Sabtu, 12 Juni 2021

Rumah Biru


Hari ini aku ingin bercerita kepadamu, soal "rumah biru" tempatku menitipkan tulisan. Aku sendiri menjalani semuanya di sini, jauh sebelum berangkat merantau, sampai akhirnya harus kembali gegara pagebluk, dan entah sampai kapan.
Bagiku, ini berkat yang menyelamatkan. Untuk pertama kalinya, sejak Opa berpulang, aku bisa kembali menyuarakan isi hati dan pikiran sampai tuntas. Memang, rasanya masih belum sebanding dengan saat mengobrol bersama Opa dulu: bisa saling mendengar dan didengar secara langsung. Berdebat macam debat kusir. Tapi, aku akhirnya bersyukur karena bisa kembali berada di rumah ini.
Dari sini juga akhirnya aku bisa bertemu dengan banyak orang dan banyak hal-hal baru. Inilah rumah tempat aku bebas jadi diri sendiri.
Memang, seperti layaknya sebuah rumah, kadang masalah itu ada. Entah mati listrik, atap bocor, semuanya wajar, karena inilah rumah.
Pada akhirnya, rumah ini pasti akan punya perubahan di sana-sini seiring waktu, tapi izinkan aku tetap jadi diriku seutuhnya, karena ini sangat membebaskanku, dari semua keterbatasan yang kupunya.
Aku adalah hasil dari orang-orang yang mencintaiku
Rumahku adalah istanaku
Ayah ibuku adalah teladanku
Saudaraku adalah cintaku
Siapakah aku ? Aku adalah cermin dari rumahku. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar