Rabu, 26 Februari 2020

Di Kota Mekkah


Sesampainya di kota Mekkah jemaah umumnya langsung diantar sampai di penginapan atau hotel. Kepala regu akan menerima kunci kamar. 1 kamar biasanya di tempati 4 – 6 orang, laki-laki sendiri perempuan sendiri. Hal lain yang harus diperhatikan adalah barang-barang bawaan agar tidak tertukar atau tertinggal. 
Kenali lingkungan seperti ketika masih di Madinah, seperti mengenali alamat hotel, nomor maktab, telepon dan lainnya.Intinya, setiap jemaah harus menguasai situasi kota Mekkah.

Setelah itu belajar hidup mandiri selama di Mekkah yang cukup lama antara lain soal makan dan lainya. Sejak musim haji 2019 ini, penyelenggara haji melayani jemaah dengan 40 kali makan, adapun sebelumnya hanya 30 kali. 

Selebihnya urusan akan akan menjadi tanggungjawab masing-masing. Jemaah haji biasanya tinggal di kota Mekkah selama lebih kurang 30 hari (umrah umumnya antara 5 harian), untuk itu bagi yang senang memasak apalagi pasangan suami istri pilihan memasak sendiri akan lebih baik. Tinggal beli perlengkapan dapur secara rombongan atau sendiri-sendiri. Semua bahan pokok tersedia, baik di pasar tradisional maupun di supermarket di Mekkah.

Malas untuk masak di depan hotel biasanya ada yang menjual makanan asli Indonesia yang dijual mukimin, dan di banyak tempat harganya sekitar 10 real, kerupuk 5 real ini tahun 2019. Di jalan-jalan atau restoran masakan khas Indonesia juga banyak. Bakso, suka nasi pecel/gado-gado juga ada. Semua ada termasuk segala jenis buah-buahan atau sekali-kali jika ingin merasakan makanan negara lain juga tersedia, bahkan makanan cepat saji seperti Mc D dan KFC atau 
Albaik juga tersedia. Bila ingin roti dan kopi produksi Starbuck jangan khawatir ada gerainya. Keluar dari Masjidil Haram di depan pelataran Masjid terdapat Mal Zamzam tower, ada Grapari Mekkah yang letaknya di lantai P3, selain menjual kartu seluler mereka juga menjual masakan2 Indonesia. Harganya sekitar 25 real, bakwan goreng beli 5 real dapat 3 buah. 

Setelah istirahat sejenak, petugas haji di sertai kepala Maktab akan membimbing jemaah untuk melakukan Ibadah Umrah Wajib (bagi yang haji Tamattu’). Berjalan bersama-sama menuju Masjidil Haram. Jangan pisah dengan rombongan, karena banyak jamaah yang tersesat terutama mereka yang berusia lanjut atau mereka yang tinggal di daerah dan jarang pergi ke kota besar. 

Sesampainya di masjid Haram berdoa (lihat buku manasik haji kalau sempat) lalu masuk usahakan lewat pintu Babussalam (pintu arah tempat sa’i, yang berada di tengah-tengah). Setelah masuk saat melihat Kakbah, dianjurkan berdoa yang baik-baik atau seperti diajarkan Nabi sebagaimana ditulis dalam buku panduan haji dan umrah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar