Minggu, 03 Juli 2022

Kisah Tentang Nabi Ilyas

Nabi Ilyas AS merupakan nabi yang gigih dalam berdakwah. Bahkan ia sempat diusir oleh kaumnya karena dianggap meresahkan dan mengganggu.

Menurut Imam Ibnu Katsir dalam bukunya Kisah Para Nabi, disebutkan bahwa Nabi Ilyas AS masih satu garis keturunan dengan Nabi Harun AS. Ada yang mengatakan Ilyas AS merupakan keturunan keempat dari Nabi Harun AS dari Yasin bin Pinehas bin Eleazar bin Harun.

Nabi Ilyas AS lahir dari kaum Bani Israil. Diceritakan sepeninggalan Nabi Musa AS dan Harun AS, kaum Bani Israil kembali menjadi penyembah berhala. Bahkan kemaksiatan turut merajalela di sebuah negeri yang bernama Ba'labak.

Penduduk Ba'labak menyembah berhala besar yang bernama Ba'al. Ajaran tauhid dari nenek moyangnya sudah tidak lagi dilakukan oleh mereka. Hingga Allah SWT mengutus Nabi Ilyas AS untuk menyadarkan kaum Bani Israil agar kembali ke jalan yang benar.

Kerasulan Ilyas AS dijelaskan dalam surat ash-Shaffat. Allah SWT berfirman,

وَإِنَّ إِلْيَاسَ لَمِنَ ٱلْمُرْسَلِينَ

Artinya: "Dan sesungguhnya Ilyas benar-benar termasuk salah seorang rasul-rasul. (Q.S ash-Shaffat: 123).

Dalam berdakwah, Nabi Ilyas AS mengalami banyak cobaan. Seperti kaum-kaum sebelumnya, Bani Israil juga mendustakan rasul utusan Allah SWT yang datang kepada mereka.

Kisah Nabi Ilyas AS diceritakan dalam Q.S ash-Shaffat ayat 124-132:

"(ingatlah) ketika ia berkata kepada kaumnya: "Mengapa kamu tidak bertakwa? Patutkah kamu menyembah Ba'l dan kamu tinggalkan sebaik-baik Pencipta, (yaitu) Allah Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang terdahulu?" Maka mereka mendustakannya, karena itu mereka akan diseret (ke neraka), kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa). Dan Kami abadikan untuk Ilyas (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian. (yaitu): "Kesejahteraan dilimpahkan atas Ilyas?"

"Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya dia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman."

IIbnu Katsir menafsirkan, Nabi Ilyas AS menyeru kaum Bani Israil untuk menyembah Allah dan mencegah mereka supaya tidak menyembah selain Allah SWT.

Pada mulanya, kaum Bani Israil memiliki raja yang telah beriman. Kemudian ia murtad dan terus berlanjut dalam kesesatan bersama kaumnya. Sehingga tidak ada seorangpun dari mereka yang beriman kepada Allah SWT.

Nabi Ilyas AS berdoa kepada Allah SWT untuk memberikan pelajaran terhadap kaumnya. Maka Allah SWT mengabulkan permintaan rasulnya. Dia menahan hujan di negeri itu selama tiga tahun.

Kekeringan itu menjadi bencana besar bagi kaum Bani Israil. Akhirnya mereka meminta kepada Nabi Ilyas AS untuk menyudahi kekeringan yang melanda. Mereka juga berjanji akan beriman kepadanya setelah Allah SWT menurunkan hujan.

Nabi Ilyas AS pun memohon kepada Allah SWT akhirnya diturunkanlah hujan kepada mereka. Akan tetapi, mereka ingkar kepada janji yang telah dikatakan di awal. Mereka justru semakin dalam kesesatan dan kekafiran seperti sebelumnya.

Diceritakan Nabi Ilyas AS diusir oleh kaum Bani Israil. Hingga ia pergi dan bertemulah dengan seorang laki-laki yang tengah menderita sakit keras, dia adalah Nabi Ilyas AS yang kelak menjadi penerusnya.

Diriwayatkan oleh Ibnu Munabbih dari Ahli Kitab sebagaimana dijelaskan dalam tafsir Ibnu Katsir, Nabi Ilyas AS memohon kepada Allah SWT agar Dia mencabut nyawanya untuk kembali kepada-Nya. Maka Allah SWT memerintahkan Ilyas AS untuk pergi ke suatu tempat.

Allah SWT berfirman bila ada sesuatu yang datang kepadanya, janganlah ia takut dan naikilah tanpa keraguan. Maka, datanglah seekor kuda dari api lalu Nabi Ilyas AS menaiki kuda tersebut.

Allah SWT juga memberikan pakaian dari cahaya dan memberikannya sayap. Setelah itu Nabi Ilyas AS pergi bersama malaikat dan menjadi penghuni langit. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar