Melalui tepian jendela yang engkau biarkan terbuka.
Lalu bertiup sampai redup coklat panasmu
maka biarlah aku menjadi sajak,
Menjadi riuh di sunyi hatimu,
Menjadi pelukan di dingin malammu
Sementara kau sedang asyik menyelami hati yang baru.
Sementara aku,
Sibuk dengan sajakku,
Sekedar menulisi luka di baris muramnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar