Selasa, 01 Agustus 2017

In The Heart of The Sea

Setelah menempuh perjalanan dari Jakarta melalui Tol Jakarta – Merak sepanjang 100 km. Begitu tiba di gerbang depan pelabuhan, mobil langsung mengarah ke beberapa dermaga yang terlihat kapal bersandar. Mobil yang dikendarai suami langsung menuju tiket penyebarangan di loket yang mirip dengan loket pintu tol jalan raya. Kendaraan kami dikenakan tarif Rp 374.000,-. Tarif tersebut sudah termasuk semua penumpang yang ada di dalamnya.
Setelah membayar tiket masuk, kendaraan diarahkan ke dermaga tempat kapal yang akan segera berangkat. Bila kapal penuh, petugas akan langsung mengalihkan kendaraan ke pintu dermaga lain. Beruntung pada saat kami akan menyeberang, tidak ada antrian berarti hingga hanya dalam hitungan 15 menit, kami sudah naik di atas sebuah kapal feri yang akan membawa ke pelabuhan Bakauheni. Siang tersebut kebetulan memang Sabtu malam Minggu. Pada waktu-waktu demikian, volume penumpang maupun kendaraan yang akan menyeberang dari Merak ke Bakauheni memang mengalami peningkatan dibandingkan hari-hari biasa.
Pengalaman menyeberangi Selat Sunda dari Pelabuhan Merak, Banten menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung sudah beberapa kali saya alami. Meskipun sudah pernah merasakan menyeberang dengan kapal feri, saya tidak merasa bosan karena kapal yang saya tumpangi umumnya berbeda-beda dan masing-masing memiliki keunikan.
Perjalanan ke Lampung dengan kapal feri termasuk mudah karena kapalnya banyak, 
dan dari berbagai kapal yang pernah saya tumpangi, fasilitas dan interiornya tidak pernah sama.
Waktu perjalanan menggunakan kapal laut dari Jakarta ke Lampung jika ditotal memang cukup lama. Rinciannya sekitar tiga jam dari Jakarta menuju Pelabuhan Merak dan antri masuk kapal. Dua jam berikutnya waktu tempuh naik kapal. Dan dua jam berikutnya dari Pelabuhan Bakauheni menuju pusat kota Lampung...selama perjalanan Bakauheni ke kota Lampung, kami biasa beristirahat untuk makan di Restoran Padang Pagi Sore...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar