Minggu, 03 Juli 2022

Rasul Yang Diberi Mukjizat Membuat Kapal Besar


Ada seorang rasul yang mendapat mukjizat bisa membuat kapal besar yang dapat menampung seluruh umatnya yang beriman kepada Allah SWT. Rasul ini juga mendapat gelar Ulul Azmi karena memiliki ketabahan yang luar biasa.

Rasul yang dimaksud adalah Nabi Nuh AS. Dalam Qashash Al-Anbiyaa' (Kisah Para Nabi) yang ditulis oleh Ibnu Katsir, diceritakan Nabi Nuh AS lahir setelah 126 tahun wafatnya Nabi Adam AS, seperti yang disebutkan oleh Ibnu Jarir dan ulama lainnya.

Adapun, menurut sejarah yang diyakini oleh ahli kitab terdahulu, jarak kelahiran Nabi Nuh AS dan wafatnya Nabi Adam AS adalah 146 tahun.

Dalam Kitab Shahih Bukhari diriwayatkan, dari Ibnu Abbas RA ia berkata, "Jarak antara Adam dan Nuh adalah sepuluh kurun, dan pada masa itu mereka semua dalam naungan Islam (yakni menyembah Allah).

Rasul Pertama yang Diutus ke Bumi

Menurut kisah yang ditulis Ibnu Katsir, Nabi Nuh AS merupakan rasul pertama yang diutus Allah SWT ke muka bumi sebagai pembawa rahmat bagi hamba-Nya. Hal ini diterangkan dalam sebuah riwayat Bukhari yang menceritakan tentang orang-orang yang mencari syafaat di Hari Kiamat.

Para ulama berbeda pendapat mengenai usia Nabi Nuh AS ketika menerima tugas kerasulannya. Pendapat mengenai hal ini disandarkan pada hadits yang diriwayatkan Ibnu Jarir dan juga Ibnu Abbas.

Sebagian ulama mengatakan, Nabi Nuh AS menjadi rasul ketika berusia 50 tahun, sebagian yang lain mengatakan 350 tahun. Bahkan, ada juga yang mengatakan di usia 480 tahun.

Nabi Nuh AS diutus untuk kaum Bani Rasib. Dia terkenal dengan keikhlasan dan ketekunannya dalam berdakwah kepada kaumnya. Kisah Nabi Nuh AS diceritakan dalam sejumlah surah Al-Qur'an, mulai dari perjalan dakwahnya hingga azab yang diturunkan oleh Allah SWT kepada kaum yang ingkar padanya.

Salah satunya dalam surah Al-A'raaf ayat 59 yang berbunyi,

لَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَىٰ قَوْمِهِۦ فَقَالَ يَٰقَوْمِ ٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُۥٓ إِنِّىٓ أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ

Artinya: "Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata: 'Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat).'"

Mendapat Perintah Allah untuk Membuat Kapal

Nabi Nuh AS berdakwah selama sekitar 950 tahun. Ia tetap sabar dan terus berdakwah walaupun selalu mendapat caci maki dari kaum-kaum yang mendustakannya.

Suatu ketika Allah SWT memerintahkannya untuk membuat kapal. Kapal itulah yang kelak menjadi penyelamat ketika datang azab Allah SWT terhadap kaum yang mendustakannya.

Allah SWT berfirman dalam surah Hud ayat 38,

وَيَصْنَعُ ٱلْفُلْكَ وَكُلَّمَا مَرَّ عَلَيْهِ مَلَأٌ مِّن قَوْمِهِۦ سَخِرُوا۟ مِنْهُ ۚ قَالَ إِن تَسْخَرُوا۟ مِنَّا فَإِنَّا نَسْخَرُ مِنكُمْ كَمَا تَسْخَرُونَ

Artinya: "Dan mulailah Nuh membuat bahtera. Dan setiap kali pemimpin kaumnya berjalan melewati Nuh, mereka mengejeknya. Berkatalah Nuh: "Jika kamu mengejek kami, maka sesungguhnya kami (pun) mengejekmu sebagaimana kamu sekalian mengejek (kami)."

Ayat tersebut mengisahkan bahwa Nabi Nuh AS mendapatkan ejekan ketika ia membuat kapal (bahtera) dari kaum yang mendustakannya saat lewat di hadapannya.

Hingga akhirnya Allah SWT mengirimkan bencana besar berupa banjir dahsyat yang menimpa seluruh penduduk tempat Nabi Nuh AS berdakwah. Seluruh kaum yang mendustakannya tenggelam dalam banjir.

Nabi Nuh AS dan kaum Bani Rasib yang senantiasa taat kepada Allah SWT kemudian menaiki kapal yang dibuat Nabi Nuh AS. Mereka akhirnya selamat dari bencana banjir bandang yang menerjang wilayah tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar