Jumat, 04 Oktober 2019

Doa Untuk Opa


اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه

DOA UNTUK YANG TELAH WAFAT

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ

ALLAHUMMAGHFIRLA-HU WARHAM-HU WA ‘AAFI-HI WA’FU ‘AN-HU WA AKRIM NUZULA-HU, WA WASSI’ MADKHOLA-HU, WAGHSIL-HU BIL MAA-I WATS TSALJI WAL BAROD WA NAQQI-HI MINAL KHOTHOYAA KAMAA NAQQOITATS TSAUBAL ABYADHO MINAD DANAAS, WA ABDIL-HU DAARON KHOIROM MIN DAARI-HI, WA AHLAN KHOIROM MIN AHLI-HI, WA ZAWJAN KHOIROM MIN ZAWJI-HI, WA AD-KHILKUL JANNATA, WA A’IDZ-HU MIN ‘ADZABIL QOBRI WA ‘ADZABIN NAAR.

“Ya Allah! Ampunilah yang telah wafat, berilah rahmat kepadanya, selamatkanlah dia (dari beberapa hal yang tidak disukai), maafkanlah dia dan tempatkanlah di tempat yang mulia (Surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah keluarga (atau istri di Surga) yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia), istri (atau suami) yang lebih baik daripada istrinya (atau suaminya), dan masukkan dia ke Surga, jagalah dia dari siksa kubur dan Neraka.”

(HR. Muslim no. 963)

Doa tersebut adalah lafal doa yang bisa dipanjatkan bukan hanya ketika shalat jenazah, tetapi boleh menggunakan lafal doa tersebut setiap selesai shalat baik shalat sunah maupun shalat wajib, atau di waktu-waktu mustajabah jangan tinggalkan doa untuk orang tua yang telah wafat sesibuk apapun kita. Doa yang lain boleh dipending, tetapi doa untuk keluarga besar yang telah wafat jangan pernah terlupakan. Sebelum melafalkan doa tersebut, misalnya kita  berucap, Yaa Allah semoga ayah hamba…lanjut mengucap doa tersebut.

Kebaikan dari orang yang masih hidup kepada keluarga, terutama, ayah-ibu, kakek-neneknya adalah doa dan permohonan ampun. Mendoakan orang yang sudah meninggal dunia adalah kewajiban bagi umat Islam yang masih hidup. Meskipun sudah berpisah dari kehidupan dunia, Allah masih memberikan rahmat kepada orang yang beriman untuk bisa memberikan kebaikan. Salah satu caranya yaitu dengan berdoa kepada mukmin yang telah meninggal, terutama jika yang telah meninggal adalah pihak keluarga dekat karena doanya mustajabah tidak ditolak. Berikut sabda Rasulullah SAW :

إذا مات ابن آدم انقطع عمله إلا من ثلاث: صدقة جارية، وعلم ينتفع به، وولد صالح يدعو له. رواه مسلم

“jika anak cucu adam mati maka semua amal perbuatannya terputus kecuali tiga hal. Sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang mendoakan orangtunya.”
(HR. Muslim 1631).

Amal perbuatan manusia terputus jika telah meninggal. Sedangkan tiga perkara yang disebutkan dalam hadis di atas akan tetap mengalir pahalanya sebab dia adalah penyebab terjadinya ketiga perkara itu. Ketiga perkara di atas adalah amalan yang dikerjakan oleh si mayit selama masih hidup yang manfaatnya masih mengalir hingga yaumil hisab.

Berdasarkan sabda Rasul itu kita tahu bahwa satu dari tiga perkara yang bisa dinikmati setiap penghuni alam barzah setelah mereka mati adalah doa anak shaleh kepada orang tuanya. Segala yang dilakukan anak shaleh baik itu diniatkan ataupun tidak, pahalanya akanterus ngalir dengan tidak mengurangi pahala bagi yang bersangkutan. Untuk kita yang masih hidup, tidak ada pilihan lagi selain menjadi anak shaleh bila ingin tetap berbakti kepada kedua orang tuanya.

Orang yang telah meninggal tidak mempunyai keinginan apapun selain doa dari anaknya, dan melebihi kegembiraan mendapatkan kekayaan sebesar dunia beserta isinya.

رُوِيَ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم أَنَّهُ قَالَ مَا الْمَيِّتُ فِي قَبْرِهِ إِلَّا كَالْغَريقِ الْمُغَوَّثِ لِأَنْ يُغَاثَ-يَنْتَظِرُ دَعْوَةً تَلْحُقُهُ مِنِ ابْنِهِ أَوْ أَخِيهِ أَوْ صَدِيقٍ لَهُ فَإِذَا لَحِقَتْهُ كَانَتْ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا

Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadis, Seorang mayat dalam kuburnya seperti orang tenggelam yang sedang meminta pertolongan. Dia menanti-nanti doa ayah, ibu, anak, dan kawan yang tepercaya. Apabila doa itu sampai kepadanya, itu lebih ia sukai daripada dunia berikut segala isinya. (HR Ad-Dailami)

Lalu bagaimana doa yang harus dipanjatkan untuk pihak keluarga yang telah meninggal dunia?  Bia keluarga besar yang akan didoakan setiap selesai shalat, maka cukup menggunakan doa yang berdhamir (kata ganti banyak) sebagaimana berikut :

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وارْحَمْهُمْ وعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ وأَكْرِمْ نُزُلَهُمْ وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُمْ وَاغْسِلْهُمْ بِالْمَاءِ وَ الثَّلْجِ وَ الْبَرَدِ ونَقِّهِمْ مِنَ الخَطَايَا كَمَا يُنَقَّي الثَوْبًُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ. اَللَّهُمَّ أَبْدِلْهُمْ دِيَارًا خَيْرًا مِنْ دِيَارِهِمْ وَ جِيْرَانًا خَيْرًا مِنْ جِيْرَانِهِمْ وَأَزْوَاجاً خَيْراً مِنْ أَزْوَاجِهِمْ وأَهْلًا خَيْراً مِنْ أَهْلِهِمْ وَ أَدْخِلْهُمُ الْجَنَّةَ وَ أَعِذْهُمْ مِنْ عَذَابِ القَبْرِ ومِنْ عَذَابِ النَّارِ

ALLAHUMMAGHFIRLA-HUM WARHAM-HUM WA ‘AAFI-HI WA’FU ‘AN-HUM WA AKRIM NUZULA-HUM, WA WASSI’ MADKHOLA-HUM, WAGHSIL-HUM BIL MAA-I WATS TSALJI WAL BAROD WA NAQQI-HIM MINAL KHOTHOYAA KAMAA NAQQOITATS TSAUBAL ABYADHO MINAD DANAAS, WA ABDIL-HUM DAARON KHOIROM MIN DAARI-HIM, WA AHLAN KHOIROM MIN AHLI-HIM, WA ZAWJAN KHOIROM MIN ZAWJI-HIM, WA AD-KHILKUL JANNATA, WA A’IDZ-HUM MIN ‘ADZABIL QOBRI WA ‘ADZABIN NAAR.

“ya allah! ampunilah mereka yang telah wafat,   berilah rahmat kepadanya, selamatkanlah mereka (dari beberapa hal yang tidak disukai), maafkanlah  mereka dan tempatkanlah di tempat yang mulia (Surga), luaskan kuburannya, mandikan  mereka dengan air salju dan air es. Bersihkan mereka dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah keluarga (atau istri di Surga) yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia), istri (atau suami) yang lebih baik daripada istrinya (atau suaminya), dan masukkan mereka ke Surga, bebaskan mereka dari siksa kubur dan bebaskan dari siksa Neraka.”

Doa dan permohonan ampunan (istighfar) dari anak untuk orang tua dan keluarga besarnya yang telah wafat sangat diharapkan dan ditunggu oleh  keluarga yang sedang ada di alam barzakh. Karena itu kebaikan yang terus mengalir dari keturunan yang masih hidup  bagi yang meninggal dunia adalah doa dan permohonan ampunan.

هَدَايَا الْأَحْيَاءِ لِلْأَمْوَاتِ الدُّعَاءُ وَالْإِسْتِغْفَارُ

“Hadiah orang-orang yang masih hidup kepada orang-orang yang telah meninggal dunia adalah DOA dan ISTIGHFAR (memintakan ampunan kepada Allah) kepada mereka sedang di barzakh.” (Lihat Syekh Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, Beirut, Darul  

Fikr, tt, halaman 281

Tidak ada komentar:

Posting Komentar