Senin, 20 Maret 2023

Tentang Sorèang

Sorèang (Aksara SundaᮞᮧᮛᮦᮃᮀSoréang) adalah ibu kota Kabupaten Bandung yang sekaligus menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian dari Kabupaten Bandung setelah pemindahan dari Kota Bandung dan Baleendah. Soreang juga merupakan sebuah wilayah kecamatan yang terletak di Tatar PasundanKabupaten BandungProvinsi Jawa BaratIndonesia.
Nama Soreang berasal dari kata dalam bahasa sunda "Soréang" yang berarti "menoleh ke belakang". Dalam makna kiasannya berarti "teringat pada masa-masa yang telah lewat". Nama ini muncul bukan tanpa alasan. Pada masa lalu, tempat yang kemudian dinamai Soreang itu menjadi tempat untuk berhenti mengaso bagi para pengelana setelah menempuh perjalanan panjang dari berbagai arah, baik dari arah utara, selatan, atau timur, sebelum menuju tempat yang lebih tinggi ke arah bukit dan gunung, atau menuju arah sebaliknya, dari arah gunung untuk menuju tempat-tempat yang lebih datar. 

Soreang menjadi “tekuklereng”, sehingga air tanah yang meresap di ketinggian gunung, ke luar di mata air dengan jumlah yang sangat berlimpah, sehingga para kelana dapat membersihkan diri, mensucikan pikiran dan hati. Bila sampai ke tempat ini memasuki petang, tempat ini berkembang menjadi pangauban, menjadi tempat untuk berteduh, berlindung dari dingin malam, dan gangguan binatang. Keesokan harinya perjalanan akan dimulai lagi menuju berbagai arah sesuai dengan tujuanya masing-masing. 

Dari tempat dengan ketinggian antara +720–740 m dpl yang melandai ke arah timur dan utara sampai ketinggian +660 m dpl, para pengelana dapat melihat kemegahan bentang alam dikala petang, dan pesonanya di pagi hari, sehingga pangauban itu sekaligus menjadi "karangtingal", menjadi titik pandang (view point) untuk melihat sekelilingnya secara sekilas pandang. 

Inilah yang menjadi alasan mengapa tempat ini dinamai Soreang. Pada pagi hari dari Soreang dapat melihat dengan nyata dengan pandangan yang bisa lepas sampai jauh. Kerucut-kerucut gunung api purba yang membiru, mencuat tinggi menembus langit. Tampak Gunung Malabar yang besar, tubuhnya melebar ke berbagai arah. Gunung Tilu, serta perbukitan yang berjajar. Gunung Burangrang dengan lembahnya yang dalam, di sebelah timurnya ada Gunung Tangkubanparahu, terlihat jelas seperti perahu yang terbalik, dan Bukit Tunggul menjadi kerucut tertinggi di jajaran itu. 

Gunung Manglayang berdiri megah di ujung timur laut, serta Gunung Geulis tampak samar-samar menunjukkan kecantikannya. Semua bentang alam ciri khas Bandung Raya ini dapat dilihat dengan sangat jelas dari Soreang sampai saat ini. Dari tempat melepas pandang ini, para kelana dapat dengan mudah untuk melaksanakan puja di puncak-puncak bukit sunyi yang indah. Hanya tinggal berjalan sedikit saja, akan sampai di Gunung Sadu (+932 m dpl). 

Di puncak bukitnya terdapat jejak budaya megalitik berupa punden berundak setengah lingkaran yang menghadap ke arah timur-timur laut. Di sebelah barat-barat lautnya, terdapat bukit-bukit yang berupa gunung api purba yang aktif empat juta tahun yang lalu. Di puncak-puncak bukit itulah laku puja dilaksanakan, seperti jejak budayanya terdapat di Gunung Singa, Gunung Lumbung, dan menerus sampai bukit-bukit yang berjajar sampai Cililin. Di kawasan inilah yang menjadi pusat pertahanan Dipati Ukur. Para leluhur Soreang sudah memilih tempat untuk beristirahat dengan sangat baik, sebelum para kelana itu melanjutkan perjalanan. Tempat ini menjadi lokasi istirahat yang dapat memenuhi harapan para kelana. Dengan segala kebaikan tempat itu, seperti air yang melimpah dan kemegahan bentang alamnya. Sesuai maknanya, Soreang itu merupakan titik pandang (view point) untuk melihat sekelilingnya, sehingga dari titik itu pula dapat mengenang perjalanan yang sudah ditempuh, serta perjalanan serta perjalanan yang akan dilakukan kemudian.

Masa Kemerdekaan

Di masa Pegolakan Kemerdekaan, Soreang merupakan salah satu medan pertempuran yang cukup sengit. Kedatangan Pasukan Sekutu yang diboncengi Belanda ke Indonesia pasca proklamasi 17 Agustus 1945 memunculkan perlawanan sengit dari masyarakat Bandung dan sekitarnya sehingga lahirlah peristiwa Bandung Lautan Api. Berdasarkan kesepakatan para pejuang dan rakyat, Kota Bandung kemudian dibumihanguskan dan para pejuang mundur ke selatan ke seberang sungai Citarum untuk terus melakukan perlawanan secara gerilya. Pada waktu itu pemerintahan Kabupaten Bandung juga ikut mengungsi dan sempat berkedudukan di Soreang sebelum akhirnya terdesak kekuatan sekutu dan kembali mengungsi ke daerah lain. Setelah masa-masa revolusi selesai dan status Kewedanaan dihapuskan, maka Soreang berubah menjadi Kecamatan.

Pada dekade 1970-an dengan semakin padatnya Kota Bandung dan tumpang tindihnya peranan Bandung sebagai ibukota tiga wilayah administrasi (ibukota provinsi, ibukota kabupaten, dan sebagai kota otonom) Pemerintah Kabupaten Bandung memutuskan untuk memindahkan ibukotanya ke luar Kota Bandung. Setelah melalui berbagai pertimbangan, dipilihlah Baleendah sebagai calon ibukota yang baru. Pembangunan infrastruktur penunjang ibukota baru seperti pembuatan ruas jalan, Perkantoran, Gedung kejaksaan, Pengadilan Negeri, Gedung DPRD sebagian besar telah dikerjakan oleh Pemkab. Namun sayangnya pemindahan ibukota ini tidak dibarengi dengan kajian yang memadai dan koordinasi yang tidak berjalan baik dengan pemerintah pusat. Banjir besar pada awal tahun 1980-an membuka mata publik bahwa ibukota baru ini tidak aman dari bencana. Hal ini diperjelas dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 1986 yang menyatakan bahwa ibukota Kabupaten Berada di Kota Soreang bukan di Baleendah. Dengan terbitnya PP ini akhirnya ibukota Kabupaten Bandung secara resmi dipindahkan Ke Soreang. Pada tahun 1987 dimulai Pembangunan Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Bandung yang berlokasi di Desa Pamekaran di pinggir jalan raya Kopo.












Kamis, 16 Maret 2023

Istana Siak Indrapura di Kepulauan Riau Pekanbaru

Pada masa sebelum kekuatan Eropa Barat mampu menguasai daratan dan perairan Asia Tenggara, belum ada Indonesia. Nusantara yang sekarang kita kenal sebagai Indonesia terdiri dari pulau-pulau dan tanah yang dikuasai oleh berbagai kerajaan dan kekaisaran, kadang-kadang hidup berdampingan dengan damai sementara di lain waktu mereka berada pada kondisi berperang satu sama lain. Nusantara yang luas ini kurang memiliki rasa persatuan sosial dan politik seperti yang dimiliki Indonesia sekarang.

Jauh sebelum Indonesia resmi merdeka para masyarakat kuno nusantara telah mengenal sistem pemerintahan yang berbentuk kerajaan. Kerajaan di Nusantara didirikan oleh para pedagang dari negeri tetanga dan negeri lainya seperti China, India, dan Arab. Indonesia yang saat itu menjadi jalur strategis pelayaran menjadi salah satu faktor para pedagang masuknya aliran Hindu-Budha yang dibawa oleh pedagang dari Cihna yang menjadi cikal bakal berdirinya kerajaan di Indonesia.

Salah satu kerajaan yang pernah berdiri dan berkuasa di Pulau Sumatera adalah Kerajaan Siak Sri Indrapura. Kebesaran kerajaan ini dapat dilihat dari Istana Siak Sri Indrapura yang masih berdiri hingga saat ini. Istana Siak Sri Indrapura berlokasi di Sri Indrapura, Kp. Dalam, Kabupaten Siak, Riau. Istana ini memiliki nama lain yaitu Istana Asserayyah Hasyimiah atau Istana Matahari Timur. Saat ini, Istana Siak Sri Indrapura sudah berstatus sebagai cagar budaya yang ditetapkan pada tanggal 3 Maret 2004.

Kerajaan Siak Sri Indrapura didirikan pada tahun 1723 M oleh Raja Kecik yang bergelar Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah putera Raja Johor (Sultan Mahmud Syah) dengan istrinya Encik Pong, dengan pusat kerajaan berada di Buantan. Konon nama Siak berasal dari nama sejenis tumbuh-tumbuhan yaitu siak-siak yang banyak terdapat di situ. Sebelum kerajaan Siak berdiri, daerah Siak berada dibawah kekuasaan Johor. Yang memerintah dan mengawasi daerah ini adalah raja yang ditunjuk dan diangkat oleh Sultan Johor. Namun hampir 100 tahun daerah ini tidak ada yang memerintah. Daerah ini diawasi oleh Syahbandar yang ditunjuk untuk memungut cukai hasil hutan dan hasil laut.

Kesultanan ini didirikan di Buantan oleh Raja Kecil yang berasal dari Johor bergelar Sultan Abdul Jalil pada tahun 1723, setelah sebelumnya terlibat dalam perebutan tahta Johor. Dalam perkembangannya, Kesultanan Siak muncul sebagai sebuah kerajaan bahari yang kuat dan menjadi kekuatan yang diperhitungkan di pesisir timur Sumatra dan Semenanjung Malaya di tengah tekanan imperialisme Eropa

Jangkauan terjauh pengaruh kerajaan ini sampai ke Sambas di Kalimantan Barat, sekaligus mengendalikan jalur pelayaran antara Sumatra dan Kalimantan. Pasang surut kerajaan ini tidak lepas dari persaingan dalam memperebutkan penguasaan jalur perdagangan di Selat Malaka

Pada awal tahun 1699 Sultan Kerajaan Johor bergelar Sultan Mahmud Syah II mangkat dibunuh Magat Sri Rama, istrinya yang bernama Encik Pong pada waktu itu sedang hamil dilarikan ke Singapura, terus ke Jambi. Dalam perjalanan itu lahirlah Raja Kecik dan kemudian dibesarkan di Kerajaan Pagaruyung Minangkabau. Sementara itu pucuk pimpinan Kerajaan Johor diduduki oleh Datuk Bendahara tun Habib yang bergelar Sultan Abdul Jalil Riayat Syah.

Setelah Raja Kecik dewasa, pada tahun 1717 Raja Kecik berhasil merebut tahta Johor. Tetapi tahun 1722 Kerajaan Johor tersebut direbut kembali oleh Tengku Sulaiman ipar Raja Kecik yang merupakan putera Sultan Abdul Jalil Riayat Syah. Dalam merebut Kerajaan Johor ini, Tengku Sulaiman dibantu oleh beberapa bangsawan Bugis. Terjadilah perang saudara yang mengakibatkan kerugian yang cukup besar pada kedua belah pihak, maka akhirnya masing-masing pihak mengundurkan diri. Pihak Johor mengundurkan diri ke Pahang, dan Raja Kecik mengundurkan diri ke Bintan dan seterusnya mendirikan negeri baru di pinggir Sungai Buantan (anak Sungai Siak). Demikianlah awal berdirinya kerajaan Siak di Buantan. Namun, pusat Kerajaan Siak tidak menetap di Buantan.

Pusat kerajaan kemudian selalu berpindah-pindah dari kota Buantan pindah ke Mempura, pindah kemudian ke Senapelan Pekanbaru dan kembali lagi ke Mempura. Semasa pemerintahan Sultan Ismail dengan Sultan Assyaidis Syarif Ismail Jalil Jalaluddin (1827-1864) pusat Kerajaan Siak dipindahkan ke kota Siak Sri Indrapura dan akhirnya menetap disana sampai akhirnya masa pemerintahan Sultan Siak terakhir.

Pada masa Sultan ke-11 yaitu Sultan Assayaidis Syarief Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin yang memerintah pada tahun 1889-1908, dibangunlah istana yang megah terletak di kota Siak dan istana ini diberi nama Istana Asseraiyah Hasyimiah yang dibangun pada tahun 1889. Pada masa pemerintahan Sultan Syarif Hasyim ini Siak mengalami kemajuan terutama dibidang ekonomi. Dan masa itu pula beliau berkesempatan melawat ke Eropa yaitu Jerman dan Belanda.

Setelah wafat, beliau digantikan oleh putranya yang masih kecil dan sedang bersekolah di Batavia yaitu Tengku Sulung Syarif Kasim dan baru pada tahun 1915 beliau ditabalkan sebagai Sultan Siak ke-12 dengan gelar Assayaidis Syarif Kasim Abdul Jalil Syaifuddin dan terakhir terkenal dengan nama Sultan Syarif Kasim Tsani (Sultan Syarif Kasim II). Bersamaan dengan diproklamirkannya Kemerdekaan Republik Indonesia, beliau pun mengibarkan bendera merah putih di Istana Siak dan tak lama kemudian beliau berangkat ke Jawa menemui Bung Karno dan menyatakan bergabung dengan Republik Indonesia sambil menyerahkan Mahkota Kerajaan serta uang sebesar Sepuluh Ribu Gulden. Dan sejak itu beliau meninggalkan Siak dan bermukim di Jakarta.Baru pada tahun 1960 kembali ke Siak dan mangkat di Rumbai pada tahun 1968.

Beliau tidak meninggalkan keturunan baik dari Permaisuri Pertama Tengku Agung maupun dari Permaisuri Kedua Tengku Maharatu. Pada tahun 1997 Sultan Syarif Kasim II mendapat gelar Kehormatan Kepahlawanan sebagai seorang Pahlawan Nasional Republik Indonesia.Makam Sultan Syarif Kasim II terletak di tengah Kota Siak Sri Indrapura tepatnya di samping Mesjid Sultan yaitu Mesjid Syahabuddin.

Diawal Pemerintahan Republik Indonesia, Kabupaten Siak ini merupakan Wilayah Kewedanan Siak di bawah Kabupaten Bengkalis yang kemudian berubah status menjadi Kecamatan Siak. Barulah pada tahun 1999 berubah menjadi Kabupaten Siak dengan ibukotanya Siak Sri Indrapura berdasarkan UU No. 53 Tahun 1999.

Istana Siak ini terdiri dari dua lantai dan berdenah segi empat silang. Gaya arsitektur bangunannya tampak menggabungkan gaya Melayu, Arab, dan Eropa. Setiap sudut bangunan terdapat pilar bulat dengan ujung puncaknya ada hiasan burung garuda. Pindu dan jendela istana dirancang dengan bentuk kubah serta dihiasi mozaik kaca. Ada 15 ruangan dari dua lantai Istana Siak. Lantai satu terdiri dari enam ruangan. Sementara lantai dua terdiri dari sembilan ruangan. Adapun enam ruangan di lantai satu berfungsi sebagai tempat sidang dan ruangan untuk menerima tamu. Sedangkan sembilan ruangan pada lantai dua berfungsi sebagai tempat peristirahatan Sultan dan tamu-tamu kerajaan. Saat ini Istana Siak Sri Indrapura berfungsi sebagai destinasi wisata sejarah di Provinsi Riau. Istana ini menjadi museum tempat menyimpan benda-benda peninggalan Kerajaan Siak.

Istana Siak Sri Indrapura berlokasi di Sri Indrapura, Kp. Dalam, Kabupaten Siak, Riau. Istana ini memiliki nama lain yaitu Istana Asserayyah Hasyimiah atau Istana Matahari Timur.

Saat ini, Istana Siak Sri Indrapura sudah berstatus sebagai cagar budaya yang ditetapkan pada tanggal 3 Maret 2004.


Rabu, 08 Maret 2023

Cerita Tentang Pekanbaru

Pekanbaru atau yang sering dijuluki “Kota Madani” ( Masyarakat Damai daN Islami) ini jadi salah satu kota tersibuk di Provinsi Riau. Sebagai penggerak perekonomian daerah Pekanbaru sudah mulai terlihat perkembangannya mulai dari insfrastruktur, gedung bertingkat tinggi kokoh hingga pusat perbelanjaan yang besar dan mewah.

Pekanbaru tidak memiliki objek wisata dari sektor alam yang cukup memadai, namun, disisi lain, ada jasa pariwisata yang dapat menawarkan berbagai kelebihan dari fasilitas yang ada di Kota Pekanbaru, seperti pusat perbelanjaan (mall),  Pasar Wisata Pasar Bawah, hotel, bandara udara berkelas internasional, serta pusat kuliner fasilitas. Kalau boleh dikatakan, di Riau ini yang menjual cuma Siak. Sedangkan Pekanbaru menjadi magnetnya cuma malnya. 

Pekanbaru terletak di tepian Sungai Siak dan pada awalnya merupakan sebuah kota kecil yang memiliki pasar (pekan) yang bernama Payung Sekaki atau Senapelan. Pada abad ke-18, wilayah yang kini menjadi Pekanbaru berada pada lingkar pengaruh Kesultanan Siak, dan Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah (Marhum Pekan) secara luas dianggap sebagai pendiri kota Pekanbaru modern; hari jadi kota ini ditetapkan pada tanggal 23 Juni 1784. Pekanbaru menjadi sebuah "kota kecil" pada tahun 1948 dan kotapraja pada tahun 1956, sebelum ditetapkan menjadi ibu kota provinsi Riau sebagai pengganti dari Tanjung Pinang pada tahun 1959.

Perekonomian Pekanbaru didukung oleh perdagangan dan pertambangan minyak bumi. Kota ini memiliki sebuah bandar udara internasional, terminal bus antar kota dan antar provinsi, serta dua pelabuhan. Populasi Pekanbaru bersifat kosmopolitan, dipengaruhi oleh letak strategisnya di tengah-tengah Lintas Timur Jalan Raya Lintas Sumatra. Beberapa etnis yang memiliki populasi signifikan di kota ini antara lain adalah suku MinangkabauOrang OcuMelayuJawaBatak, dan Tionghoa

Adanya pusat perbelanjaan atau mall memang menjadi kebutuhan gaya hidup masyakarat. Sudah semestinya pemerintah setempat memberikan fasiltas mall terbaik di Pekanbaru. Berdirinya mall juga membantu masyarakat setempat dalam mendapatkan pekerjaan

1. Mall Living World

Mall Living World

Resmi dibuka sejak pertengahan tahun 2018 lalu, Living World menjadi mall terbesar di Pekanbaru. Memiliki letak strategis di pusat kota mall yang satu ini menjadi tempat belanja favorit masyarakat. Mengusung tema internasional tenant-tenant yang tersedia banyak dari brand ternama.

Diantaranya, INFORMA sebagai pusat furniture dan aksesoris, ACE menyediakan perlengkapan rumah tangga, dan Toys Kingdom pusat permaianan anak. Supermarket Farmer ada disini.

  • Alamat : Jl. Soekarno - Hatta, Tengkerang Bar., Kec. Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau

2. Mall Pekanbaru

Mall Pekanbaru

Belanja gadget dan barang elektronik murah dan berkualitas? Mall Pekanbaru (MP) adalah pilihan yang tepat. Tempat ini merupakan surganya penjualan elektronik terbesar di Pekanbaru. MP termasuk salah satu mall terbesar yang terdiri dari dua lantai.

Lantai pertama dan kedua dipenuhi oleh tenant-tenant gadget ternama. Tenant Huawei yang belum ada. Meski menjadi pusat penjualan elektronik, untuk ibu-ibu masih bisa berbelanja di tenant ACE. Di dalam gedung juga tersedia Lucky supermarket untuk belanja, bahan makanan produk Malaysia banyak tersedia di tempat ini.

  • Alamat : Jl. Jend. Sudirman No.61, Rintis, Kec. Lima Puluh, Kota Pekanbaru, Riau

3. Mall SKA

Mall SKA

Mall yang satu ini sudah beroperasi sejak tahun 2004. Letaknya strategis berada di persimpangan jalan Tuanku Tambusai-Soekarno Hatta. Mall SKA sudah lama dikenal sebagi tempat nongkrongnya anak muda. Hal itu karena di sana tersedia berbagai macam kafe kekinian yang pas buat kumpul bareng teman-teman.

Tempat belanja pakaian tersedia Matahari Departement Store. Untuk belanja bahan pokok makanan bisa mampir ke Hypermart. Mau beli barang kebutuhan rumah tangga MR DIY bisa dikunjungi, letaknya di lt 3.

  • Alamat : Jl. Soekarno - Hatta No.114, Delima, Kec. Tampan, Kota Pekanbaru, Riau

4. Mall Ciputra Seraya

Mall Ciputra Seraya

Mall Ciputra Seraya merupakan mall yang mengusung tema modern dan cozy, berdiri sejak tahun 2004. Di tempat ini banyak menawarkan promo brand ternama. Pastinya dengan adanya banyak promo-promo akan membuat pengunjung mampu menghemat pengeluaran.

Tenant yang tersedia di Mall Ciputra Seraya ada banyak dan berkualitas. Diantaranya, Hypermart, Everbest, Hardware, Levi’s, Point Break, dan Skechers.

  • Alamat : Jl. Riau No.58, Kp. Baru, Kec. Senapelan, Kota Pekanbaru, Riau

5. Sadira Plaza

Sadira Plaza

Plaza ini mulai beroperasi pada Desember 2015 silam.

Kata “Sadira” dalam nama mall ini berasal dari bahasa Arab yang artinya bintang. Dari filosofi ini, pihak pengelola berharap bahwa Sadira Plaza dapat bersinar menerangi Kota Pekanbaru dan menjadi bintang di hati masyarakat.

Sadira Plaza masuk dalam pusat perbelanjaan terbaik dan berkelas di Pekanbaru. Semua kebutuhan masyrakat ada di dalam satu gedung megah ini. Kelebihan lainnya yang dimiliki Sadira Plaza adalah hotel yang berada di atasnya.

Pada bulan Mei lalu, Sadira Plaza Pekanbaru resmi mengganti namanya menjadi Mal Pekanbaru Xchange (PX). 

Terdiri dari 4 lantai dengan tambahan dua lantai untuk parkir kendaraan. Di sana tersedia tenant-tenant untuk fashion, alat elektronik, dan kebutuhan bahan pokok makanan. Bila lapar bisa mampir ke J.Co yang berada di lantai dasar.

  • Alamat : Jl. Riau No.147, Padang Terubuk, Kec. Senapelan, Kota Pekanbaru, Riau

6. Mall Star City Square

Star City Square

Kamu bisa melihat pemandangan indah kota Pekanbaru dari atas Mall Star City Square. Lokasi mall bisa terbilang strategis karena diapit oleh beberapa hotel dan pusat kota. Tempat enak buat nongkrong bersama dengan teman atau keluarga.

Tenant-tenant yang tersedia diantaranya, fasilitas hiburan seperti ruang karaoke dan club diskotik. Juga ada tenant khusus fashion, tempat kebutuhan rumah tangga, supermarket, dan Cinema XXI. Tersedia jajanan makanan dan minuman di lantai dua.

  • Alamat : Jl. Jend. Sudirman No.426, Tanah Datar, Kec. Pekanbaru Kota, Kota Pekanbaru, Riau

7. Transmart Carrefour

Transmart Carrefour

Pusat perbelanjaan yang satu ini sudah tidak asing bagi masyarakat Labuh Baru Timur. Transmart Carrefour hadir untuk memenuhi kebutuhan warga sekitar, baik pangan maupun hal lainnya. Dikenal sebagai mall yang memberi promo besar-besaran, tak heran jika Transmart Carrefour jadi tempat favorit belanja ibu- ibu.

Di sana tersedia tenant untuk fashion, tas, sepatu, sampai kebutuhan sekolah dan kantor. Untuk hiburannya bisa mampir ke Trans Studio Mini yang berada di lantai atas. Satu tempat tapi pengunjung bisa berbelanja sambil cari refreshing!

  • Alamat : Jl. Musyawarah No.11, Labuh Baru Tim., Kec. Payung Sekaki, Kota Pekanbaru, Riau

8. Panam Square/Metropolitan City Pekanbaru

Panam Square

Metropolitan City Pekanbaru, atau yang biasa disingkat MTC, merupakan salah satu pusat perbelanjaan yang terkenal di Pekanbaru. 

MTC pertama kali beroperasi pada tahun 2009 dan menjadi salah satu pusat perdagangan pertama di daerah Panam Pekanbaru.

Sama seperti Plaza Senapelan dan Plaza Sukaramai, mall ini juga mengusung konsep trade center atau pusat grosir. Di sini, para pengunjung dapat menemukan beragam kebutuhan dengan harga terjangkau.

Berbelanja perlengkapan rumah tangga, di Panam Square tempatnya. Mall yang satu ini memiliki bangunan dan tempat parkir yang luas. Di Panam Square juga tersedia tempat penjualan busana dengan kueliatas terbaik

Tenant yang tersedia ada ACE, Informa, dan Robinson. Bagi yang membawa anak juga tersedia tempat hiburan, yakni Zone 2000. Bila lapar bisa mampir ke tempat jajanan makan dan minum yang berada di salam gedung.

  • Alamat : Jl. HR. Soebrantas km 9,5 Lt. 1, Kel. Sidomulyo Barat Kec. Tampan, Pekanbaru, Riau

9. Plaza Citra

Plaza Citra

Selanjutnya mall populer di Pekanbaru adalah Plaza Citra. Di tempat ini memiliki tenant terbesar, yaitu Matahari Departement Store. Kemudian beberapa toko di sini diisi berbagai tenant pakaian lokal Pekanbaru.

Selain itu, Plaza Citra juga menyediakan beberapa tenant kuliner ternama. Seperti Bakso Lampangan Tembak Senayan, MR DIY dan Texas Chicken. Bila mau nonton bisa mampir ke Studio 88 di lantai paling atas. Berada di pinggir jalan membuat mall ini mudah dijangkau oleh pengunjung.

  • Alamat : Plaza Citra Lt.1 s.d, Jl. Pepaya No.78, Jadirejo, Kec. Sukajadi, Kota Pekanbaru, Riau

10. The Central Plaza

The Central Plaza

Sama seperti Plaza Senapelan, Plaza Sukaramai dan MTC, Plaza The Central mengusung konsep pusat perbelanjaan grosir. Di mana para pengunjung dapat berburu barang-barang kebutuhan dengan harga yang sangat terjangkau.

Salah satu daya tarik utama dari mall ini adalah keberadaan Suzuya Department Store yang terletak di lantai dasar plaza. Di sini, Anda dapat berbelanja kebutuhan sandang dan pangan. Pasar swalayan ini juga kerap memberikan promosi-promosi menarik, terutama pada hari-hari besar, seperti Lebaran, Natal dan Imlek.

The Central Plaza memiliki letak yang sangat strategis. Hal itu karena di dalam gerung mall terdapat Hotel Ameera. Kemudian di belakang gedung ada Pasar Kodim dan Pasar Jongkok. Setiap harinya mall yang satu ini ramai didatangi pengunjung

Di sini pengunjung bisa berbelanja dengan harga murah berkualitas tinggi. Tenant yang tersedia ada fashion, alat eletronik, dan supermarket. Buat kamu pencinta buku bisa mampir ke Gramedia yang biasanya menyelenggarakan bazaar buku dengan harga murah.

  • Alamat : Jl. Jend. Ahmad Yani No.42 A, Padang Bulan, Kec. Senapelan, Kota Pekanbaru, Riau

11. Plaza Senapelan

Plaza Senapelan

Nah, mall yang satu ini merupakan salah satu bangunan bersejarah dalam kisah Kota Pekanbaru.

Nama Senapelan berasal dari nama Kota Pekanbaru pada masa lampau. Ketika kota ini resmi mengganti nama menjadi Pekan Baharu atau Pekanbaru, pemerintah memutuskan untuk tetap mengabadikan nama Senapelan.

Maka, diberikanlah nama tersebut kepada mall ini. Plaza Senapelan yang dulu dikenal sebagai Plaza Suzuya Senapelan resmi berdiri pada tahun 1990-an. Letaknya berseberangan langsung dengan Mall Pekanbaru.

Mall ini merupakan mall pertama dan tertua di Kota Pekanbaru. Sekaligus sebagai pionir pusat-pusat perbelanjaan modern di sini. Jadi, tak heran bisa desain bangunan mall ini agak tua.

Di sini, Anda bisa menemukan beragam keperluan rumah tangga, namun mall ini paling terkenal sebagai salah satu pusat jual-beli smartphone. Ada pula gerai-gerai yang menjual aksesori dan perlengkapan smartphone, serta menawarkan jasa reparasi atau jual-beli suku cadang.

Mall ini juga kerap mengadakan event-event dan promosi-promosi menarik, jadi pastikan Anda selalu update dengan informasi terbarunya.

Alamat : Jl. Teuku Umar, Rintis, Lima Puluh, Kota Pekanbaru, Riau. 

Anda perlu menempuh perjalanan selama 20 menit dari Mall Ciputra Seraya. Atau hanya 1 menit dari Mall Pekanbaru.

12. Plaza Sukaramai

Sukaramai Trade Center ini merupkan transformasi dari Plaza Sukarai atau dulunya akrab dengan sebutan Ramayana Pekanbaru oleh masyarakat Kota Pekanbaru dan sekitarnya.

Pusat perbelanjaan ini akhirnya berubah nama menjadi Sukaramai Trade Center setelah dibangun kembali paska kebaran yang terjadi Desember 2015 silam.

Walau tampilannya sudah lebih modern setelah renovasi, mall ini tetap mengusung konsep pusat grosir. Di mana para pengunjung bisa mendapatkan beragam barang kebutuhan berkualitas dengan harga miring.

Dari mulai fashion, aksesori, perhiasan, gadget hingga kuliner, semua dapat Anda temukan di Plaza Sukaramai ini. Jadi, mall ini sangat cocok untuk berburu oleh-oleh khas Pekanbaru tahan lama.

Di plaza ini juga terdapat Cinema XXI di mana pengunjung juga bisa menonton film-film box office sambil menyantap camilan. Itulah sebabnya para pengunjung yang memadati plaza ini berasal dari berbagai kalangan usia.

Tak hanya itu, fasilitas umum di mall ini juga sangat mumpuni sehingga mampu mengakomodasi ratusan pengunjung setiap harinya. Salah satunya yang paling ditonjolkan oleh pihak pengelola adalah lahan parkir yang sangat luas dan mampu menampung ratusan, bahkan ribuan mobil dan motor.

Alamat : Jl. Jend. Sudirman No.1, Sukaramai, Kec. Pekanbaru Kota, Kota Pekanbaru, Riau. 

Letaknya tidak begitu jauh dari Plaza Senapelan, hanya sekitar 8 menit berjalan kaki. Tapi, Anda tetap bisa mencapainya dengan kendaraan pribadi atau kendaraan umum.

Pekanbaru memang kota sibuk dengan peningkatan ekonomi terbaik akhir-akhir ini. Sudah semestinya perkembangan baik itu diiringi dengan berbagai fasilitas pendukung seperti pusat perbelanjaan dan wisata alam kreatif lainnya.

Senin, 06 Maret 2023

Bercanda Dalam Islam


Bercanda adalah cara manusia sebagai makhluk sosial untuk mencairkan suasana dan saling mengakrabkan diri dengan sesama. Dengan bercanda, hidup akan terasa lebih ringan.

Berkelakar juga dapat menjadi hiburan dan obat mujarab untuk menghilangkan tekanan dan kepenatan dalam hidup. Rasulullah dan para sahabat bukanlah orang yang kaku. Mereka pernah bercanda tetapi bukan jenis candaan yang melampaui batas.

Bercanda dalam Pandangan Islam

Arsyis Musyahadah dalam bukunya Be A Great Moslem menyebutkan bahwa Islam adalah agama pertengahan (wasath), yang mengatur segala kegiatan mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali. Termasuk juga dalam urusan kecil, seperti bercanda dan tertawa.

Dalam Islam, canda dan tawa ini diperbolehkan sebagaimana Rasulullah SAW yang juga melakukannya. Disebutkan dalam beberapa riwayat hadits bahwa Rasulullah kerap kali bercanda dengan istri, keluarga dan para sahabatnya.

Diriwayatkan dari Al-Hasan RA, dia berkata, seorang nenek tua mendatangi Nabi SAW. Nenek itu berkata, 'Wahai Rasulullah! Berdoalah kepada Allah agar Dia memasukkanku ke dalam surga!'

Nabi pun menjawab: 'Sesungguhnya surga tidak dimasuki oleh nenek tua.'

Nenek tua itu pun pergi sambil menangis.

Nabi berkata, "Kabarkanlah kepadanya bahwa wanita tersebut tidak akan masuk surga dalam keadaan seperti nenek tua."

Rasulullah lalu membaca Surat Al Waqi'ah ayat 36-37 yang berbunyi:

عُرُبًا اَتْرَابًاۙ ٣٧ ٣٦ فَجَعَلْنٰهُنَّ اَبْكَارًاۙ

Artinya: "Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari itu) secara langsung. Lalu Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan. Yang penuh cinta lagi sebaya umurnya."

Sebagai penyempurna akhlak dan perbuatan manusia, Rasulullah memberikan teladan adab-adab ketika bersenda gurau. Ada rambu-rambu yang harus dipatuhi agar candaan kita dapat menuai pahala dan keberkahan. Adab dalam bercanda disebut juga Adab al-Mizaah.

Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu menjadi perhatian umat muslim dalam bercanda berdasarkan buku Tuntunan Adab-Adab Sunnah Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam untuk Kehidupan Sehari-Hari oleh Muhammad al Islam.

1. Jangan menyembunyikan barang orang lain

Rasulullah SAW bersabda, "Jangan sekali-kali salah seorang dari kalian mengambil barang milik saudaranya, baik untuk bercanda atau sungguhan." (HR Abu Dawud: 5033)

2. Jangan menakut-nakuti

Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda:
"Tidak halal bagi seorang muslim membuat takut muslim yang lain." (HR Abu Dawud: 5004)

3. Jangan berbohong dan menghina

Hindari berbohong ataupun menghina orang lain ketika sedang bercanda. Hal ini sebagaimana hadits Rasulullah SAW:

"Sesungguhnya aku juga bercanda, namun aku tidak mengatakan kecuali yang benar." (HR Thabrani dalam Al-Kabir: 13443)

Dalam hadits senada, Rasulullah juga bersabda:

"Celakalah seseorang yang berbicara dusta untuk membuat orang lain tertawa, celakalah ia, celakalah ia." (HR Abu Dawud: 4490)

4. Jangan berkata-kata buruk

Ucapkanlah perkataan yang baik. Hindari berkata buruk, meskipun itu hanya sebuah gurauan.

(Dalam Al-Qur'an Surat Al Isra ayat 53, Allah berfirman:

"Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, hendaklah mereka mengatakan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya setan itu (selalu) menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia."

5. Jangan berlebihan dan berbuat olok-olok

Sebagian orang melebih-lebihkan candaan hingga melampaui batas. Sikap seperti itu menandakan dirinya tidak memiliki niat yang benar dalam bercanda.

Candaan yang menjatuhkan martabat orang lain, menggunjingkan orang lain, dan merusak kewibawaan orang lain sama saja dengan menjatuhkan kehormatannya sendiri.

Adapun orang yang bercanda dengan membawa-bawa atribut agama dan juga dengan niat melecehkan, maka orang tersebut termasuk golongan yang dilaknat oleh Allah.

Allah berfirman Al-Qur'an surat At Taubah ayat 65 sebagai peringatan.

وَلَىِٕنْ سَاَلْتَهُمْ لَيَقُوْلُنَّ اِنَّمَا كُنَّا نَخُوْضُ وَنَلْعَبُۗ قُلْ اَبِاللّٰهِ وَاٰيٰتِهٖ وَرَسُوْلِهٖ كُنْتُمْ تَسْتَهْزِءُوْنَ

Artinya: Sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka, mereka pasti akan menjawab, "Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja." Katakanlah, "Apakah terhadap Allah, ayat-ayat-Nya, dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?"