Kamis, 13 Agustus 2020

Sejarah Masjid Hudaibiyah


Sejarah Masjid Hudaibiyah? Hudaibiyah erat kaitannya dengan perjuangan Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya saat hendak melakukan ibadah haji dan umrah.

Saat itu Rasulullah membawa 1.000 rombongan dari Madinah ke Makkah. Namun, Rasulullah bersama rombongan justru dicegah oleh orang-orang Quraisy. Orang-orang Quraisy malah menganggap Rasulullah bersama rombongan berniat mengajak perang.

Kepada utusan Quraisy, Rasulullah menjelaskan tujuan kedatangannya ke Makkah untuk ibadah haji dan umrah. Bukan untuk berperang.

Namun, pihak Quraisy tak sepenuhnya percaya hingga mereka mengatur siasat untuk mengadang kedatangan Rasulullah bersama pengikutnya ke Makkah. Kisah ini pun diabadikan dalam Al-Quran pada QS Al Fath Ayat 24.

Rasulullah bahkan mengutus Utsman bin 'Affan untuk melakukan perundingan. Namun kandas. Sampai akhirnya muncul desas-desus bahwa Usman bin 'Affan telah dibunuh oleh kaum Quraisy secara muslihat.

Rasulullah dan pengikutnya pun merasa gelisah. Untuk menunjukkan rasa solidaritas yang kuat, kaum muslimin saling meletakkan tangannya di atas beberapa pedang yang dibawa untuk keperluan pemotongan binatang kurban.

Sumpah setia ini dalam sejarah Islam dikenal dengan "Bai'atur Ridwan." Bai;atur Ridwan ini rupanya sampai ke telinga pihak Quraisy dan menggetarkan hati mereka.

Kaum Quraisy lantas segera mengadakan sidang darurat untuk mencari cara menghadapi ancaman kaum muslimin. Quraisy sejatinya terjatuh mentalnya lantaran masih trauma dengan kekalahan di Perang Badar.

Usman bin 'Affan pun akhirnya bisa kembali bersama Rasulullah dan rombongan. Sementara pihak Quraisy mengirimkan utusannya untuk melaksanakan perundingan dengan kaum muslimin untuk menghindari kesalahpahaman.

Kala itu pihak Quraisy diwakili Suhail Ibnu Umar dan kaum muslimin diwakili Nabi Muhammad SAW. Dari perundingan itulah, muncul Perjanjian Hudaibiyah. Dinamakan Perjanjian Hudaibiyah karena dilaksanakan di daerah Hudaibiyah, di luar Kota Makkah, pada bulan Dzulqa'dah 6 Hijriah.

Di lokasi perjanjian itulah, didirikan Masjid Hudaibiyah yang menjadi saksi sejarah Perjanjian Hudaibiyah.

Seiring berjalannya waktu, dibangunlah Masjid Asy-Syumaisi Hudaibiyah yang letaknya ada di sebelah masjid sejarah Perjanjian Hudaibiyah.

Masjid Asy-Syumaisi Hudaibiyah itu digunakan oleh jamaah haji dan umrah sebagai tempat mengambil miqat. Luasnya tak lebih dari 1.000 meter persegi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar