Selasa, 23 Februari 2016

Hati Yang Baru

Aku ingin masuk ke kamarmu sebagai angin, 
Melalui tepian  jendela yang engkau biarkan terbuka. 
Lalu bertiup sampai redup coklat  panasmu 
maka biarlah aku menjadi sajak, 
Menjadi  riuh di sunyi hatimu,
Menjadi pelukan di dingin malammu 
Sementara kau sedang asyik menyelami hati yang baru.
Sementara  aku,
Sibuk dengan sajakku,
Sekedar  menulisi luka di baris muramnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar