Minggu, 29 Maret 2020

Burung Merpati di Makkah dan Madinah

Burung merpati di Madinah bahkan di Mekkah, tidak mempunyai keistimewaan khusus atas burung merpati lainnya. Hanya saja dilarang menjadikan burung merpati di tanah suci sebagai buruan atau mengusirnya bagi orang yang sedang ihram haji atau umrah, bahkan bagi orang yang tidak sedang ihram, jika burung merpati berada di Mekkah atau di Madinah. Tapi jika keluar dari kedua tanah suci, maka boleh menangkapnya dan menyembelihnya bagi orang yang tidak ihram haji atau umrah
Hanya dikisahkan, burung merpati di 

Mekkah dimulai dari sejarah hijrah Nabi Muhammad SAW. Ketika itu Rasulullah bersama sahabat Abubakar sedang dikejar kaum Quraisy, beliau lalu bersembunyi di Gua Hira untuk menghidar dari pengejaran. Pada saat itulah di pintu gua bersarang laba-laba dan pada saat yang sama ada pula burung merpati sedang bertelur. Karena melihat pintu gua ditutup laba-laba dan ada merpati bertelur, maka kaum Quraisy memastikan tidak mungkin sesorang bisa bersembunyi di dalam gua, Rasulullah dan Abubakar akhirnya selamat. Sebagian juga percaya burung merpati tersebut merupakan keturunan peliharaan Siti Aisyah, istri Nabi Muhammad SAW. Merpati Aisyah biasa beterbangan di tanah lapang beraspal arah pintu 21 (tugu jam madinah) atau Pintu Raja Fahd Masjid Nabawi. Juga disekitaran Pemakaman Baqi dan Masjid Ghamamah - Masjid Abu Bakar ( Pintu 6 ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar