Jumat, 14 Juli 2017

Parenting with love and logic

Anak saya, senang sekali di ajak ke toko buku daripada ke toko sepatu.
Begitu tiba di toko buku, ia langsung mencari serial-serial buku kesukaannya. Sejak sebelum berangkat, di rumah atau di dalam mobil,  saya sudah memberi sedikit referensi buku apa saja yang saat itu sedang best seller. Tapi ketika sudah mempunyai pemikiran sendiri, ia jadi lebih merdeka dalam membeli buku.
Kesukaan membaca buku cerita memang sudah saya perkenalkan sejak dini. Awalnya saya bacakan buku cerita. Sekitaran tahun 2004 buku cerita pertama yang saya bacakan adalah tentang Dinosaurus... buku sebesar halaman tabloid yang dibelikan oleh Oom Doni, adik saya. Anak saya senang sekali, mungkin karena ia mudah mengkhayalkan dirinya yang masih kecil dengan dinosaurus yang sangat sangat besar, binatang menakutkan dan sangat buas. Terlebih buku itu bergambar dan berwarna, eksklusif saat itu, dan juga harganya termasuk mahal. Setelah bosan dengan dibacakan buku cerita, ia pun mulai membaca sendiri. Setiap kali membaca, setiap kali pula ia tertawa-tawa dan berbicara sendiri. Tanda bahwa ia paham dengan jalan ceritanya. Meski dibaca ulang, ia tetap membaca dan memandang gambar pada kejadian dinosaurus zaman purba yang sebelumnya belum dipahami benar. Hingga akhirnya anak saya benar-benar hapal jenis Dinosaurus dan kehebatannya masing-masing.
Setelah bisa membaca sendiri buku cerita, pergi ke toko buku jadi berbeda. Sebelumnya, ia ikut saya ke toko buku dan menerima apapun buku yang saya belikan. Setelah bisa membaca, ia pergi ke toko buku untuk mencari buku kesukaannya. Setelah ketemu, biasanya anak saya ajak untuk menyelusuri bagian lain dari toko buku untuk melihat buku yang berbeda. Bila ada yang menarik, saya akan menceritakan isi buku itu dan saya akhiri nanti kalau sudah besar, kamu bisa baca sendiri. Tapi terkadang setelah mengitari lorong rak buku tidak ada buku yang menarik hatinya....saya seolah selalu memaksa agar dia membeli buku apapun itu...entah buku cerita atau pun buku hobby...atau pun buku menarik lainnya. Tapi apapun itu saya sebagai orangtua merasa bahagia...rasanya bisa menularkan hobby membaca kepada anak saya menyenangkan sekali.
Setiap bulannya saya memang menyisihkan pendapatan untuk membeli buku dan novel, majalah, berlangganan koran dan tabloid, bukan karena hobi, juga bukan karena laper mata saja. Bagi saya membaca adalah kebutuhan, membeli buku, novel , koran dan tabloid juga termasuk salah satu kebutuhan saya setiap bulannya...
Iya saya tahu. Kita tidak harus selalu membeli buku dan novel untuk memuaskan kebutuhan membaca, ada beberapa aplikasi pinjam buku online lainnya yang bisa diakses gratis melalui smartphone. Ada juga buku dan novel lama yang bisa di download secara gratisan melalui googling sana-sini. Pun  bisa meminjam ke teman atau perpustakaan terdekat dari tempat saya tinggal. Tapi bagi saya, membeli buku dan novel setiap bulannya lebih dari sekedar memenuhi kebutuhan, ada apresiasi disana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar