Kamis, 08 April 2021

Kelainan Jiwa ?


Menurutnya emosi sang suami mudah tersulut meski hanya dengan masalah sepele.

Pemicunya, misalnya lagi ngomong hal ringan, lagi nonton tv, dalam perjalanan di mobil. Kalau misalkan kita berpendapat ya, namanya istri ngobrol sama suami, pengennya bisa lepas kan. Kalau ngomong sama dia bawaannya deg-degan aja, takut salah ngomong. 

Jika salah bicara atau ucapannya tak disukai sang suami, bisa dengan tiba-tiba emosi naik. Mulutnya bisa maju berapa sentimeter. 

Nanti kalau ada sedikit salah ngomong langsung dia nadanya tinggi, terus dia langsung ngegas, tinggi suaranya bikin senewen mendengarnya. Terkadang memaki di depan orang lain menjadi cara untuk lebih mempermalukan kita. 

Kalau nggak sesuai sama dia, mau pembicaraan mau perbuatan atau pemikiran kita, ngabentak adalah yang lebih dulu dia ucapkan. Istilahnya karena dia salah malah kita digebrak lebih dulu. Jadi nggak pernah tenang, mau ngobrol atau apa saja. 

Sudah karakternya temperamen, jadi segala sesuatu apa saja permasalahannya dia nggak bisa mengalah. Dia selalu merasa dirinya benar. Malah kalau dipikir sebenarnya keinginannya dia ingin isterinya jadi perempuan yang bodoh, manut, pasrah soal duit, harus mau dibegoin sama suami. Kerjanya perempuan hanya bersih-bersih, masak, sumur dapur dan kasur. Ngasih uang cukup teu cukup harus cukup, padahal kelakuannya selalu ingin makan enak. Pagi siang sore makanan harus beda. Masa bodoh istri kebingungan uang di dompet pas-pasan. Di pikirannya laki-laki itu, dia lah yang paling pintar, lebih kaya karena dia yang bekerja, lebih paham segala sesuatu. Uang sudah saya kasih, semampu dia katanya, tapi keinginannya macem-macem. Mana mau ngeluarin uang sendiri. Dipakailah uangnya buat hobbynya saat masih kecil ngga terlaksana. Pake duit suka-suka dia. Bohongnya mah kelihatan. Tapi ya itu karena males berdebat, ngelihatin aja kita mah. Dasar memang yahudi !!!

Perbuatannya keluar ke hubungannya dengan masyarakat atau teman-temannya selalu tercover kesholehan, rajin sholat, ngobrol ketakutan akan dosa, tentang masa depan keluarga, yang bagus dan yang indah. Samawa.  Jadi tidak akan ada yang percaya perbuatan dan kelakuannya selama di rumah. Contohnya paling keinget suami istri naik haji, istri bayar seluruh sendiri, memang suami setor uang ke istri tapi untuk biaya suami sendiri, ngga mau tahu cicilan istri. Yang bikin mungkin kelainan jiwa, saatnya berangkat, bekal haji minta sama istri. Alasanmya minjem nanti dibayar. Sampe sekarang berapa banyak pinjeman dia belum dibayar-bayar. Kalau ngomong agama memang jago, tapi dipraktekan ke diri sendiri ngga bisa. Whooii utang namanya kalau lu bilang pinjem !!! Itu salah satu contoh. Dasar koplak !!!! 

Gayanya selangit, tapi sama istri pedit. Kopet. Perhitungan. Mentang-mentang udah ngasih gaji yang itu juga dipotong buat bayar utang, buat makan, bulanan belanja, suka-suka lu ngatur uang. Gaji juga dipotong banyak sama lu sendiri. Gayanya sok cakep padahal muka dibawah standar, kalau kesal sama istri sok cari perhatian kayak gangsing sama perempuan lain (kejadian yang ini saat naik haji kelihatan sekali, belagu, mungkin Allah memperlihatkan semua keburukan dia). Perempuan lain mau deket-deket dia, ya karena dia bodoh, tinggal si perempuan kasih pujian, bentaran juga dapat makan-makan atau si laki ngasih oleh-oleh buat itu cewek. Bodo banget si lu laki !!!! 

Suami tipe seperti ini pada dasarnya tipe bodoh, gobloknya luar biasa, tipe laki-laki zaman kolonial, merasa paling diatas paling bisa segalanya. Padahal dalam kenyataan hidup rumah tangga sekarang, dia lebih tidak paham arti hubungan suami istri, tidak paham bahwa sekarang isteri bisa lebih pintar, lebih cerdas, lebih cekatan daripada dirinya sendiri. Mun ceuk urang sunda mah, manehna hayang gaya nunjukeun boga payung butut. Padahal teu boga nanaon ngan saukur ngarasa loba sawah. 

Teu kabayang salaki model kitu mun menang warisan ka pamajikan nyalutak na lebih luar biasa. 

Setelah apa yang aku kasih,  maksudnya aku sebagai istri itu setia. Bahkan tugas dan kewajiban dia sebagai kepala keluarga aja aku yang kerjain dan aku nggak pernah ngeluh. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar