Kamis, 28 Mei 2020

Asal Usul Garam


Sebagian dari kita mungkin pernah bertanya-tanya mengapa air laut rasanya asin. Padahal dalam ilmu pengetahuan dijelaskan bahwa laut merupakan muara dari aliran sungai yang rasanya tawar.

Ternyata, rasa asin itu tidak luput dari peran Nabi Ibrahim as sebagaimana yang dijelaskan dalam kitab An-Nawadir karya Syekh Ahmad Syihabuddin Al-Qalyubi.

Konon, Nabi Ibrahim as ingin sekali memberi hadiah kepada umatnya Nabi Muhammad sebagai bentuk cinta kepada penutup para nabi tersebut.

Nabi Ibrahim berharap ia bisa menjamu Nabi Muhammad sampai hari kiamat dengan sesuatu yang bermanfaat.

Keinginan Nabi Muhammad itu pun diadukan kepada Allah Swt.

Allah pun menjawab, "Engkau tidak akan mampu wahai Ibrahim."

Nabi Ibrahim yang bersikeras berkata lagi, "Engkau lebih tahu dengan keadaanku serta memiliki kuasa untuk mengabulkan keinginanku ini."

Atas permohonan Nabi Ibrahim yang berserah diri itu akhirnya Allah mengabulkannya.

Dengan segenap kehendak Allah, malaikat Jibril diutus oleh-Nya untuk mengambil segenggam kapur dari surga.

Malaikat Jibril lalu membawa kapur tersebut ke Jabal Abi Qubais di Makkah dan menaburkannya ke seluruh bumi. Tempat-tempat yang terkena taburan itu lalu menjadi asin (mengandung garam) termasuk air laut.

hikmah dari apa yang dilakukan Nabi Ibrahim tersebut adalah bahwa kita sudah selayaknya memperlakukan orang lain dengan sebaik-baiknya terlebih ketika menjamu tamu.

Nabi Ibrahim sendiri dikenal sebagai orang yang mengajarkan menjamu tamu seperti apa yang dikatakan Rasulullah saw dalam hadisnya.

Rasulullah bersabda, “Orang yang pertama kali memberi suguhan kepada tamu adalah Ibrahim." (Lihat Ash-Shahihah, 725).

Selain itu Rasulullah juga bersabda, "Barang siapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya memuliakan tamunya.” 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar