Sabtu, 25 Juli 2020

Musim Haji

Musim haji telah tiba. Meski pemerintah Indonesia memutuskan tidak mengirim jemaah ke tanah suci karena pandemik COVID-19, pemerintah Arab Saudi sebagai penyelenggara tetap melaksanakannya. Tetapi jemaah tahun ini sangat dibatasi, hanya 10.000 orang saja.

Nah, sebelum melaksanakan ibadah haji tentu banyak yang harus dipersiapkan. Tidak hanya fisik tapi juga bacaan-bacaan yang harus dilafazkan ketika melaksanakan ritualnya.

Sebelum sampai ke niat haji, ada baiknya kita mengetahui apa itu haji?

Secara bahasa, kata haji bermakna al-qashdu, yang artinya menyengaja atau melakukan sesuatu yang agung. Haji juga bermakna mendatangi sesuatu atau seseorang. Namun secara istilah syariah, haji berarti mendatangi Kakbah untuk mengadakan ritual tertentu.

Tetapi ada juga yang mendefinisikan sebagai berziarah ke tempat tertentu, pada waktu tertentu dan amalan-amalan tertentu dengan niat ibadah.

1. Haji ternyata ada tiga macam: tammattu, ifrad dan qiran

Kalau belum tahu, haji itu ternyata ada tiga macam, yakni haji tammattu, haji ifrad, dan haji qiran. Apa bedanya?

Jadi kalau haji tammattu mengerjakan umrah dahulu baru haji. Sedangkan haji ifrad mengerjakan haji terlebih dahulu baru umrah dan diselingi tahallul. Adapun haji qiran, mengerjakan haji dan umrah bersama-sama tanpa diselingi tahallul.

Jemaah bisa memilih salah satu dari haji tersebut. Namun sebelum pelaksanaan ibadah haji ada urutan dan tata cara pelaksanaan haji beserta beberapa sunahnya.

2. Ini bacaan niat haji jika sudah mengenakan ihram

Pertama, bersuci dengan mandi dan wudhu. Kedua, Berangkat menuju miqat. Ada dua macam miqat haji, yaitu: miqat Zamani, yakni batas waktu memulai ihram haji yaitu 1 Syawal sampai terbitnya fajar pada 10 Zulhijjah, dan miqat Makani, yakni batas tempat mulai ihram haji.

Ketiga, berpakaian ihram dari miqat sambil membaca doa ihram. Keempat, jika memungkinkan salat sunah ihram.

Kelima, niat haji dari miqat dengan mengucapkan: Labbaika Allaahumma hajjan. Artinya, "Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah untuk berhaji."

Kemudian membaca: Nawaitul hajja wa ahramtu bihii lillaahi t'aalaa

Artinya, "Aku niat haji dan berihram karena Allah SWT."`

3. Memperbanyak bacaan talbiyah, salawat, dan doa

Keenam, berangkat ke Arafah dengan memperbanyak bacaan talbiyah, salawat, dan doa. Berikut doa ketika berangkat ke Arafah:

Allaahumma ilaika tawajjahtu wa ilaa wajhikal kariimi aradtu faj'al dzanbii maghfuuran wa hajji mabruuran warhamnii wala tukhayyibnii innaka 'alaa kuli syai-in qadiirun.

Artinya, "Ya Allah, hanya kepada Engkaulah aku menghadap dan hanya kepada-Mu Yang Maha Pemurah aku mengharapkan, maka jadikanlah dosaku terampuni, hajiku diterima. Kasihanilah aku dan janganlah Engkau mengabaikan aku. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."

Ketujuh, masuk ke Arafah dengan bacaan doa, kemudian memperbanyak talbiyah, zikir, istighfar, tahlil, shalawat, dan lain sebagainya.

4. Berdiam diri di Arafah sejak mulai tergelincirnya matahari di siang hari pada 9 Zulhijjah sampai terbitnya fajar pada 10 Zulhijjah

Kedelapan, menunggu waktu wukuf dengan memperbanyak berzikir, tasbih dan membaca al-Quran. Kesembilan, memperbanyak bacaan talbiyah dan doa.

Kesepuluh, wukuf atau berdiam diri di Padang Arafah sejak mulai tergelincirnya matahari di siang hari pada 9 Zulhijjah sampai terbitnya fajar pada 10 Zulhijjah.

Kesebelas, berangkat menuju Muzdalifah dan melaksanakan mabit. Selanjutnya mabit di Mina pada tanggal 10-12, atau 13 Zulhijjah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar