Minggu, 07 Juni 2015

Tiga Nama Saya

Seorang perempuan 
Merupakan tanggung jawab 
Empat orang laki laki
Ayahnya
Saudara laki lakinya
Suaminya
Anak laki lakinya 
Terbayang wajah ayah bila sudah tiada
Sudah putus amal ibadahnya
Kecuali tiga perkara
Ilmu yang bermanfaat
Shadaqoh jariyah
Doa anak shalih
Ayah mengajarkan membaca, menulis dan berhitung
Tidak marah
Saat menulis angka tiga seperti burung
Terus melatih
Tidak marah
Saat tidak tahu teknik perkalian
Malah bertanya bagaimana dapatkan hasil seperti itu
Melatih sampai bisa berhitung cepat
Dari murid anak bawang sampai bisa punya prestasi
Di rumah ayah memberikan contoh
Bagaimana bersih bersih rumah
Di perusahaan tempatnya bekerja
Ayah mengajarkan pembukuan yang rapi
Dalam kehidupan
Ayah ajarkan menjadi orang jujur
Ayah tidak mengajarkan saya menjadi orang kaya
Menurut ayah
Hidup sederhana itu terbaik
Kain kafan tidak ada sakunya
Pernah suatu kali
Saya pulang ke Bandung sore sore
Saya melewati waktu shalat maghrib di jalan
Sampai di rumah sudah waktu isya
Karena naik angkutan umum kepala saya pening
Saya rebahan
Saya dengar ayah memanggil manggis
Ayah seperti menahan tekanan dari semua arah
Kenapa ?
Karena ayah harus menanggung dosa anak yang tidak sholat
Seketika saya bangun 
Mimpi ataukah nyata
Menangis dan berlari ke kamar mandi
Wudhu, shalat dan memohon ampun pada Allah
Sejak itu
Apapun yang saya lakukan
Atau tidak akan dilakukan
Saya berpikir dulu
Apakah itu akan menjadi beban bagi ayah yang menanggung dosa saya
Saya mulai mengganti literatur bacaan saya
Mulai belajar memperbaiki diri
Untuk apa ? 
Doa anak shalih
Saya pikir
Doa saya sulit tembus jika saya masih belum perbaiki diri
Bandel, keras kepala, tukang berkelahi
Saya harus berubah
Agar doa saya dikabulkan
Belajar mengaji
Malu sekali anak SMA  lebih bagus
Saya spesialis Notariat
Hadeeuhh
Mau ditaruh dimana muka ini
Mengapa lidah saya kaku begitu
Datang jawaban ilham
Harus lebih banyak latihan
Bolak balik baca AL Quran dan artinya
Agar paham
Cita cita menjadi Notariat
Berubah ingin jadi anak shalihah
Setelah lulus ujian Notariat dan ujian PPAT
Ibu mulai mendesak untuk menikah
Sampai pada takdir menikah
Sampai pula pada takdir menjadi ibu
Ternyata tidak mudah
Banyak rintangan dan babak belur 
Jadi bekal pengalaman
Satu anak tunggal
Cenderung unik, otentik, tidak tertandingi an dan banyak ingin tahu
Yang saya ingat dari ayah
Start duluan belum tentu finish duluan
Ayah benar soal tongkat estafet
Saya siapkan anak saya tongkat estafet
Agar bisa ngoper ke keturunannya kelak
Yang saya ingin dari peninggalan ayah
Buku tafsir dan AL Quran ayah
Puas 
Tidak
Darah ayah mengalir dalam diri saya
Bukan cuman hidungnya yang turun kepada saya
Saya pakai nama ayah dibelakang saya
Puas
Tidak
Di kantor pertanahan
Mengapa dalam ijazah nama tidak sama dengan surat keputusan
Saya beragama Islam
Binti ayah saya
Saya pakai Family name
Surname ayah saya dan itu dari kakek saya
Formulir isian data notaris membolehkan nama saya
Plus nama belakang ayah saya
Apakah itu masalah
Wawancara sukses
Saya bahagia memakai nama ayah saya 
Kemana saya pergi
Disamping nama kecil, nama tengah ada nama ayah saya
Asyiikkkk
Serasa bersama sama tapi juga harus hati hati
Jangan sampai merusak nama ayah saya
Saya masih ingin jadi anak shalihah
Saya selalu terucap doa buatnya
Rabbigh firli walliwaliidayaa warhamhuma kamma rabbayanishoghiro....






Tidak ada komentar:

Posting Komentar