Minggu, 14 Oktober 2012

Ujian

Setiap kali terdengar ketukan
Hanya bayang-bayang yang memanjang
Di depan berdiri lelaki tampan
Selalu, berdekatan
Kau singgah di depan, dibelakang
Kadang jua disamping bersebelahan
Kaulah yang pertama kali berderit
Sebelum yang lain menyembunyikan punggung tangan
Menyisakan waktu mengisi teka teki perjuangan
Sehabis menyelesaikan isian
Kau ajak aku mengimami akal yang lusuh
Digerus pergesekan otak kiri dan otak kanan
Rongga ini lebih hiruk dari segala macam peperangan
Dan akal kita lebih sibuk dari mesin pesawat tempur, katamu
Kau ajak aku membenarkan letak setiap jawaban
Karena aku sering lupa akal dimana kita rumahkan
Di dada atau di kepala?
Lupa pula
Dimana kelak nanti kita bersama


1995




Tidak ada komentar:

Posting Komentar