charge this charge that, berbagi lift dengan penghuni lain, 
itu seninya tinggal di apartemen. Ada kemudahan-kemudahan yang ditawarkan selain kebingungan dan kekurangannya. Hidup dimanapun pasti ada suka dukanya. Semua pilihan ada konsekuensinya. Semua tergantung dari diri sendiri, di antara segala kemudahan dan
kesulitan yang ada, bukankah pilihan kita sendiri mau tinggal dimana...

Panggilan Mu

inilah rumah Tuhanku

yang gambarnya kulihat pertama kali

pada malam pertama membuka juz ’Amma

kemudian mengeja alif ba ta

kuseka air mataku

yang sebening zamzam

air mata bahagia

karena Allah mengabulkan doaku

berziarah ke Makkah dan Madinah

seperti ibu, ayah dan moyangku

memenuhi panggilan suci-Mu.

Anakku

anakku, melalui sepenggal kisah itu

Ibu ingin menitip pesan

wanti-wanti dan berwasiat:

jangan sekali-kali hidupmu

menghamba dan dikuasai uang

jadikan uang sekadar sarana

memenuhi kebutuhan hidup sederhana

tanpa melupakan keikhlasan berderma

kuasai secukupnya saja

agar kau tak tergopoh mengejar

agar tak tergoda berbuat tak wajar

agar kau tak silau dunia penuh gebyar

anakku, ingin kuyakinkan kepadamu

nasi dan lauk yang kusuapkan

Insya Allah kukais dari ladang yang bersih

pakaian yang kau kenakan

alhamdulillah kutemukan dari bahan thoyyiban

biaya sekolah dan kuliah yang kubayarkan

terkumpul berkat keringat sebening zamzam.