Minggu, 29 September 2019

Tentang Kabah

Ibnu Jubair mengamati kondisi Masjidil Haram dan kakbah yang kemudian dituliskannya dengan sangat baik. Ia mengatakan, “Di Baitul Haram terdapat empat rukun. Posisinya seperti persegi empat. Muhammad bin Ismail, seorang anak muda penjaga kakbah yang secara genealogis merupakan keturunan dari Thalhah bin Abduddar sahabat Nabi menuturkan kepadaku:

“Tingginya Kakbah dari pintu Shafa; Hajar Aswad sampai “Rukun Yamani” sekitar dua puluh sembilan dzira’ (+- 1.392 cm). Sedangkan dari tiga sisi lainnya sekitar dua puluh delapan dzira’ (+- 1.344 cm). Perbedaan ini disebabkan permukaan lantainya. Rukun pertama adalah rukun di mana Hajar Aswad berada. Di sanalah dimulainya thawaf. Muthawif (orang-orang yang melakukan tawaf) harus melangkahkan mundur kakinya hingga seluruh badannya persis berada di sisi itu. Posisi kakbah ada di sisi kiri muthawif. Kemudian rukun selanjutnya adalah “Rukun Iraqi” yang berada di sisi utara. Lalu “Rukun Syami”, di sisi Barat. Kemudian “Rukun Yamani” yang berada di sisi selatan. Kemudian kembali ke “Rukun Hajar Aswad”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar