Jumat, 27 Maret 2020

Kisah Aisyah Kepada Khadijah - Pengetahuan


Aisyah merupakan istri nabi Muhammad saw yang cerdas, jujur, setia dan pencemburu. Sifat terakhir itulah yang membuatnya sering bertindak aneh di hadapan suaminya terlebih ketika Nabi menyebut nama Khadijah.

Dalam suatu riwayat dari Anas bin Malik ia berkata, "Beberapa orang istri nabi dihadiahi sebuah nampan berisi roti kincah. Ketika itu beliau sedang berada di rumah salah seorang istrinya. Lalu istrinya memukul tangan pembantu yang membawa nampan tersebut hingga nampan itu pun pecah. Ternyata itulah momen ketika Aisyah merasa cemburu.

Lalu Nabi saw memunguti roti kincah tersebut dan meletakkannya kembali ke atas nampan. Beliau berkata kepada para sahabatnya, 'Makanlah, ibu kalian sedang cemburu.'

Kemudian beliau pun menunggu sampai datang nampan yang bagus. Lalu beliau memberikan nampannya yang sudah pecah tadi." (HR. Bukhari, Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan An-Nasa'i).

Sifat cemburu yang dimiliki Aisyah adalah bukti tulusnya cinta kepada Rasulullah saw. cemburu sendiri adalah sifat manusiawi yang menjadi bukti tanda kekuasaan Allah, bahwa Dialah yang maha membolak-balikkan hati.

Ketika Nabi Muhammad saw sering menyebut nama Khadijah, istrinya yang sudah meninggal dunia, Aisyah benar-benar merasa cemburu meskipun belum pernah saling bertemu.

Cemburunya Aisyah itu disebutkan dalam sebuah hadis, "Tidaklah aku cemburu kepada salah seorang istri-istri nabi saw sebagaimana kecemburuanku terhadap Khadijah. Padahal aku belum pernah melihatnya." (HR. Muslim).

Saking cemburunya, Aisyah bahkan pernah bercerita, "Aku tidak pernah cemburu kepada seorang wanita seperti cemburuku kepada Khadijah. Karena Nabi saw sering menyebut namanya."

Suatu hari beliau mengingatnya. Lalu aku berkata, "Apa yang dapat engkau lakukan dengan wanita keriput dan sudah ompong itu? Padahal Allah Swt telah memberi ganti untukmu dengan yang lebih baik darinya."

Beliau Rasulullah saw menjawab, "Demi Allah. Allah Swt tidak menggantinya untukku?" (HR. Bukhari dan Muslim).

Apa yang sering ditunjukkan Aisyah tersebut sering menjadi bahan pergunjingan banyak orang. Sebab, menurut mereka, perangai yang ditunjukkan Aisyah sangatlah tidak baik.

Hal tersebut jelas bukan alasan untuk menghakimi Aisyah. Sebab, ia adalah seorang yang memang sangat mencintai Nabi Muhammad terlebih tidak ada laki-laki lain di hidupnya selain Nabi Muhammad.

Hikmahnya adalah, cemburu tidak hanya dimiliki oleh orang biasa, tapi bahkan perempuan semulia Aisyah juga bisa merasa cemburu. Selain itu, dalam kehidupan rumah tangga juga pasti ada dinamika konflik yang terkadang muncul karena masalah sepele.

Wallahu a'lam.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar