1. Terletak di sebuah Gunung Jabal Nur
Letak gunung yang berarti cahaya ini kira-kira 4 km arah timur laut dari Masjidil Haram, Makkah. Lebih tepatnya berada di jalur jalan Thaif (Sael). Ketinggian gunung ini tidak terlalu tinggi yakni di angka 281 m dengan panjang track pendakian sekitar 645 m.
2. Kontur gunung berupa bebatuan
Meski tidak terlalu tinggi, tetapi medan yang harus dilalui lumayan berat karena berupa bebatuan mulai dari yang ukuran kecil sampai yang berukuran besar. Bebatuan ini dapat berguguran sewaktu-waktu sehinngga untuk mencapai titik di mana Gua Hira berada harus ekstra hati-hati.
3. Telah dibuatkan anak tangga ke Gua Hira
Jalur di badan gunung menuju ke Gua Hira memang sudah dibuatkan anak tangga. Tetapi, bagi para pendaki tetap harus berhati-hati lebih lagi dalam mengatur energi supaya tidak cepat habis. Maklum, keadaan cuaca di gunung ini terasa panas sehingga rawan akan dehidrasi.
4. Terdapat tiga pos pendakian menuju Gua Hira
Layaknya gunung seperti yang ada di Indonesia, jalanan menuju Gua Hira juga sudah disiapkan pos di tiga titik untuk beristirahat. Pos-pos ini berbentuk gazebo sehingga cocok untuk sejenak memulihkan energi.
5. Celah sempit untuk menuju ke Gua HiraBerada di punggung Gunung Jabal Nur, Gua Hira memiliki celah dan lorong sempit untuk dilewati. Oleh sebab itu, para jemaah yang hendak memasukinya harus bergantian dengan jemaah lainnya.
6. Ukuran gua tergolong kecil
Jangan bayangkan Gua Hira memiliki stalakmit dan sejenisnya, sebab gua ini hanya berukuran panjang kurang lebih 3 m, lebar 1,5 m serta tinggi kurang lebih 2 m.
7. Tidak menjadi tempat dalam rangkaian ibadah haji
Meski termasuk tempat yang bersejarah untuk napak tilas, Gua Hira tidak termasuk tempat dalam rangkaian ibadah haji yang wajib dikunjungi. Hal ini berbeda dengan tempat-tempat lain seperti Padang Arafah, Mina atau Muzdalifah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar