Jumat, 28 Februari 2020

Mabit Di Muzdalifah (2019 - 2)

Setelah wukuf di Arafah, ketika hari mulai sore saat matahari tenggelam (bada maghrib),  jemaah haji bergerak ke Muzdalifah untuk bermalam atau mabit.
“Jika kamu telah selesai dari Arafah, maka berzikirlah kepada Allah di Masy’aril Haram (Muzdalifah).” (Q.S. Al-Baqarah: 198).
Saat turun dari bus, para jamaah seperti ditumpahkan di sebuah lapangan yang tandus. Semua jamaah sibuk mengurus dirinya sendiri. Tidak ada orang lain yang membantu dan mengurus keperluan kita di tempat tersebut.
Secara umum jarak antara Padang Arafah ke Muzdalifah hanya sekitar 9 KM, namun waktu tempuh biasanya merambat pelan hingga 4 jam perjalanan lebih karena penuh sesaknya bis-bis besar yang mengangkut ribuan jemaah.
Di Muzdalifah selain mengerjakan sholat maghrib serta isya yang di jamak dan qosor, jemaah juga berdzikir dan beristirahat (tidur).  Sementara itu masih banyak jamaah yang mengumpulkan batu kerikil yang akan digunakan untuk melempar jumrah, padahal oleh pemerintah arab saudi batu kerikil telah disediakan dalam bungkus2 kecil. 
Sebelum tengah malam bus2 penjemput mulai datang satu persatu dan kadang jeda waktunya agak lama, sementara jamaah banyak yang tidak sabaran untuk meninggalkan Muzdalifah sebelum tengah malam (ba'da zawal). Setiap kali bus datang, jamaah sering berebutan sehingga ada yang sampai tergencet.  Mereka berebut bus, ingin buru-buru ke Mina untuk melontar jamarat Aqabah dan karena jamaah ingin segera berganti pakaian ihrom ke pakaian biasa. 
Padahal mabit di Muzdalifah itu sekurang-kurangnya sampai tengah malam (ba'da zawal), walaupun yang afdhal, mabit di Muzdalifah itu berlangsung sampai subuh. Jama'ah yang meninggalkan Muzdalifah sebelum zawal, wajib membayar dam. 
Keadaan di Muzdalifah yang pernah saya dengar merupakan miniatur keadaan ketika manusia menghadapi pengadilan Tuhan Yang Maha Adil kelak.
Bahwa di hari pengadilan Tuhan, kelak semua manusia berada dalam kebingungan. Mereka berlari kesana kemari mencari jalan keselamatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar