Jumat, 23 April 2021

Fakta Sains Tentang Alam Semesta Sudah Tercantum Dalam Al Quran.




Fakta sains tentang alam semesta sudah tercantum dalam Al Quran. Hal itu dapat dilihat dari kandungan berupa keterangan atau bukti lain yang menguatkan kebenarannya.

Ada begitu banyak ilmu dan hikmah di dalam Al Quran, namun hingga kini belum seluruhnya terungkap. Berikut ini sebagian kecil fakta sains yang ditemukan dalam Al Quran, dirangkum dari berbagai sumber, Sabtu (24/4/2021):

1. Asal mula kehidupan

Fakta bahwa makhluk hidup sebagian besar terdiri dari air, diketahui setelah adanya penemuan mikroskop. Pengetahuan ini sudah dijelaskan dalam Al Quran sejak ratusan tahun lalu.

Air sangat penting untuk semua makhluk hidup, namun Al Quran membuat pernyataan yang sangat tidak biasa di surah Al Anbiya ayat 30.

"Kami membuat semua makhluk hidup dari air. Akankah mereka tidak percaya?" (QS Al Anbiya :30).

Dalam ayat ini, disebutkan bahwa air sebagai asal mula semua kehidupan. Semua makhluk hidup terbuat dari sel, dan sel sebagian besar terdiri dari air.

2. Besi diturunkan ke Bumi

Besi bukan hal alami bagi Bumi dan tidak terbentuk di sini, melainkan turun ke Bumi dari luar angkasa. Mungkin terdengar aneh, tapi secara ilmiah ini benar adanya.

Para ilmuwan menyebutkan, miliaran tahun yang lalu Bumi terjebak oleh meteorit. Meteorit ini membawa besi dari bintang jauh yang meledak. Al Quran menjelaskan tentang asal muasal besi dalam surah Al Hadid ayat 25.

"Dan Kami menciptakan besi yang mempunyai kekuatan, hebat dan banyak manfaat bagi manusia." (QS Al Hadid: 25).

Ayat ini menggunakan kata 'diturunkan' untuk merujuk besi. Jelas dari ayat tersebut bahwa besi bukanlah material duniawi, melainkan diturunkan untuk kepentingan umat manusia. Fakta besi turun ke Bumi dari luar angkasa adalah sesuatu yang tidak dapat diketahui oleh ilmu pengetahuan primitif abad ketujuh.

3. Perlindungan Langit

Sifat pelindung langit ditemukan oleh penelitian ilmiah yang dilakukan pada abad ke-20. Jauh sebelumnnya, Al Quran telah menjelaskan bahwa langit memainkan peran penting dalam melindungi Bumi dari sinar Matahari yang mematikan. Jika langit tidak ada, maka radiasi Matahari akan membunuh semua kehidupan di Bumi.

Langit juga bertindak seperti selimut yang membungkus Bumi, untuk melindungi dari dinginnya ruang angkasa. Al Quran menunjukkan perlindungan langit sebagai tanda Tuhan. Hal ini dijelaskan dalam surah Al Anbiya ayat 32.

"Dan Kami menjadikan langit sebagai atap yang terpelihara, namun mereka tetap berpaling dari tanda-tanda (kebesaran Allah) itu (matahari, bulan, angin, awan, dan lain-lain)." (QS Al Anbiya: 32).

4. Perluasan alam semesta

Di zaman ketika ilmu astronomi masih primitif, perluasan alam semesta telah dijelaskan dalam Al Quran surah Az-Zariyat ayat 47.

"Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa." (QS Az Zariyat: 47).

Fisikawan Stephen Hawking dalam bukunya 'A Brief History of Time' menulis: "penemuan alam semesta mengembang adalah salah satu revolusi intelektual besar di abad ke-20". Namun Al Quran menjelaskan tentang perluasan alam semesta bahkan sebelum teleskop ditemukan.

5. Pegunungan

Al Quran menunjukkan gunung memiliki akar yang dalam dengan menggunakan kata pasak untuk menggambarkannya. Faktanya, pegunungan memang memiliki akar yang dalam, dan kata pasak adalah deskripsi yang akurat untuk menggambarkannya. Hal ini tercantum dalam surah An Naba ayat 6-7.

"Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan? Dan gunung-gunung sebagai pasak?" (QS An Naba: 6-7).

Fakta bahwa pegunungan memiliki tiang yang dalam seperti akar tidak diketahui sampai perkembangan teori lempeng tektonik pada awal abad ke-20. Sebuah buku berjudul 'Earth' karya ahli geofisika Frank Press, menjelaskan bahwa gunung itu seperti tiang dan terkubur jauh di bawah permukaan Bumi. Contohnya, Gunung Everest yang tingginya kira-kira sembilan kilometer di atas tanah, memiliki akar yang lebih dalam, lebih dari 125 Km.

Seiring ilmu pengetahuan kian berkembang, semakin banyak fakta sains di dalam Al Quran terbukti. Fenomena-fenomena alam yang terjadi tertulis di dalam Al Quran.

Isi Al Quran tak hanya berisi tata cara ibadah dan Ketuhanan, melainkan terkandung banyak ilmu dan hikmah di dalamnya yang hingga kini belum seluruhnya terungkap.

Hal ini menunjukkan Al Quran bukan karangan manusia, melainkan firman Allah yang kebenarannya tak diragukan. Dirangkum dari sejumlah sumber, Selasa (20/4/2021) berikut di antaranya 7 fenomena sains yang tercantum dalam Al Quran.


1. Pertemuan dua laut yang airnya tidak menyatu

Di dalam Al Quran telah dijelaskan bahwa ada dua laut yang saling bertemu namun di antaranya memiliki batasan. Ini terjadi di Selat Gibraltar yang menghubungkan Lautan Mediterania dan Samudera Atlantik.

Menurut para ilmuwan, fenomena tersebut terjadi karena air laut dari Samudera Atlantik dan dari Laut Mediterania memiliki karakteristik yang berbeda, dilihat dari suhu air, kadar garam, dan kerapatannya. Fenomena bertemunya dua lautan ini telah dijelaskan Al Quran 14 abad silam dalam surah Ar-Rahman ayat 19-20.

"Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampui masing-masing." (QS. Ar-Rahman: 19-20)

2. Api di dasar laut

Seorang ahli geologi asal Rusia Anatol Sbagovich dan Yuri Bagdanov seorang ilmuwan asal AS, menemukan fenomena api di dasar laut.

Mereka meneliti kerak Bumi dan patahannya di dasar laut lepas pantai Miami. Mereka kemudian menemukan lava cair yang mengalir disertai abu vulkanik yang suhunya mencapai 231 derajat celcius. Fakta sains ini disebutkan dalam Al Quran surah At-Tur ayat 6.

"Dan laut yang di dalam tanahnya ada api." (QS. At-Tur: 6)

3. Garis edar tata surya

Tata surya merupakan bagian dari alam semesta yang sangat luas. Bumi yang kita pijak hanya salah satu planet yang ada di tata surya. Selain Matahari, semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi Matahari bergerak sesuai garis edar yang telah ditetapkan. Hal ini dijelaskan di dalam Al Quran surah Al-Anbiya ayat 33.

"Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya." (QS. Al-Anbiya: 33)

4. Ledakan raksasa (Big Bang)

Big Bang diyakini sebagai peristiwa yang menyebabkan terbentuknya alam semesta. Teori ini didasarkan pada kajian kosmologi mengenai bentuk awal dan perkembangan alam semesta.

Berdasarkan teori ini, alam semesta awalnya dalam keadaan sangat panas dan padat, lalu mengembang secara terus-menerus hingga sekarang. Peristiwa ini disampaikan di dalam Al Quran surah Al-Anbiya ayat 30.

"Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan Bumi itu dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tidak juga beriman?" (QS. Al-Anbiya: 30)

5. Terbentuknya air hujan

Jauh sebelum para ilmuwan mengemukakan teori mengenai terbentuknya air hujan, di dalam Al Quran sudah dijelaskan mengenai peristiwa alam yang sering kita lihat ini dalam surah Ar-Rum ayat 48-49.

"Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal, lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya, tiba-tiba mereka menjadi gembira. Dan Sesungguhnya sebelum hujan diturunkan kepada mereka, mereka benar-benar telah berputus asa." (QS. Ar-Rum ayat 48-49)

6. Sungai di dasar laut

Ilmuwan asal Prancis Jacques Yves Cousteau menemukan fenomena sungai di dasar laut. Para ahli menyebut fenomena ini sebagai lapisan hidrogen sulfida, karena air yang mengalir di sungai dasar laut ini memiliki rasa air tawar. Selain itu, sungai dasar laut ini ditumbuhi daun-daun dan pohon. Al Quran surah Al-Furqan ayat 53 menjelaskan fenomena ini.

"Dan Dialah (Allah) yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan), yang satu tawar dan segar dan yang lainnya asin. Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang tidak tembus." (QS. Al-Furqan: 53)

7. Sidik jari manusia

Sebelum ditemukan pada akhir abad ke-19, mayoritas orang menganggap sidik jari sekadar lengkungan pada jari tanpa arti. Faktanya, sidik jari manusia diciptakan berbeda-beda sebagai tanda pengenal mereka. Bahkan mereka yang terlahir kembar identik pun, memiliki pola sidik jari yang berbeda.

Penelitian yang dilakukan oleh Sir Francis Golt akhirnya membuat sidik jari menjadi metode ilmiah identifikasi pada 1880. Kesempurnaan jari manusia ini dijelaskan dalam Al Quran dalam surah Al-Qiyamah ayat 3 yang membahas rekonstruksi jemari manusia.

"Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya? Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna." (QS. Al-Qiyamah: 3)

Masih begitu banyak fakta sains dan pengetahuan yang bahkan jarang kita ketahui sudah tercantum dan dijelaskan di dalam Al Quran. Selalu ada pengetahuan baru yang dapat diambil darinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar