Rabu, 12 Oktober 2011

Hari ini.....

Hari ini, aku teringat padamu. Apa kabarmu? .........

Aku melihatmu pertama kali berdiri di sudut beranda kampus. Senyum dan tatap ramahmu seketika menarik perhatianku.
Aku, yang punya penyakit gugup di lingkungan baru sangat terbantu dengan kehadiranmu yang bersahabat.
Ingatkah kau ketika suatu petang tanpa sengaja mata kita berserobok? Saat itu aku rasakan waktu berhenti berputar. Sampai kemudian seorang teman membuyarkan anganku. Kurasakan pipiku pias panas. Aku memalingkan wajah. Debaran jantungku semakin tak karuan. Konsentrasiku buyar sudah sepanjang sore itu.
(...duh rasa malu sungguh menyergapku.....)

Sejak itu kita bertukar senyum. Dan tatap mata ku yang tak pernah lepas mencarimu. Sekali waktu tangan kita bersentuhan, dan arus listrik begitu kuat aku rasakan. Cukup sekilas, tetapi cukup menyetrum diriku.
Kau seperti magnet, mungkinkah magnet mengeluarkan setrum ?
Tahukah kau kalau warna senyummu agak menggangguku. Mengganggu dalam arti yang menyenangkan, tetapi merepotkan gejolak darahku....dan itu sudah cukup menggetarkanku...dan matamu seperti danau yang sanggup menelanku....
(.......aku marah pada diriku sendiri, menuliskan itu semua.....)

Perhatianmu membuat hariku menjadi indah. Sapaan kecil dan senyum teduhmu selalu membuatku tak ingin hari segera berlalu. Adakah kau juga menyimpan rasa untukku?
( .....sementara kau disuka banyak gadis, entah yang secara terang-terangan atau sembunyi-sembunyi seperti diriku........)

Sementara detik-detik perpisahan semakin dekat. Kubuka kembali coretan singkat di buku catatan milikku. Menjajaki lagi setiap huruf yang tertulis di dalamnya. Ada tersirat banyak cerita di sana. Andai kau tahu, diam-diam di sudut hatiku ada namamu. Yang kusimpan dan kututup rapat agar tak seorang pun tahu....
(..... mungkinkah kau pernah merasakan kehadiranku dihatimu.....? )...

Ketika aku pergi, aku merasa seperti tertinggal seorang diri di tengah kerumunan asing yang tak kumengerti bahasa dan tata cara kehidupannya.
Aku ingin memanggilmu kembali.
Aku ingin merasakan kedekatanmu di sampingku, dengan udara dan pelindungmu yang meresap ke hatiku.
Aku ingin berkata, kalau aku memerlukan pertolonganmu, sokongan batinmu, panah semangatmu......
(....tetapi aku tidak berhak akan semua itu...)

Malam ini, ingin kunikmati setiap sesap rindu dan luka yang mengiringi kisah perjalanan ini.
Berbagai rasa dan cerita yang terjadi biarlah senantiasa menjadi kisah indah yang tak mungkin aku lupa....
(.....karenamu aku tahu makna luka dan rindu.......)

Hari ini, kurapalkan doa untukmu. Semoga kau baik-baik saja, di manapun dirimu berada..
Terima kasih atas rasa yang pernah ada yang tak kau sadari kau berikan padaku.....
(.....selamanya tetap menjadi bagian dalam hidupku..........)

Terima kasih untuk detik-detik penuh tawa dan kebersedianmu mendengarkan celotehku yang kadang tak masuk di akal.....
(....ucapan terima kasihku mungkin tak terdengar olehmu..)





cerita dibuat pada masa lalu....agar semua tahu....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar