Senin, 17 Juni 2019

Berangkat Haji

Jamaah Haji dibagi menjadi 2 gelombang  salah satu tujuannya agar pemondokan jamaah Haji Indonesia tidak begitu jauh dari masjid, baik Masjidil Haram maupun Masjid Nabawi. Sehingga jamaah bisa bergantian menempati maktab. Dan memudahkan pengurusan serta pengaturan keberangkatan. Untuk itu jamaah Haji harus mengetahui rangkaian perjalanan masing masing gelombang, berikut ini rangkaian perjalanan Haji gelombang kedua :

1. Jamaah Haji start dari asrama Haji embarkasi masing masing daerah

Disana ada beberapa hal yang akan dilakukan oleh jamaah haji yaitu :

Menyerahkan Surat Panggilan Masuk Asrama dan bukti setor lunas BPIH warna biru.Menerima kartu makan dan akomodasi untuk selama di Asrama Haji.Menimbang dan memeriksakan barang bawaan (tas koper)Selama di Asrama Haji Embarkasi jamaah akan menempati kamar yang sudah ditentukan.Memeriksakan kesehatan badan (pemeriksaan kesehatan terakhir).Mengikuti pembinaan manasik haji.Menerima Paspor haji dan menerima gelang identitas yang harus dipakai selama berada di tanah suci.Menerima uang living cost.Menunggu jadwal keberangkatan ke Bandara Udara (saat berangkat, Paspor, Tiket dan lain-lain diletakkan di tas Paspor yang digantungkan di leher.

2. Jamaah Haji menuju ke Bandara

Jamaah haji akan di arahkan menuju bus sesuai dengan nomor bus yang telah ditentukan (nomor bus tersebut akan sama juga ketika di Haramain) kemudian turun dengan tertib sesuai arahan Petugas Haji dan ketua rombongan (Karom).

 3. Saat masuk ke Pesawat

Jamaah Haji akan berbaris antri untuk pemeriksaan dokumen, lalu berjalan tertib menuju pesawat dan duduk di kursi sesuai dengan nomor di Boarding pass. Pemeriksaan dokumen dan kesehatan di Terminal Kedatangan Bandara King Abdul azis International Airport (KAAIA) Jeddah

Sebelum landing persiapkan kain Ihram dan pakailah ketika dua jam sebelum mendarat di King Abdul Aziz International Airport, Jeddah, mintalah petunjuk ketua kloter atau karom kapan untuk mulai berniat Ihram (kapan pesawat tepat di atas Miqat Yalamlam atau Qarnul Manazil).

4. Di Jeddah

Setelah urusan imigrasi selesai jamaah Haji bergerak menuju Masjidil Haram untuk melaksanakan Umroh yaitu thawaf dan sai serta tahalul. Jamaah Haji akan menunggu beberapa hari untuk melaksanakan wukuf di Arafah. Sambiil menunggu tanggal 8 Dzulhijjah, boleh dilaksanakan ziarah di Mekah dan sekitarnya, seperti Masjid Jin, Masjid Kucing, Gua Tsur, Gua Hira (Jabal Nur), melihat-lihat situasi di Arafah, Mina, Muzdalifah, dan lain lain.

5. Siap bergerak menuju Arafah, Muzdalifah dan Mina

Sebelum menuju Arafah, Muzdalifah dan Mina, dianjurkan bagi jamaah Haji untuk :

a. Mandi dan Wudhu

b. Memakai wangi-wangian di badan sebelum mengenakan pakaian ihram.

c. Mengenakan pakaian ihram.

d. Shalat sunnah ihram 2 raka’at.

e. Berniat haji di pemondokan bagi yang melakukan Haji Tamattu’.

7. Setelah selesai proses Haji

Jamaah Haji akan diberangkatkan menuju Madinah dan akan berdiam selama 8 hari untuk melaksanakan arbain dan kunjungan ke tempat tempat bersejarah. Untuk kemudian di pulangkan dari bandara Madinah menuju tanah air.

Haji Gelombang II

Pelaksanaan Umroh Jamaah Haji Gelombang II
Jamaah haji Indonesia gelombang II mendarat di bandara King Abdul Azis Jeddah dan langsung ke Makkah untuk itu pelaksanaan umrohnya dimulai dari Jeddah dengan mengambil miqot makani di bandara King Abdul Azis Jeddah.

Urutan kegiatannya sebagai berikut :
    * Bersuci, mandi, berwudhu di pemondokan.
    * Memakai wangi wangian sebelum memakai pakaian ihrom.
    * Memakai pakaian ihrom.
    * Sholat sunnat ihrom 2 rokaat.
    * Niat ihrom umroh dengan membaca :  "Aku penuhi panggilan Mu Ya Allah untuk berumroh. "
atau
" Aku niat umroh dengan berihrom karena Allah Ta'ala. "
    * Berangkat ke Makkah dengan memperbanyak membaca talbiyah .
    * Sampai di kota Makkah berdo'a .
    * Sampai di pemondokan Makkah menempati kamar masing masing.
    * Berangkat ke Masjidil Haram
    * Masuk Masjidil Haram dan berdo'a
    * Melihat Ka'bah , berdo'a (klik disini ).
    * Thawaf 7 kali putaran dimulai dari rukun sejajar dengan Hajar Aswad
    * Dilanjutkan dengan berdo'a di Multazam dan sholat sunnat thawaf 2 rokaat di belakang Maqom Ibrahim .
    * Minum air zam zam ( sebelum minum berdo'a ).
    * Sai 7 kali perjalanan antara bukit Shofa dan bukit Marwah dimulai dari bukit Shofa berakhir di bukit Marwah.
    * Potong / cukur rambut
    * Tahallul

Setelah tahallul pelaksanaan umrah selesai dan diperbolehkan berganti pakaian biasa

Palaksanaan Haji
Seluruh jamaah haji Indonesia gelombang I dan II setelah melaksanakan umroh , melaksanakan haji dimulai dari Makkah pada tanggal 8 Zulhijjah.

Urutan kegiatan ibadah haji sebagai berikut :
    * Bersuci, mandi, berwudhu di pemondokan.
    * Memakai wangi wangian sebelum berpakaian ihrom.
    * Berpakaian ihrom
    * Sholat sunnat ihrom haji 2 rokaat.
    * Niat ihrom haji dengan mengucapkan :" Aku penuhi panggilan Mu Ya Allah untuk berhaji."
atau
" Aku niat haji dengan berihrom karena Allah Ta'ala.
    * Berangkat ke Arafah dengan memperbanyak membaca talbiyah

Di Arafah
    * Sampai di Arafah menempati kemah masing masing.
    * Menunggu waktu wukuf dengan memperbanyak membaca Al Qur'an, beristighfar, berdzikir.
    * Pada tanggal 9 Zulhijjah siang wukuf di Arafah. dengan mendengarkan khutbah wukuf.
    * Sholat dzuhur dan ashar jama' taqdim
    * Berdo'a, berdzikir, beristighfar, membaca Al Qur'an.
    * Sholat maghrib dan isya jama' taqdim.
    * Berangkat ke Muzdalifah membaca talbiyah .

Di Muzdalifah
    * Mabit di Muzdalifah sampai tengah malam.
    * Mencari kerikil di Muzdalifah untuk melontar jumroh sebanyak 7, 49 atau 70 butir.
    * Setelah lewat tengah malam berangkat ke Mina.

Di Mina
    * Tanggal 10 Zulhijjah melontar jumroh Aqobah .
    * Menggunting / mencukur rambut.
    * Tahallul awal .
    * Setelah tahallul awal berganti pakaian biasa.
    * Memotong dam tamattu' seekor kambing
    * Tanggal 11 Zulhijjah mabit di Mina dan melontar jumroh Ula, Wustho dan Aqobah masing masing 7 kali lontaran.
    * Tanggal 12 Zulhijjah mabit di Mina dan melontar jumroh Ula, Wustho dan Aqobah masing masing 7 kali lontaran. Bagi yang ambil Nafar Awal setelah melontar jumroh langsung harus meninggalkan Mina sebelum maghrib.
    * Tanggal 13 Zulhijjah bagi yang ambil Nafar Tsani mabit dan melontar jumroh Ula, Wustho dan Aqobah masing masing 7 kali lontaran. Setelah melontar jumroh tanggal 13 Zulhijjah meninggalkan Mina.
    * Kembali ke Makkah

Di Makkah
    * Memotong dam tamattu' bagi yang belum
    * Thawaf ifadhah dan sa'i
    * Thawaf wada' ketika akan meninggalkan Makkah.
    * Setelah thawaf wada' pelaksanaan haji selesai, jamaah haji gelombang I pulang ke tanah air sedangkan jamaah haji gelombang ke II ke Madinah .

Minggu, 16 Juni 2019

Nafar Awal atau Nafar Syani

Jika jamaah bermalam selama tiga hari, maka batu kecil yang perlu dikumpulkan adalah sekitar sebanyak 70 butir. Kemudian jika memilih dua hari saja, maka total batu kecil yang perlu disiapkan adalah 49 butir. Namun, untuk berjaga-jaga, jamaah bisa membawa batu dalam jumlah yang lebih.

PERTAMA, sebanyak tujuh butir batu digunakan untuk melempar jumrah Aqabah pada 10 Dzulhijah atau Hari Nahar. Jika jamaah haji mengambil jenis haji Tamattu, maka jamaah akan tahalul dan melepas pakaian ihram kemudian mengenakan pakaian biasa setelah jumrah Aqabah ini.

KEDUA, sebanyak 21 batu digunakan untuk dilemparkan pada tanggal 11 Dzulhijah. Pada hari tersebut, ada tiga buah jamarat yang akan dilontar yaitu Aqobah, Ula, dan Wustho. Berjumlah 21 batu karena masing-masing jamarat dilempar dengan tujub buah batu kecil. Selanjutnya pada tanggal 12 Dzulhijah, lempar jumrah dilakukan sama jumlahnya dengan hari sebelumnya, yaitu 11 Dzulhijah. Nah, jika jamaah hanya menginap dua malam, maka jumlah total batu yang perlu dikumpulkan adalah 49 dengan rincian tersebut.

Jika menginap 3 hari, maka jamaah perlu menambahkan sebanyak 21 butir batu kecil karena beda satu hari dengan rincian penggunaan batu sebelumnya. Satu hari tambahan yaitu pada hari ke-13, jamaah melakukan lempar jumroh dengan banyak lemparan seperti hari kedua, yaitu lemparan untuk tiga jamarat dengan masing-masing jamarat 7 butir bati kecil.

KETIGA, mengucap takbir setiap kali melontar.

KEEMPAT, melontar kerikil tujuh kali pada setiap jumrah. Mengucap takbir dan melontar kerikil ini seperti yang diriwayatkan Ibnu Umar Ra pada hadits Bukhari 1751.

KELIMA, batu kerikil harus tepat mengenai tugu jumrah dan masuk ke dalam lubang.

KEENAM, berdoa setiap kali menyelesaikan lontaran pada setiap jumrah.

KETUJUH, melontar dengan memosisikan Mina ada di sebelah kanan dan Baitullah di sebelah kiri tubuh.

Saat berhaji 1440 H...kelompok saya mengambil nafar awal, artinya kami bermalam di mina 3 hari 2 malan. Hari pertama melempar jumroh, selesai. Besoknya kami hanya berdiam di dalam tenda. Kemudian malamnya jam 2 malam kami berangkat untuk melempar jumroh, dilanjutkan sambil menunggu selesai bada subuh saat fajar menyinsing kami kembali melempar jumroh terakhir. Selesai sudah proses wukuf haji kami hari itu. Dalam 1 hari di hari ketiga pagi kurang lebih artinya kami berjalan kaki sepanjang 30 km itupun sambil mencari-cari jalan memotong ke pemukiman penduduk kota Mekkah, agar kelompok kami tidak memutar jauh kembali ke jalan utama. Capek dan lapar sudah pasti, apalagi tidur kurang karena tadi malam hujan deras turun, tenda di mina basah alas karpet, dari tempat melempar jumroh ke maktab butuh waktu kurang lebih 30 menit. Untuk sampai ke tenda berkemas pulang membawa barang harus menaiki 3 bordes tangga yang tinggi dan curam. Jam 9 pagi sampai di tenda, berkumpul menunggu bus maktab 70 untuk kembali ke Hotel Al Zaer Al Khalil baru mendapat antrian pukul 12 siang, suasana panas terik, perut lapar. Rasanya tidak ada satupun jamaah haji yang bisa bersabar tapi harus bisa menahan rasa tidak sabar itu memang berat.