Senin, 15 Januari 2018

Bapa

Sewaktu kecil, saya merasa aneh dengan cara bapak mendidik saya. Entahlah, mungkin itu hanya bagian dari pemikiran anak-anak. Pada saat itu saya merasa bapak mendidik saya dengan keras, bukan secara fisik, karena bapak tidak memukuli saya. Bapak keras karena selalu menetapkan target-target. Biasanya bapak tidak menyampaikan hal itu secara langsung, tetapi disampaikan lewat obrolan ringan atau nasehat-nasehat.

Bapak begitu 'saklek' terutama masalah pendidikan. Tidak ada tawar menawar untuk masalah sekolah. Saya diajarkan untuk disiplin, hadir di sekolah paling tidak setengah jam sebelum jam masuk. Pulang sekolah, makan, istirahat sebentar, lalu mengerjakan PR. Jika tidak ada PR, paling tidak saya harus mengulang apa yang tadi diajarkan di sekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar