Senin, 26 April 2021

Aisyah Binti Abu Bakr




Istri-istri Rasulullah Saw merupakan orang yang sangat berjasa dalam penyebaran ilmu-ilmu Islam. Dari lisan mereka, hadis-hadis Nabi SAW dapat menyebar kepada umat muslim di berbagai penjuru dunia. Hal ini, selain karena mereka belajar langsung dari Nabi SAW yang sekaligus berperan sebagai suami, para ummahātul mukminīn juga aktif berdakwah dan mengajar.

Salah satu istri Nabi SAW yang paling rutin mengajar adalah Aisyah binti Abu Bakr. Perempuan berjuluk shiddīqah ini memang dikenal cerdas dan kritis. Pada usianya yang terbilang belia, Aisyah mampu menyerap berbagai ilmu yang diajarkan Rasulullah SAW maupun orang-orang di sekitarnya. Ilmu yang dikuasainya pun beragam, mulai dari al-Qur’an, Hadis, Fikih, Faraidh, Tauhid, Syair hingga Kedokteran.

Urwah bin Zubair Ra pernah berkata, “Aku tidak pernah melihat seseorang yang lebih mengetahui fikih, kedokteran dan syair dari pada Aisyah.” Hisyam bin Urwah juga mengakui, “Aisyah adalah orang yang paling faqīh, paling alim dan paling cemerlang idenya di antara orang-orang lain.”

Madrasah Aisyah

Madinah adalah ladang ilmu, tempat para sahabat berkumpul dan menetap. Setelah Rasulullah SAW wafat, di sana muncul banyak madrasah keilmuan, beberapa di antaranya diasuh oleh Abu Hurairah, Ibnu Abbas, Zaid bin Tsabit dan masih banyak lagi. Namun siapa sangka, madrasah yang terbesar kala itu justru terletak di sudut masjid Nabawi, dekat makam Rasulullah SAW, lokasinya menempel dengan kediaman istri Nabi, itulah madrasah Aisyah, sang Shiddīqah binti Shiddīq. (Lihat Sīrah as-Sayyidah ‘Aisyah Ummul Mukminin Radhiyallahu ‘anha karya Sayyid Sulaiman an-Nadawi h.316-317)

Di Madrasah Aisyah, kaum muslimin baik laki-laki maupun perempuan berkumpul untuk menimba ilmu dan meminta fatwa, mulai dari sahabat senior dan junior, hingga para tabiin, baik laki-laki maupun perempuan. Tak hanya mengajarkan ilmu kepada murid-murid yang datang dari berbagai penjuru saja, Aisyah juga mengasuh serta mendidik anak-anak yatim dan orang-orang miskin.

Para perempuan atau kerabat laki-laki Aisyah diperkenankan belajar langsung di kediaman putri Abu Bakr ini. Sedangkan pelajar laki-laki selain dari kerabatnya belajar dengan beliau dari balik hijab, mereka duduk di masjid Nabawi.

Di kemudian hari, Madrasah Aisyah berhasil memberikan pengaruh kuat bagi perkembangan pemikiran Islam sepanjang masa. Dari madrasah ini, lahirlah para intelektual muslim, yang ahli fikih, ahli tafsir dan ahli hadis.

Mendidik dengan kasih sayang, mendidik layaknya seorang ibu kandung

Keilmuan Aisyah memang begitu diperhitungkan, sampai-sampai sahabat senior pun tak segan bertanya padanya. Murid Aisyah, Masruq pernah berkata, “Aku melihat sahabat-sahabat senior bertanya kepada Aisyah mengenai farāidh.”

Salah satu kebiasaan Aisyah adalah pergi haji setiap tahun, di sana kaum muslimin dari berbagai penjuru dunia akan berkumpul dalam satu waktu. Saat berada di tanah suci itulah, Aisyah sengaja membangun tenda di antara bukit Harrā dan Tsabir, ia menggelar majelis untuk kaum muslimin yang haus akan ilmu.

Maka, Jemaah haji itu pun berbondong-bondong mendatangi majelis Aisyah, mereka menanyakan banyak hal kepada istri Rasulullah SAW ini. Aisyah dengan semangat dan tanpa lelah menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepadanya. Ia juga tak malu menjawab pertanyaan yang terkesan sensitif sekali pun.

Pernah suatu waktu Abu Musa al-Asyari RA berkata, “Sesungguhnya aku ingin bertanya kepadamu tentang sesuatu, namun aku malu menanyakannya.”

“Tanyalah dan jangan malu, sesungguhnya aku ini adalah ibumu,” jawab sang ummul mukminīn ini.

Demikianlah, Aisyah selalu mengajarkan murid-muridnya seperti seorang ibu mengajarkan anaknya. Bahkan Aisyah juga mengasuh dan membiayai hidup beberapa muridnya seperti Urwah, Qasim, Abi Salamah, Masruq, Amrah, dan Shafiyah.

Jumat, 23 April 2021

Fakta Sains Tentang Alam Semesta Sudah Tercantum Dalam Al Quran.




Fakta sains tentang alam semesta sudah tercantum dalam Al Quran. Hal itu dapat dilihat dari kandungan berupa keterangan atau bukti lain yang menguatkan kebenarannya.

Ada begitu banyak ilmu dan hikmah di dalam Al Quran, namun hingga kini belum seluruhnya terungkap. Berikut ini sebagian kecil fakta sains yang ditemukan dalam Al Quran, dirangkum dari berbagai sumber, Sabtu (24/4/2021):

1. Asal mula kehidupan

Fakta bahwa makhluk hidup sebagian besar terdiri dari air, diketahui setelah adanya penemuan mikroskop. Pengetahuan ini sudah dijelaskan dalam Al Quran sejak ratusan tahun lalu.

Air sangat penting untuk semua makhluk hidup, namun Al Quran membuat pernyataan yang sangat tidak biasa di surah Al Anbiya ayat 30.

"Kami membuat semua makhluk hidup dari air. Akankah mereka tidak percaya?" (QS Al Anbiya :30).

Dalam ayat ini, disebutkan bahwa air sebagai asal mula semua kehidupan. Semua makhluk hidup terbuat dari sel, dan sel sebagian besar terdiri dari air.

2. Besi diturunkan ke Bumi

Besi bukan hal alami bagi Bumi dan tidak terbentuk di sini, melainkan turun ke Bumi dari luar angkasa. Mungkin terdengar aneh, tapi secara ilmiah ini benar adanya.

Para ilmuwan menyebutkan, miliaran tahun yang lalu Bumi terjebak oleh meteorit. Meteorit ini membawa besi dari bintang jauh yang meledak. Al Quran menjelaskan tentang asal muasal besi dalam surah Al Hadid ayat 25.

"Dan Kami menciptakan besi yang mempunyai kekuatan, hebat dan banyak manfaat bagi manusia." (QS Al Hadid: 25).

Ayat ini menggunakan kata 'diturunkan' untuk merujuk besi. Jelas dari ayat tersebut bahwa besi bukanlah material duniawi, melainkan diturunkan untuk kepentingan umat manusia. Fakta besi turun ke Bumi dari luar angkasa adalah sesuatu yang tidak dapat diketahui oleh ilmu pengetahuan primitif abad ketujuh.

3. Perlindungan Langit

Sifat pelindung langit ditemukan oleh penelitian ilmiah yang dilakukan pada abad ke-20. Jauh sebelumnnya, Al Quran telah menjelaskan bahwa langit memainkan peran penting dalam melindungi Bumi dari sinar Matahari yang mematikan. Jika langit tidak ada, maka radiasi Matahari akan membunuh semua kehidupan di Bumi.

Langit juga bertindak seperti selimut yang membungkus Bumi, untuk melindungi dari dinginnya ruang angkasa. Al Quran menunjukkan perlindungan langit sebagai tanda Tuhan. Hal ini dijelaskan dalam surah Al Anbiya ayat 32.

"Dan Kami menjadikan langit sebagai atap yang terpelihara, namun mereka tetap berpaling dari tanda-tanda (kebesaran Allah) itu (matahari, bulan, angin, awan, dan lain-lain)." (QS Al Anbiya: 32).

4. Perluasan alam semesta

Di zaman ketika ilmu astronomi masih primitif, perluasan alam semesta telah dijelaskan dalam Al Quran surah Az-Zariyat ayat 47.

"Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa." (QS Az Zariyat: 47).

Fisikawan Stephen Hawking dalam bukunya 'A Brief History of Time' menulis: "penemuan alam semesta mengembang adalah salah satu revolusi intelektual besar di abad ke-20". Namun Al Quran menjelaskan tentang perluasan alam semesta bahkan sebelum teleskop ditemukan.

5. Pegunungan

Al Quran menunjukkan gunung memiliki akar yang dalam dengan menggunakan kata pasak untuk menggambarkannya. Faktanya, pegunungan memang memiliki akar yang dalam, dan kata pasak adalah deskripsi yang akurat untuk menggambarkannya. Hal ini tercantum dalam surah An Naba ayat 6-7.

"Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan? Dan gunung-gunung sebagai pasak?" (QS An Naba: 6-7).

Fakta bahwa pegunungan memiliki tiang yang dalam seperti akar tidak diketahui sampai perkembangan teori lempeng tektonik pada awal abad ke-20. Sebuah buku berjudul 'Earth' karya ahli geofisika Frank Press, menjelaskan bahwa gunung itu seperti tiang dan terkubur jauh di bawah permukaan Bumi. Contohnya, Gunung Everest yang tingginya kira-kira sembilan kilometer di atas tanah, memiliki akar yang lebih dalam, lebih dari 125 Km.

Seiring ilmu pengetahuan kian berkembang, semakin banyak fakta sains di dalam Al Quran terbukti. Fenomena-fenomena alam yang terjadi tertulis di dalam Al Quran.

Isi Al Quran tak hanya berisi tata cara ibadah dan Ketuhanan, melainkan terkandung banyak ilmu dan hikmah di dalamnya yang hingga kini belum seluruhnya terungkap.

Hal ini menunjukkan Al Quran bukan karangan manusia, melainkan firman Allah yang kebenarannya tak diragukan. Dirangkum dari sejumlah sumber, Selasa (20/4/2021) berikut di antaranya 7 fenomena sains yang tercantum dalam Al Quran.


1. Pertemuan dua laut yang airnya tidak menyatu

Di dalam Al Quran telah dijelaskan bahwa ada dua laut yang saling bertemu namun di antaranya memiliki batasan. Ini terjadi di Selat Gibraltar yang menghubungkan Lautan Mediterania dan Samudera Atlantik.

Menurut para ilmuwan, fenomena tersebut terjadi karena air laut dari Samudera Atlantik dan dari Laut Mediterania memiliki karakteristik yang berbeda, dilihat dari suhu air, kadar garam, dan kerapatannya. Fenomena bertemunya dua lautan ini telah dijelaskan Al Quran 14 abad silam dalam surah Ar-Rahman ayat 19-20.

"Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampui masing-masing." (QS. Ar-Rahman: 19-20)

2. Api di dasar laut

Seorang ahli geologi asal Rusia Anatol Sbagovich dan Yuri Bagdanov seorang ilmuwan asal AS, menemukan fenomena api di dasar laut.

Mereka meneliti kerak Bumi dan patahannya di dasar laut lepas pantai Miami. Mereka kemudian menemukan lava cair yang mengalir disertai abu vulkanik yang suhunya mencapai 231 derajat celcius. Fakta sains ini disebutkan dalam Al Quran surah At-Tur ayat 6.

"Dan laut yang di dalam tanahnya ada api." (QS. At-Tur: 6)

3. Garis edar tata surya

Tata surya merupakan bagian dari alam semesta yang sangat luas. Bumi yang kita pijak hanya salah satu planet yang ada di tata surya. Selain Matahari, semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi Matahari bergerak sesuai garis edar yang telah ditetapkan. Hal ini dijelaskan di dalam Al Quran surah Al-Anbiya ayat 33.

"Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya." (QS. Al-Anbiya: 33)

4. Ledakan raksasa (Big Bang)

Big Bang diyakini sebagai peristiwa yang menyebabkan terbentuknya alam semesta. Teori ini didasarkan pada kajian kosmologi mengenai bentuk awal dan perkembangan alam semesta.

Berdasarkan teori ini, alam semesta awalnya dalam keadaan sangat panas dan padat, lalu mengembang secara terus-menerus hingga sekarang. Peristiwa ini disampaikan di dalam Al Quran surah Al-Anbiya ayat 30.

"Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan Bumi itu dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tidak juga beriman?" (QS. Al-Anbiya: 30)

5. Terbentuknya air hujan

Jauh sebelum para ilmuwan mengemukakan teori mengenai terbentuknya air hujan, di dalam Al Quran sudah dijelaskan mengenai peristiwa alam yang sering kita lihat ini dalam surah Ar-Rum ayat 48-49.

"Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal, lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya, tiba-tiba mereka menjadi gembira. Dan Sesungguhnya sebelum hujan diturunkan kepada mereka, mereka benar-benar telah berputus asa." (QS. Ar-Rum ayat 48-49)

6. Sungai di dasar laut

Ilmuwan asal Prancis Jacques Yves Cousteau menemukan fenomena sungai di dasar laut. Para ahli menyebut fenomena ini sebagai lapisan hidrogen sulfida, karena air yang mengalir di sungai dasar laut ini memiliki rasa air tawar. Selain itu, sungai dasar laut ini ditumbuhi daun-daun dan pohon. Al Quran surah Al-Furqan ayat 53 menjelaskan fenomena ini.

"Dan Dialah (Allah) yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan), yang satu tawar dan segar dan yang lainnya asin. Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang tidak tembus." (QS. Al-Furqan: 53)

7. Sidik jari manusia

Sebelum ditemukan pada akhir abad ke-19, mayoritas orang menganggap sidik jari sekadar lengkungan pada jari tanpa arti. Faktanya, sidik jari manusia diciptakan berbeda-beda sebagai tanda pengenal mereka. Bahkan mereka yang terlahir kembar identik pun, memiliki pola sidik jari yang berbeda.

Penelitian yang dilakukan oleh Sir Francis Golt akhirnya membuat sidik jari menjadi metode ilmiah identifikasi pada 1880. Kesempurnaan jari manusia ini dijelaskan dalam Al Quran dalam surah Al-Qiyamah ayat 3 yang membahas rekonstruksi jemari manusia.

"Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya? Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna." (QS. Al-Qiyamah: 3)

Masih begitu banyak fakta sains dan pengetahuan yang bahkan jarang kita ketahui sudah tercantum dan dijelaskan di dalam Al Quran. Selalu ada pengetahuan baru yang dapat diambil darinya.

Selasa, 20 April 2021

Rumah Abu Bakar AS


Kisah Nabi Muhammad SAW dalam menyampaikan wahyu Allah SWT memiliki beberapa momen penting. Salah satunya yakni saat beliau hijrah ke Madinah bersama sang sahabat Abu Bakar Ash Shiddiq.

Di momen inilah Islam makin berkembang hingga bisa menguasai Makkah. Membicarakan hijrah, tentu wajib menyertakan rumah Abu Bakar Ash Siddiq sebagai titik tolak perjalanan penting tersebut.


Seperti diketahui, rumah bekas Abu Bakar tersebut berada di blok Makkah Towers Hotel. Bahkan, untuk mengenang sang khalifah pertama itu di lantai 4 hotel dibangung Masjid Abu Bakar.

Rumah tersebut sangat dekat dengan Masjidi Haram.

Abu bakar merupakan salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW. Kisahnya pun tak luput dari perjalanan sejarah Islam.

Rumah Abu Bakar terletak diantara  lorong-lorong untuk menuju ke lantai 4, di mana letak rumah Abu Bakar dulu. Kendati saat ini tidak dalam bentuk rumah, namun bangunan itu digunakan sebagai Masjid Abu Bakar untuk mengenang beliau.

Setelah melewati anak tangga,  akhirnya tiba di bekas rumah Abu Bakar. Tampak bangunan rumah yang kini dijadikan sebuah masjid. 

Selama pandemi covid18 masjid tersebut tidak boleh digunakan. Masjid tersebut terdapat 2 sisi yakni sebelah kanan dan sebelah kiri.

Air Zamzam



Air Zamzam merupakan bukti kekuasaan Allah dan begitu istimewa. Sejak awal tercipta, sumur Zamzam tidak pernah kering dan terus mengalir meski dikonsumsi jutaan manusia.
Bagi umat Islam, air Zamzam sudah tak asing lagi. Air Zamzam yang merupakan jenis air terbaik di seluruh dunia memang diketahui banyak mengandung nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia.

Air Zamzam merupakan bukti kekuasaan Allah dan begitu istimewa. Sejak awal tercipta, sumur Zamzam tidak pernah kering dan terus mengalir meski dikonsumsi jutaan manusia. Namun, tidak banyak yang tahu siapa sebenarnya yang menggali sumur ini.

Kita pasti sering mendengar bahwa asal muasal sumur ini dari kisah nabi Ismail AS yang saat itu menggerak-gerakkan kaki ke tanah sambil menangis karena kehausan.

Sedangkan sang ibu, Siti Hajar, berlari-lari dari bukit Safa dan Marwah, berusaha mencarikan air untuk putranya Ismail yang masih bayi.

Setelah berlari hingga tujuh kali dari bukit Safa ke bukit Marwah, akhirnya memancarlah air yang kemudian diberi nama Zamzam tersebut. Namun apakah air ini memancar begitu saja, atau ada yang menggalinya?

Menurut sumber yang valid dari beberapa hadis, ternyata air Zamzam tidak memancar begitu saja, namun terlebih dahulu digali.

Bahkan Siti Hajar melihat sendiri siapa yang menggali mata air yang tidak akan pernah habis hingga hari kiamat tersebut. Lantas siapa sebenarnya yang menggali sumur Zamzam?

Kisah yang beredar selama ini mengatakan jika air Zam-zam memancar dari kaki mungil Ismail yang menggesek-gesekannya ke tanah. Kemudian muncul lah mata air sama-sama tersebut.

Namun berdasarkan hadits Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, sumur zam-zam digali oleh seorang Malaikat Allah. Malaikat tersebut menggali Zam-zam dengan tumit (sayapnya) hingga terpancarlah air zam-zam dari tempat antara bukit safa dan marwah tersebut.

“ Ini adalah kejadian yang mendasari tradisi jemaah haji berjalan antara Safa dan Marwah. Ketika Siti Hajar (r.a.) mencapai bukit Marwa (untuk terakhir kali), ia mendengan sebuah suara, kemudian ia diam dan mendengarkan dengan penuh perhatian.

Ia mendengar suatu itu terus-menerus dan berkata, ‘Wahai (siapapun engkau)! Engkau telah membuatku mendengarkan suaramu; apakah kamu memiliki sesuatu yang dapat membantuku?’

Dan ajaib! Ia melihat satu malaikat di lokasi Zam-Zam, sedang menggali tanah dengan tumitnya (atau sayapnya), hingga airnya memancar dari tempat itu.

Ia lalu membentuk tangannya seperti mangkuk, dan mulai mengisi tempat air minumnya yang terbuat dari kulit dengan air menggunakan tangannya, dan air itu lalu mengalir keluar setelah dia menciduk sebagian di antaranya.” (Hadist Shahih Bukhari: Volume 044, Kitab 055, Hadits 583)

Air zam-zam yang keluar waktu itu sangat banyak, sehingga Siti Hajar mencoba untuk membendungnya dengan menggunakan tanah di sekitarnya.

“ Jika ia (Siti Hajar) telah meninggalkan air itu, (mengalir secara alami tanpa campur tangannya), maka air itu akan mengalir di atas permukaan bumi.” (Shahih Bukhari: Volume 044, Buku 055, Hadits 583)

Sementara itu Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah memberikan catatan: “ Air zam zam adalah yang terbaik dan paling mulia dari semua air, yang tertinggi kedudukannya, yang paling berharga, paling mulia dan paling bernilai bagi manusia.

Sumur Zam Zam digali oleh malaikat Jibril dan airnya yang Allah gunakan untuk memadamkan rasa haus Nabi Ismail alaihissalaam”

Senin, 19 April 2021

Rumah Abu Jahal


Peninggalan rumah Abu Jahal di Makkah ternyata sudah diubah menjadi sebuah jamban atau toilet. Bagaimana penampakannya? Simak lewat artikel di bawah!

Dalam sejarah Islam, ketika Nabi Muhammad SAW melakukan syiar dakwah, tak selalu berjalan mulus, ada saja orang-orang yang menentangnya.

Salah satu penentang paling vokal dan dikenal pada zaman itu adalah Abu Jahal yang bernama asli Amr bin Hisyam bin Mughirah

Abu Jahal pada zaman Nabi merupakan pemuka besar dari suku Kuraisy.

Ia merupakan penentang dakwah Nabi Muhammad SAW, bahkan, dialah sosok yang pernah merencanakan pembunuhan Rasulullah.

Saking benci dan permusuhan besarnya kepada Nabi, Abu Jahal pun mendapatkan gelar Fir’aun umat Nabi Muhammad SAW.

Sampai akhirnya, ia mati mengenaskan saat terjadi perang Badar.

Kisah singkat tersebut, menggambarkan kebengisan musuh Rasulullah pada zaman Nabi.

Menengok zaman sekarang, ternyata peninggalan rumah Abu Jahal di Kota Makkah masih bersisa.

Kendati tak dapat melihat rumahnya langsung, tapi lokasinya masih diketahui.

Konon, Rumahnya itu kini diubah menjadi sebuah jamban atau toilet besar untuk jemaah haji dan umrah.

Ingin tahu, rupa bekas rumah sang penentang Nabi Muhammad tersebut yang kini menjadi jamban raksasa?

8 Potret Peninggalan Rumah Abu Jahal yang Diubah Jadi Toilet

1. Dialihfungsikan Menjadi Toilet Umum

Sudah disinggung di awal, jika bekas rumah Abu jahal kini diubah menjadi toilet umum.

Toilet tersebut kabarnya dapat digunakan oleh 1000 jamaah, laki-laki dan perempuan.

Lokasinya pun berada di area Masjidil Haram, sehingga banyak dipakai oleh mereka yang melaksanakan umrah dan haji.

Tampak depan toilet ini, sepertinya dibangun menggunakan jenis batuan berwarna cokelat.

Warna khas bangunan yang sering ditemui di kawasan Timur Tengah.

2. Dekat dengan Rumah Nabi Muhammad SAW

Menurut vlogger Abdulrohman Akam dan Almad Mulyana, rumah Abu Jahal dan Nabi Muhammad sangat berdekatan.

Tampak pada gambar, jika toilet besar ini langsung berhadapan dengan peninggalan rumah Rasulullah.

Rumah Nabi Muhammad sendiri kini dijadikan sebagai perpustakaan.

3. Pintu Masuk

Inilah pintu masuk ke dalam toilet yang merupakan peninggalan rumah Abu Jahal.

Pintu masuk ini berukuran besar sebab kerap dipakai oleh banyak jemaah haji dan umrah.

4. Suasana di Dalam Toilet

Setelah masuk kamu dapat melihat bawah isi ruangan toiletnya sendiri begitu besar.

5. Ada Tempat Wudu

Selain toilet, disediakan juga tempat wudu untuk para jemaah.

Sehingga, di dalam toilet besar ini fasilitasnya dapat dibilang lengkap dan sangat membantu jemaah umrah maupun haji.

Tempat wudunya didesain dengan area duduk, ramah dipakai untuk segala usia.

6. Tempat Minum

Tak hanya tempat wudu, disediakan juga tempat khusus untuk meminum air.

Seperti diketahui, di Makkah, cuacanya panas sehingga tempat minum air akan dibutuhkan.

Tempat minumnya juga berjejer panjang, bisa dipakai oleh banyak jemaah yang kehausan.

Melempar Jumroh


Melempar jumrah merupakan bagian dari rukun haji yang ketika ditinggalkan maka hajinya tidak sah. 

Imam Ghazali dalam kitabnya Asrar Al-Hajj yang diterjemaahkan menjadi Rahasia Haji memberikan contohnya.

Pertama jamaah berdiri menghadap kiblat. Dibolehkan jika menghadap ke tempat jumrah. Dan setelah itu melempar tujuh kerikil ke arah jumroh dengan mengangkat tangan bergantian membaca talbiyah dan takbir.

Imam Ghazali mengatakan, tata cara berdiri untuk melempar jumrah Aqabah dan batu jumrah sesuai hadits. Dalam hadits Jabir diterangkan bahwa Nabi Muhammad SAW melempar jumrah dari dasar lembah dengan tujuh batu kerikil.

Abu Daud meriwayatkan dari Sulaiman bin Amr bin al-'Ahwas dari ibunya bawa, "Dia melihat nabi melempar jumroh dari dasar lembah."(HR Abu Daud).

Dalam shahih Bukhari dan shahih Muslim, diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud bahwa, "Nabi melempar jumroh dengan mengambil posisi dimana Ka'bah berada di sebelah kirinya dan Mina di sebelah kanannya lalu berkata.

"Inilah tempat diturunkannya surat Al Baqarah" (Bukhori dan Muslim).

Imam Ghazali menyarankan, setiap selesai melempar satu batu kerikil membaca doa berikut:

"Allah Maha Besar. Aku berjalan di atas jalan ketaatan kepada Allah meski setan datang menghadap. Ya Allah aku mempercayai kitab sucimu dengan mengikuti sunnah Nabimu.."

Selesai melempar jumrah, berhentilah membaca talbiyah dan takbir kecuali takbir di belakang tiap-tiap salat fardhu mulai dari dzuhur hari raya kurban hingga subuh hari terakhir Tasyriq. Pada hari ini jangan berdiam di tempat melempar jumroh untuk berdoa aku mah tetapi cukup berdoa di tempat persinggahannya.

Tentang tidak berdiam di tempat melempar jumrah kata Imam Ghazali adalah berdasarkan hadis yang diriwayatkan dari Sulaiman bin Amr bin al-'Ahwas dari ibunya bahwa dia berkata.

"Aku melihat Rasulullah SAW melempar jumroh aqobah dari dasar lembah dengan 7 batu kerikil dan tidak berdiam di sana."


Haji Wada



Pada hari Jumat 9 Dzulhijah ketika Haji Wada Nabi Muhammad SAW menyampaikan khobahnya terakhir. 

Ada ulama yang menyebutkan bahwa khutbah beliau itu merupakan deklarasi hak-hak asasi manusia yang pertama.

Berikut untaian kalimat yang disampaikan Rasulullah pada awal khutbahnya di hadapan 140 ribu jamaah sahabat.

"Wahai sekalian manusia! Dengarkanlah baik-baik dan perhatikan apa yang akan aku sampaikan dalam khotbah ini, karena aku akan memaparkan beberapa hal yang teramat penting, sedangkan aku tidak tahu apakah di tahun yang akan datang aku masih bisa bersama kalian di tempat ini, dalam suasana seperti ini. Jangan-jangan aku tak bisa bertemu kalian lagi setelah tahun ini."

Bukankah di tengah-tengah khutbahnya, sering beliau menyelipkan kata-kata, "Ingat! Apakah aku telah menyampaikan? Ya Allah, saksikanlah!" Dan beliau juga meminta agar para sahabat yang hadir pada hari itu menyampaikan intisari khutbahnya kepada orang-orang yang tidak hadir.

Adapun pokok-pokok khotbah Rasulullah itu 12 poin. Berikut poin-poin dari khotbah sebagai berikut:

1. Sesungguhnya darah alian harta benda kalian adalah Mulia. Karomatan diri kalian terpelihara (haram bagi orang lain) sampai kalian menemui Tuhan, dan suci sebagaimana sucinya hari ini (Arafah) sebagaimana sucinya bulan ini (Dzulhijjah), dan seperti sucinya negeri ini (tanah Haram ke Makkah) dan sekitarnya.

2. Barangsiapa memegang amanah di antara kalian, maka hendaknya mengembalikan amanah itu kepada pemiliknya yang berhak.

3. Ingatlah! Segala macam amalan dan taradisi jahiliyah telah berada di bawah telapak kakiku (telah ku hapus seluruhnya), yang tak sesuai dengan syariat Islam.

4. Tuntutan utang darah yang terjadi di zaman Jahiliyah sebelum Islam telah diampuni. Dan tuntutan darah yang aku batalkan untuk pertama kalinya adalah darah Amir bin Rabiah bin al-Harits yang disusukan oleh Bani Sa'ad kemudian dibunuh oleh Hizail.

5. Riba (rente) adalah 1 sistem ekonomi yang diharamkan Allah dan aku memulainya dengan membatalkannya atau menghapuskan riba yang akan diterima oleh pamanku sendiri yaitu Abbas bin Abdul Muthalib.

6. Bertawakallah kepada Allah SWT dalam hal berkaitan dengan urusan wanita. Sesungguhnya kalian telah mengambil mereka sebagai amanat dari Allah SWT dan mereka telah dihalalkan buat kalian dengan kalimat Allah. Istri-istri kalian mempunyai hak terhadap kalian, sebagaimana juga kalian mempunyai hak terhadap mereka.

Oleh karenanya hanya kalian yang diperkenankan tidur bersama mereka dan menyentuh ranjangnya, dan mereka tidak boleh memasukkan seseorang yang tidak kalian sukai ke rumah kalian, kecuali atas izin kalian.

7. Semua orang mukmin itu bersaudara, oleh karena itu tidak halal bagi seorang mukmin mengambil harta orang lain kecuali setelah mendapat pembenaran dari pemiliknya.

8. Sepeninggalanku, janganlah kalian menjadi kafir lagi, di mana sebagian di antara kalian memerangi sebagian yang lain. Aku tinggalkan untuk kalian dua buah pusaka yang jika kalian tetap berpegang teguh pada keduanya, kalian tidak akan pernah sesat untuk selama-lamanya, yaitu Kitab Alquran dan Sunnah rasulnya hadis.

9. Sesungguhnya setelah aku tidak ada lagi nabi, dan sesudah Kalian juga tidak ada lagi Uma. Oleh sebab itu, aku berpesan kepada kalian agar tetap menyembah Allah SWT, Tuhan kalian, mendirikan salat lima waktu, berpuasa pada bulan Ramadan, membayar zakat dengan ikhlas, dan mengerjakan haji di Baitullah nicaya kalian masuk surga.

10. Tuhan kalian adalah satu Yang Maha Esa, kakek Kalian juga satu, karena kalian berasal dari Adam dan Adam telah Allah ciptakan dari tanah. Orang yang paling baik atau mulia di antara kalian ialah yang paling bertakwa kepada Allah. Tidak ada keistimewaan bagi orang Arab atau bangsa yang bukan Arab (Ajam), kecuali dengan Taqwa.

11. Allah telah menentukan dan menetapkan hak menerima pusaka bagi keluarga yang meninggal dunia. Oleh karenanya, tidak boleh berwasiat bagi penerima waris. Sesungguhnya laknat Allah bagi seorang yang (mengakui menisbatkan) diri bapak kepada yang bukan bapaknya, juga laknat dari malaikat dan seluruh manusia.

12. Kemudian pada waktunya kelak, kamu semua akan ditanya tentang aku Apa jawaban kalian?

Dengan gemuruh kata KH Ahmad jamaah serentak menjawab.

"Kami bersaksi bahwa engkau Ya Rasulullah SAW menyampaikan dan menyempurnakannya risalahmu."

Kemudian baginda Rasulullah SAW mengangkat tangannya ke langit Seraya berseru. "Ya Allah saksikanlah!"

Rasulullah SAW. 3 kali mengulangi ucapan itu. Dan yang menarik adalah sikap rabiah bin Umayyah bin Khalaf yang senantiasa mengulangi setiap ucapan Rasulullah SAW dengan suaranya yang lantang.