Jumat, 28 Februari 2020

Maktab Mina 70 (2019 - 3)



Jarak tempuh Muzdalifah ke Mina sekitar 6 kilometer waktu tempuh tergantung sopir bis yang membawa jemaah karena padatnya jalan yang dipenuhi jemaah yang berjalan kaki.  Dari Muzdalifah sampai di Maktab Mina no. 70 sekitar pukul 02.30 waktu Arab Saudi (WAS) rombongan langsung untuk melempar jumrah Aqobah sebab diketahui Nabi Muhammad SAW melempar jumrah pada waktu subuh setelah mabit di Muzdalifah. Tubuh lelah, lapar dan mengantuk belum drama2 dengan petugas askar di Maktab, jemaah langsung bergerak menuju tempat pelontaran jumrah di Mina, ditempuh sekitar 1 jam dengan berjalan kaki  untuk sampai di mulut terowongan, jarak antara tenda perkemahan dengan jamarat sekitar 3-5 km. Jemaah harus menempuh perjalanan pulang pergi. melakukan wajib haji jumrah Aqabah, dan kemudian kembali lagi ke Maktab. Pengalaman di Mina seolah Allah menghilangkan semua kenikmatan sebagai manusia. Memang bisa tidur tapi kaki beradu dengan kaki, kepala dengan kepala. Anda harus membungkuk di atas lutut sendiri agar tidak menendang orang lain. Jadi mau tidur pun, Allah tidak menghadirkan kenyamanan. Cuaca dalam tenda panas walaupun AC menyala, air di kamar mandi umum harus berbagi dengan lebih dari 15 antrian jemaah di depan, cuaca panas seolah langit sangat dekat diatas kepala. Allah seolah tak memberikan kesejukan. Saat tidur, mandi, dan makan terasa tidak nyaman. Istirahat pun terganggu. 
Saat itulah Anda tahu siapa diri Anda sebenarnya. Hikmah dari ibadah melempar jumrah. bahwa orang-orang bertakbir di setiap lemparan, mereka tidak mengucapkan, “A’uudzubillahi minasy syaithanir rajiim” (kuberlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk). Mereka justeru bertakbir,”Allahu akbar”, sebagai bentuk pengagungan kepada Allah yang telah mensyariatkan ibadah melempar jumrah. Allah memerintahkan untuk berjalan sejauh lebih dari 10 km sehari selama 3 hari (jika nafar awal) atau 4 hari (jika nafar tsani). Berjalan selama dua jam setengah atau tiga jam tergantung padat tidaknya arus lalu lintas jemaah. Selesai Jumroh kembali ke tenda kurang atau lebih 3 kilometer lagi dijalani. Penat, lesu, pegal, kram, kaku, kusut masai, lapar,  semuanya bercampur-campur. Tidak peduli warna kulit, tua, muda, miskin, kaya, tinggi, pendek, besar atau kexil, semuanya pasti merasakan ketidaknyamanan di Mina. 
Saat itulah saya sadar bahwa manusia itu kecil dan lemah di sisi Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar