Selasa, 18 Oktober 2011

Anakku sayang


Tidurlah tidur anakku sayang
lelaplah dalam mimpi tentang taman yang penuh bunga
Tidurlah tidur anakku sayang
setelah tadi dengan bangganya engkau menunjukkan pada emak
hasil ulangan matematikamu yang dapat nilai sepuluh
Alangkah bangganya aku, emakmu

Tidurlah tidur anakku sayang
jangan kau risaukan esok hari
emak selalu ada menemani
sampai nanti, sampai emak juga pergi

Tidurlah tidur anakku sayang
setelah kau lahap makan malammu
walau cuma tempe dan nasi
karena cuma itu yang Tuhan berikan pada kita hari ini

Tidurlah tidur anakku sayang
emak cuma tahu bagaimana caranya agar kau jangan kelaparan
emak cuma tahu bagaimana caranya agar kau bisa terus sekolah
dan bila emak cuma bisa beli beras sedikit hari ini
biarlah engkau sendiri yang makan
biarlah emak yang merasakan lapar
asal engkau kenyang, anakku
karena bila engkau kenyang
habislah rasanya rasa letih emak
bekerja membanting tulang hari ini

Tidurlah tidur anakku sayang
suatu saat engkau pasti mengerti kehidupan ini
emak tidak mencuri untuk menghidupimu
emak tidak melacur untuk memberimu makan
emak tidak mengemis untuk menafkahimu
emak cuma tahu mencari rezeki yang halal
emak cuma tahu Tuhan sayang dan pasti menolong hamba-Nya

Senin, 17 Oktober 2011

Ya Allah...

  Yaa Allah....

Sesungguhnya aku mengakui segala nikmat yang telah Engkau berikan kepadaku...

Tolong cukupkan diri ku dan keluargaku dengan harta dan rizeki Mu yang halal...

Hindarkan dan jauhkan aku dari segala yang haram.

Puaskanlah aku dengan nikmat dan anugerah yang telah Engkau berikan,...

dan gantilah apa-apa yang hilang dan lepas dari diriku dengan kemurahan dan kebajikan dari-Mu...

Yaa Allah....

Bukakanlah bagi diriku segala pintu kebajikan,
pintu keberkahan......,
pintu nikmat......,
pintu rezeki....,
pintu kekuatan....,
pintu kesehatan....,
pintu keselamatan....,
pintu kebugaran dan......
pintu surga.
.

Kamis, 13 Oktober 2011

Sebuah Renungan

Ketika aku memohon kepada Allah, kekuatan
Dia memberiku kesulitan agar aku menjadi kuat

Ketika aku memohon kepada Allah, kebijaksanaan 
Dia memberiku masalah untuk dapat kupecahkan

Ketika aku memohon kepada Allah, kesejahteraan
Dia memberi aku akal untuk berfikir

Ketika aku memohon kepada Allah, keberanian
Dia memberi kondisi bahaya untuk kuatasi

Ketika aku memohon kepada Allah, sebuah cinta
Dia memberiku orang orang bermasalah untuk kutolong

Ketika aku memohon kepada Allah, bantuan
Dia memberiku kesempatan

Aku tidak selalu mendapat semua yang kupinta tapi aku selalu menerima yang aku perlukan.

Doaku, terjawab sudah !


( Sayyidina Ali r.a)

Angka 40

Alhamdulillah...nyampe juga di angka 40....

Rambutku masih terlihat hitam(sumpe ga pernah di cat)...
tapi anak-anak  uban sudah mulai berebut nongol..
Kulit wajah belum berkeriput..tapi sudah saatnya dirawat lebih intensif...
Dibuktikan dengan banyaknya botol bekas pelembab kulit....wkwkwk

Gigi geligi ..sudah ada yang tanggal...
dan sudah mulai complain kalo makan makanan yang keras...
Berat badan stabil...biarpun ngga stabil-stabil amat....
tapi sudah saatnya chek up 2x setahun ,pap smear,mamografi,kolestrol dan gula darah...
Mataku sudah bertambah minus sebab selalu memandang cahaya terang keindahan...
atau sudah terlalu banyak melihat tanpa punya kacamata kuda ?
Daya ingat mulai tulalit...tapi aku tidak kuatir...
karena ada blackberry canggih yang mengingatkan ...
beep beep beep.....PING...!!!

Yang penting..........
semangat hidup semakin bertambah di usia 40...
seperti pepatah bilang life begin @ forty ............
#sambil mikir bener ngga sih ?...
tapi...Ibadahku belum rapat ...
sholatku masih sebentar dulu.....
puasa sunatku masih nanti-nanti saja
tapi insya Allah sedekah dan zakatku tak aku lupakan....
Dan doa-doaku masih tetap aku pinta padamu ya Allah
semoga Allah masih memberi kesempatanku untuk lebih bertawakal...
dan tidak bosan selalu mendengar segala permintaanku....

Menikmati hidup di usia empat puluh tahun... hanya perlu doa dan pikiran positif...selebihnya niscahya Insya Allah akan datang kebahagiaan lahir bathin, sehingga dapat menjalani sisa hidup dengan penuh sukacita dan penuh rasa syukur.

Empat puluh tahun menggenapi perjalanan hidupku...
semoga masih diberi kesempatan melihat anak cucu kelak!..
semoga sisa umur ini selalu Allah mudahkan....
dalam segala langkah-langkah hidupku...

Aamiin

Juni 2010 (dari teman dan baru dikeluarkan sekarang..2011)

Rabu, 12 Oktober 2011

Dimana kami harus bertemu....?

Katakan kepada ku, dimana sebaiknya kami bertemu setelah. 15 tahun tak bertemu..

Di sebuah kafe yang pemiliknya senang memutar lagu lama,....
Agar kalian bisa saling menertawai sepuas-puasnya....
Sebab dengan tertawa, air mata punya alasan jatuh tanpa perlu malu-malu.
Tawa itu tak ubahnya hujan....
Dia sangat lihai menyamarkan banyak hal, termasuk tentu saja keharuan....

Atau disebuah bangku taman yang didekatnya ada dua pohon tua yang semi,...
Agar kalian bisa tersenyum kepada waktu,.... yang menyimpan banyak teka teki.....
Sebab batang-batang pohon tua yang sedang berbunga itu adalah kembaran
kalian yang menemukan jawaban ; ....
senyum diusia tua, tetap harus dibagikan..... 
 
 
 
 
Untuk sahabat-sahabatku....dan bukan untuk masa lalu....agar semua tahu...



Hari ini.....

Hari ini, aku teringat padamu. Apa kabarmu? .........

Aku melihatmu pertama kali berdiri di sudut beranda kampus. Senyum dan tatap ramahmu seketika menarik perhatianku.
Aku, yang punya penyakit gugup di lingkungan baru sangat terbantu dengan kehadiranmu yang bersahabat.
Ingatkah kau ketika suatu petang tanpa sengaja mata kita berserobok? Saat itu aku rasakan waktu berhenti berputar. Sampai kemudian seorang teman membuyarkan anganku. Kurasakan pipiku pias panas. Aku memalingkan wajah. Debaran jantungku semakin tak karuan. Konsentrasiku buyar sudah sepanjang sore itu.
(...duh rasa malu sungguh menyergapku.....)

Sejak itu kita bertukar senyum. Dan tatap mata ku yang tak pernah lepas mencarimu. Sekali waktu tangan kita bersentuhan, dan arus listrik begitu kuat aku rasakan. Cukup sekilas, tetapi cukup menyetrum diriku.
Kau seperti magnet, mungkinkah magnet mengeluarkan setrum ?
Tahukah kau kalau warna senyummu agak menggangguku. Mengganggu dalam arti yang menyenangkan, tetapi merepotkan gejolak darahku....dan itu sudah cukup menggetarkanku...dan matamu seperti danau yang sanggup menelanku....
(.......aku marah pada diriku sendiri, menuliskan itu semua.....)

Perhatianmu membuat hariku menjadi indah. Sapaan kecil dan senyum teduhmu selalu membuatku tak ingin hari segera berlalu. Adakah kau juga menyimpan rasa untukku?
( .....sementara kau disuka banyak gadis, entah yang secara terang-terangan atau sembunyi-sembunyi seperti diriku........)

Sementara detik-detik perpisahan semakin dekat. Kubuka kembali coretan singkat di buku catatan milikku. Menjajaki lagi setiap huruf yang tertulis di dalamnya. Ada tersirat banyak cerita di sana. Andai kau tahu, diam-diam di sudut hatiku ada namamu. Yang kusimpan dan kututup rapat agar tak seorang pun tahu....
(..... mungkinkah kau pernah merasakan kehadiranku dihatimu.....? )...

Ketika aku pergi, aku merasa seperti tertinggal seorang diri di tengah kerumunan asing yang tak kumengerti bahasa dan tata cara kehidupannya.
Aku ingin memanggilmu kembali.
Aku ingin merasakan kedekatanmu di sampingku, dengan udara dan pelindungmu yang meresap ke hatiku.
Aku ingin berkata, kalau aku memerlukan pertolonganmu, sokongan batinmu, panah semangatmu......
(....tetapi aku tidak berhak akan semua itu...)

Malam ini, ingin kunikmati setiap sesap rindu dan luka yang mengiringi kisah perjalanan ini.
Berbagai rasa dan cerita yang terjadi biarlah senantiasa menjadi kisah indah yang tak mungkin aku lupa....
(.....karenamu aku tahu makna luka dan rindu.......)

Hari ini, kurapalkan doa untukmu. Semoga kau baik-baik saja, di manapun dirimu berada..
Terima kasih atas rasa yang pernah ada yang tak kau sadari kau berikan padaku.....
(.....selamanya tetap menjadi bagian dalam hidupku..........)

Terima kasih untuk detik-detik penuh tawa dan kebersedianmu mendengarkan celotehku yang kadang tak masuk di akal.....
(....ucapan terima kasihku mungkin tak terdengar olehmu..)





cerita dibuat pada masa lalu....agar semua tahu....


Semua indah pada waktunya....

Tuhan tak akan terlambat, juga tak akan lebih cepat.....
Tuhan  tahu beberapa hal yang dapat mendorongmu untuk tetap bertahan ......
Jika kau merasa lelah dan tak berdaya dari usaha yang sepertinya sia-sia, .........
Tuhan tahu betapa keras engkau sudah berusaha.

Ketika kau sudah menangis sekian lama dan hatimu masih terasa pedih, ........
Tuhan sudah menghitung airmatamu.

Jika kau pikir bahwa hidupmu sedang menunggu sesuatu dan waktu serasa berlalu begitu saja, ........
Tuhan sedang menunggu bersama denganmu.

Ketika kau merasa sendirian dan teman-temanmu terlalu sibuk untuk menelepon, .............
Tuhan selalu berada disampingmu.

Ketika kau pikir bahwa kau sudah mencoba segalanya dan tidak tahu hendak berbuat apa lagi, ............
Tuhan punya jawabannya.

Ketika segala sesuatu menjadi tidak masuk akal dan kau merasa tertekan, ..........
Tuhan dapat menenangkanmu......


Maaf Untuk Anakku

Waktu semakin cepat berlalu...Kamu sudah tumbuh bertambah besar, tinggi, dan ganteng
Rasanya baru beberapa saat...kamu ibu timang...selalu tersenyum
Semakin waktu cepat berlalu...semakin banyak waktu yang tersita terbuang
Semakin banyak kehilangan saat2-saat kau tumbuh...
maafkan jika Ibu mengatasnamakan dirimu untuk bekerja
Maafkan jika Ibu mengatasnamakan dirimu untuk mencari ilmu supaya mendapatkan yang terbaik
Semua atas nama dirimu...
Sementara...engkau  hanya menunggu dan berucap..."Ibu jangan pergi kerja..."
Maafkan Ibu ya Nak....

Ibu mempunyai mata untuk melihat kalian tumbuh dewasa
Ibu mempunyai hidung untuk menciummu dengan sayang
Ibu mempunyai mulut untuk berbicara menasihati dirimu
Ibu mempunyai tangan untuk memeluk erat engkau karena rindu sayang
Ibu mempunyai kaki untuk mencari rejeki yang Allah sediakan untukdirimu
dan,... Ibu mempunyai hati untuk selalu Mencintai Menyayangmu
dan.... Ibu mempunyai semuanya untukmu...tiada pernah hilang sayang cinta rindu Ibu untuk engkau nak...

Ijinkanlah Ibu selalu ada di hatimu...
Ijinkanlah Ibu selalu bs mencium memelukmu...

Semoga Allah selalu memberikan kalian hati yang baik, sholeh...
Kasih Ibu tiada pernah berujung Nak...Kemana pun engkau pergi...Tiada lepas Doa Ibu untukmu....

Anak Laki-laki Ku...

Anak laki-laki Ommy...

Ku intip kau disudut kerinduanku
Apakah masih ibu yang kau ingat dalam mimpimu ?
Atau sudah ada yang lain ?
Malam ini ibu tetap titipkan doa untukmu ..
Semoga tak sia-sia segala usahamu...
Semoga amanah segala langkahmu....
Dan semoga penuh berkah segala tutur perilakumu...

Kau tetaplah anak laki-laki ibu yang sedang nakal-nakalnya...
Pergi bermain lalu tak pulang-pulang...
Hingga ibu datang menjemputmu...
Yang ibu ingat kau tertawa-tawa tak menyadari kenakalanmu...
Ketika lelah dan jatuh tertidur...
Ibu berjingkat ke tempat lain.....,
Supaya kau tetap terlelap....

Ingin rasanya ibu buatkan bekal untukmu..
Agar kau tak usah jajan terlalu banyak dan bisa menabung...
Ingin juga rasanya ibu selipkan selembar sajadah dalam ranselmu
Agar kau ingat bahwa ada Tuhan yang selalu siap untuk kau temui...

Maaf jika ibu betul-betul memperlakukanmu seperti anak kecil...
Bukan menganggapmu tak tahu apa-apa ....
Tapi naluri seorang ibu yang takut kehilangan anak laki-lakinya....
Sebab anak laki-laki tak boleh salah memilih teman....
Ketika seorang anak laki-laki salah berteman,.....
Itu sama dengan menyakiti ibu secara perlahan.....
Sebab anak laki-laki tak boleh salah jalan....
Ketika seorang anak laki-laki salah jalan,...
Bisakah kau bayangkan anak dari anak laki-laki itu seperti apa ?.........................

Jadilah laki-laki yang membanggakan dirimu sendiri dan .......
jiwa Ommy 'Nak....

Tentang Suatu Masa


Berapa lama waktu memisahkan kita? 20? 25 tahun? mungkin juga lebih.
Sungguh bukan waktu yang sebentar.

Sudut sekolah, jalan-jalan menuju pulang dan pergi serta wajah teman-teman dan keriangan masa kecil terkadang melintas dalam mimpi malam hari.
Ada masa di mana hati kita menjadi lebam. Terluka dan dilukai. Namun ada juga kenangan indah, manis, dan tak terlupakan.

Kita adalah kanak yang ingin menjadi dewasa lebih awal
membenci kesendirian dan membutuhkan teman
mencari jati diri sepenuhnya
melalui kawan dan pertemanan
dengan buku dan kesunyian
melewati kekecewaan dan penolakan

Hidup kemudian mengajarkan arti dewasa yang sesungguhnya
untuk aku, untuk kamu

Kawan, tak selamanya kita searah dan sejalan
Namun persahabatan tidak pernah mengingkari apa yang telah kita tanam
Di manapun aku dan kamu berada, selamanya kita akan bersama
dalam sebuah ingatan, yang bernama kenangan.


I love you Mom and Dad

KETIKA AKU SUDAH TUA

Ketika aku sudah tua, bukan lagi aku yang semula.
Mengertilah,...........
bersabarlah sedikit terhadap aku.

Ketika pakaianku terciprat sup, ketika aku lupa bagaimana mengikat
sepatu, ingatlah bagaimana dahulu aku mengajarmu.

Ketika aku berulang-ulang berkata-kata tentang sesuatu yang telah bosan
kau dengar, bersabarlah mendengarkan, jangan memutus pembicaraanku.
Ketika kau kecil, aku selalu harus mengulang cerita yang telah
beribu-ribu kali kuceritakan agar kau tidur.

Ketika aku memerlukanmu untuk memandikanku, jangan marah padaku.
Ingatkah sewaktu kecil aku harus memakai segala cara untuk membujukmu
mandi?

Ketika aku tak paham sedikitpun tentang tehnologi dan hal-hal baru,
jangan mengejekku. Pikirkan bagaimana dahulu aku begitu sabar menjawab setiap "mengapa" darimu.

Ketika aku tak dapat berjalan, ulurkan tanganmu yang masih kuat untuk
memapahku. Seperti aku memapahmu saat kau belajar berjalan waktu masih kecil.

Ketika aku seketika melupakan pembicaraan kita, berilah aku waktu untuk
mengingat. Sebenarnya bagiku, apa yang dibicarakan tidaklah penting, asalkan kau
disamping mendengarkan, aku sudah sangat puas.

Ketika kau memandang aku yang mulai menua, janganlah berduka.
Mengertilah aku, dukung aku, seperti aku menghadapimu ketika kamu mulai
belajar menjalani kehidupan.
Waktu itu aku memberi petunjuk bagaimana menjalani kehidupan ini,
sekarang temani aku menjalankan sisa hidupku.
Beri aku cintamu dan kesabaran, aku akan memberikan senyum penuh rasa
syukur, dalam senyum ini terdapat cintaku yang tak terhingga untukmu.


From dad & mom

Renungan


saat kata-kata sudah tak lagi bermakna
jika berbuat baikpun di anggap palsu

maka,
diamlah...

diam,
bukan pergi

diam,
bukan berarti bungkam

kau akan rasakan sebenar-benarnya
bahwa ternyata,
diam itu adalah emas


Apa kabar mamah apa kabar bapak ?

Ditengah kesibukan yang tidak luar biasa, bahagia sekali mendapat telepon dari mamah dan bapa tercinta....
Telepon dari mamah dan bapa tercinta yang seperti biasa menanyakan kabar kesehatan, pekerjaan dan anak sungguh menjadi doa dan barokah tiada tara..

Sungguh mereka berdua tiada henti menginginkan kebahagiaan anaknya. Mengalirkan ketulusan, cinta dan kasih sayang.
Juga tidak henti mendidik jiwa, mencontohkan bagaimana menjadi orangtua yang penuh tanggung jawab.
Tidak lengah memperhatikan anaknya , meskipun aku sudah dewasa.....

Mendengar suara mamah dan bapa ditelepon seringkali membuat aku meneteskan airmata. Terkadang aku merasa berdosa.
Karena mereka terasa begitu lebih merindukan aku, ketimbang aku merindukan mereka.
Ya, aku rindu kepada mereka, .....
tetapi rindu mereka berdua kepada ku jauh lebih besar dan mungkin jauh lebih kuat dan dalam.....

Aku khawatir kalau termasuk mereka yang tidak berbakti kepada orangtua.
Aku khawatir terlalu asyik dengan dunia ku, sehingga hak mereka berdua tidak aku tunaikan.
Meskipun aku sangat yakin mereka sangat mencintai ku dan tidak mempersoalkan, apakah aku merindukan mereka atau tidak.

Hari ini aku harus kembali beraktivitas. Sesungguhnya hari ini aku begitu rindu kepada mamah juga kepada bapa....
Aku tidak yakin hari ini memiliki waktu untuk mencium tangan mereka berdua.
Tetapi aku tidak ingin didahului mereka yang menelepon ku....

Hari ini aku akan menelepon mereka, mendengar suara indah mereka, dan mohon doa restu mereka.
Aku menginginkan bulan ini aku harus menginap dirumah orangtua....

Diantara huruf-huruf yang tersusun ini, wajah mamah dan bapa tercinta muncul begitu saja.
Oh apa kabar Mamah ?...
Apa kabar Bapak ?....


Dari anakmu Dinnie Badar...

Kamis, 29 September 2011

Buku

Ibu suka  membacakan buku untuk menghantar tidurku...
Aku pun terbuai mendengarkan ibu dan buku...
mendengarkan ibu, sambil membayangkan dan bertanya ini itu...
Akupun terlelap dalam mimpi, terbang ke tempat-tempat yang belum ku kenali..
Ketika bangun, kurasakan basah di celana,,,,,
Wah aku telah ngompol dalam dekapan Ibu....
Bila aku pamit sekolah, Ibu tak pernah bilang jangan nakal dan bodoh...
Jangan membantah guru dan menyanggah buku...
Ibu hanya mengecup jidatku dan berkata "buka hidupmu dengan buku..."

Pada saatnya aku harus meninggalkan Ibu sebab tak bisa selamanya menyusu pada ibu...
Aku harus mencari susu baru
Sambil menahan air mata, ibu memeluk dan menciumiku...
Pergilah....!!
Terbanglah....!!!

Akupun terbang bersayapkan buku
Ke antah berantah yang bagiku masih entah
Ketika suatu saat aku pulang kerumah ibu
Ibu sudah menjadi buku yang tersimpan manis di rak buku.....

Untuk : Andre
Sedari kecil, kamu menyukai buku tentang Dinosaurus, semua buku tentang Dinosaurus kamu hapal dan kamu ingat, beranjak masuk sekolah dasar, kamu mulai menyukai cerita Apa dan Mengapa, berlanjut ke sekuel cerita Harry Potter...setelah itu kamu justru mulai menyukai  cerita komik bergambar, Smurf salah satunya...yang sepanjang malam sebelum kamu tidur, ommy ceritakan kelucuan smurf, si makhluk kecil....semoga hingga besar kamu akan selalu membaca....

Rabu, 28 September 2011

Untuk Andre...

Anak-anak kalian itu bukanlah anak-anak kalian, mereka adalah anak-anak kehidupan yang merindukan kehidupannya sendiri. Melalui kita mereka lahir namun bukan dari kita, mereka ada pada kita tapi bukan hak kita sekalian.
Berikan mereka kasih sayang kita tapi jangan pernah memberikan bentuk-bentuk pikiran sebab mereka memiliki pikiran mereka sendiri.
Kita berhak membuatkan mereka rumah untuk tubuh-tubuh tapi bukan untuk jiwa mereka,sebab jiwa-jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan yang tiada dapat kita kunjungi meskipun hanya dalam mimpi.
Kita berhak berusaha menjadikan diri seperti mereka namun jangan pernah menjadikan mereka seperti kita.
sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur dan tidak pula tenggelam di masa lampau.

to : Andre
Bila selama ini ommy selalu terlihat keras didalam pikiranmu, karena semua itu untuk dirimu juga nantinya.Disiplin adalah kunci dari semua keberhasilan. Kehidupan mu Andre, masih jauh ke depan, masih panjang, perjuangan mu akan lebih sulit dibanding kehidupan ommy di masa ommy dulu. Ommy hanya inginkan agar kelak Andre lebih mandiri dan lebih kuat dalam menghadapi hidup. Hidup bukan hanya sekedar hidup, tapi bagaimana Andre mengisi hidup dengan lebih bermakna dan berwarna. Pengetahuan, agama, kehidupan sosial dan pengalaman akan  membuat mu menjadi seorang laki-laki yang gagah, seperti juga arti dari namamu Andre. Usia ommy, tidak tahu akan sampai dimana, tapi yang ommy minta pada Allah adalah ommy berumur panjang dan bisa melihat hidup mu nanti jauh lebih bahagia dan lebih berhasil dibandingkan kehidupan yang telah ommy jalani.

Bagilah hidup mu dengan waktu yang selama ini ommy ajarkan, memang untuk anak seumur mu saat ini, hanyalah kesenangan bermain yang ingin penuh Andre lakukan, tapi disiplin lah. Bagi waktu sesederhana apa yang ada dalam pikiran mu saat ini, dirumah dan di sekolah serta di luar rumah dan sekolah. Belajar, bermain dan ekstra kurikuler kamu jalani. Semoga apa yang kamu inginkan tercapai nantinya.

Doa ommy, semoga engkau anakku, Allah jadikan anak yang mandiri, sehat, beriman dan bertaqwa kepadaMu, menurut pada agama, keluarga dan keluarga besarnya, Allah jauhkan Andre dari mara bahaya Allah dekatkan Andre pada jalan yang benar, Allah ampuni dosa dan kesalahan yang telah Andre perbuat, Allah kabulkanlah segala cita-cita, keinginannya dan impiannya  hari ini, besok dan yang akan datang. Allah lancarkanlah dan mudahkanlah semua perjalanan hidupnya, Allah jauhkan dari segala kesulitan dan kesukaran juga hambatan dan gangguan yang nyata maupun yang tidak nyata dalam setiap gerak langkah dan kehidupan Andre.

Ommy...