Minggu, 31 Mei 2015

Wahai Isteri

Wahai sang Istri ….

Apakah akan membahayakan dirimu

Engkau menemui suamimu dengan wajah yang berseri, dihiasi simpul senyum yang manis di saat dia masuk rumah

Apakah memberatkanmu

Engkau menyapu debu dari wajahnya, kepala, dan baju serta mengecup pipinya

Wahai sang istri…

Berdandanlah untuk suamimu dan harapkanlah pahala dari Allah di waktu engkau berdandan, karena Allah itu Indah dan mencintai keindahan

Pakailah parfum yang harum, dan ber-make-uplah, serta pakailah busana yang paling indah untuk menyambut suamimu.

Jauhi dan jauhilah bermuka masam dan cemberut.

Janganlah engkau mendengar dan menghiraukan perusak dan pengacau yang bermaksud merusak dan mengacaukan keharmonisanmu dengan suami.

Janganlah selalu tampak sedih dan gelisah

Tetapi berlindunglah kepada Allah dari rasa gelisah, sedih, malas dan lemah.

Janganlah berbicara terhadap laki-laki lain dengan lemah-lembut, sehingga menyebabkan orang yang di hatinya ada penyakit mendekatimu dan menduga hal-hal yang jelek ada pada dirimu.

Selalulah dirimu dalam keadaan lapang dada, hati tentram, dan ingat kepada Allah setiap saat.

Didiklah anak-anakmu dengan baik

Isilah rumah dengan tasbih, tahlil, tahmid, dan takbir, perbanyaklah membaca Al-Quran terutama surat Al-Baqarah, karena arti isi surat itu dapat mengusir setan...

Kamu dan Isterimu

Apakah berat bagimu, 

Untuk tersenyum di hadapan istrimu di kala dirimu masuk menemui istri tercinta, agar engkau meraih pahala dari Allah

Apakah membebanimu

Untuk berwajah yang berseri-seri tatkala dirimu melihat anak dan istrimu

Apakah menyulitkanmu

Untuk merangkul istrimu, mengecup pipinya serta bercumbu disaat engkau menghampiri dirinya

Apakah gerangan yang memberatkanmu

Untuk mengangkat sesuap nasi dan menyuapkannya di mulut sang istri, agar engkau mendapat pahala

Apakah susah 

Engkau masuk rumah sambil mengucapkan salam dengan lengkap :

“Assalamu`alaikum Warahmatullah Wabarakatuh”
agar engkau meraih 30 kebaikan

Apakah gerangan yang membebanimu

Jika engkau menuturkan untaian kata-kata yang baik yang disenangi kekasihmu, walaupun agak terpaksa, dan mengandung bohong yang dibolehkan

Tanyalah keadaan istrimu di saat engkau masuk rumah

Apakah memberatkanmu

Jika engkau menuturkan kepada istrimu di kala masuk rumah : “Duhai kekasihku, semenjak Kanda keluar dari sisimu, dari pagi sampai sekarang, serasa bagaikan setahun”..

Sesungguhnya ucapan baik itu adalah sedekah.

Wajah yang berseri dan senyum yang manis di hadapan istri adalah sedekah.


Kamu dan Isterimu

Jika seorang isteri menangis didepanmu
Hargailah ia sebelum terlewat…
Jika seorang isteri menangis dihadapanmu,
Berarti dia tidak dapat menahannya lagi…
Jika kau memegang tangannya saat dia menangis
Dia akan tinggal bersamamu sepanjang hidupmu..
Jika kau membiarkannya pergi
Dia tidak akan kembali menjadi dirinya yang dulu, selamanya!
Seorang isteri tidak akan menangis dengan mudah,
Kecuali didepan orang yang sangat dia sayangi, dia akan menjadi lemah!
Seorang isteri tidak akan menangis dengan mudah, 
Hanya jika dia sangat menyayangimu.
Dia akan menurunkan rasa egonya
Hai suami 
Jika seorang istri pernah menangis karenamu, tolong pegang tangannya dengan penuh pengertian.
Karena dia adalah orang yang akan tetap bersamamu sepanjang hidupmu disaat kau terpuruk terlalu dalam …
Wahai suami
Jika seorang isteri menangis keranamu, tolong jangan menyia-nyiakannya. 
Mungkin, kerana keputusanmu, kau mengoyak  kehidupannya.
Saat dia menangis didepanmu, saat dia menangis karenamu
Lihatlah jauh kedalam matanya. 
Dapatkah kau lihat dan kau rasakan 
Sakit yang dirasakannya karenamu....

Rokok

Di balik pagar SMU murid-murid mencuri-curi merokok, di ruang kepala
sekolah ada guru merokok, di kampus mahasiswa merokok, di ruang kuliah
dosen merokok, di rapat POMG orang tua murid merokok, di perpustakaan
kecamatan ada siswa bertanya apakah ada buku tuntunan cara merokok,

Di angkot Kijang penumpang merokok, di bis kota sumpek yang berdiri yang
duduk orang bertanding merokok, di loket penjualan karcis orang merokok,
di kereta api penuh sesak orang festival merokok, di kapal penyeberangan
antar pulau penumpang merokok, di andong Yogya kusirnya merokok, sampai
kabarnya kuda andong minta diajari pula merokok,

Negeri kita ini sungguh nirwana kayangan para dewa-dewa bagi perokok, tapi
tempat cobaan sangat berat bagi orang yang tak merokok,

Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru, diam-diam menguasai kita,

Di pasar orang merokok, di warung Tegal pengunjung merokok, di restoran di
toko buku orang merokok, di kafe di diskotik para pengunjung merokok,

Bercakap-cakap kita jarak setengah meter tak tertahankan abab rokok,
bayangkan isteri-isteri yang bertahun-tahun menderita di kamar tidur
ketika melayani para suami yang bau mulut dan hidungnya mirip asbak rokok...

Situasi Negeri Ini


Seorang pegawai tinggi, 
gajinya sebulan satu setengah juta rupiah, 
Di garasinya ada Honda metalik,Volvo hitam, 
BMW abu-abu, Porsche biru dan Mercedes merah. 
Anaknya sekolah di Leiden, Montpelier dan Savannah. 
Rumahnya bertebaran di Menteng, Kebayoran dan 
Macam Macam Indah, 
Setiap semester ganjil, 
isteri terangnya belanja di Hongkong dan Singapura. 
Setiap semester genap, 
isteri gelap liburan di Eropa dan Afrika,
Anak-anaknya pegang dua pabrik, 
tiga apotik dan empat biro jasa. 
Saudara sepupu dan kemenakannya 
punya lima toko onderdil, 
enam biro iklan dan tujuh pusat belanja, 
Ketika rupiah anjlok terperosok, 
kepleset macet dan hancur jadi bubur, 
dia ketawa terbahak- bahak 
karena depositonya dalam dolar Amerika semua. 
Sesudah matahari dua kali tenggelam di langit barat, 
jumlah rupiahnya melesat sepuluh kali lipat,
Krisis makin menjadi-jadi, di mana-mana orang antri, 
maka seratus kantong plastik hitam dia bagi-bagi. 
Isinya masing-masing lima genggam beras, 
empat cangkir minyak goreng dan tiga bungkus mi cepat-jadi. 
Peristiwa murah hati ini diliput dua menit di kotak televisi, 
dan masuk berita koran Jakarta halaman lima pagi-pagi sekali....

Awal Bulan

Haaaiiiii gaji
Dari bank kau datang
Dan kepada bank juga kau pergi
Semoga tenang disana

Kamu dan Isterimu

Isteri selalu dipesan tersenyum menyambut kepulangan suami
Ini karena seharian suami kerja
Kadang kala stres dan senyuman isterimu dapat mengurangkan stres suami
Padahal
Isterimu dirumah buat segalanya dengan bekerja
Jaga anak, basuh pakaian, sikat lantai, masak daging, potong bawang
Tak mengharap suami pulang dalam keadaan senyum
Jangan berpikir isteri tidaklah stres
Yang bekerja di rumah seratus kali berganda stres
Marilah sama sama senyum

Sabtu, 30 Mei 2015

Cintailah Aku

Cintailah aku seperti ruang
Tanpa aku kau takkan bisa bergerak
Cintailah aku seperti bumi
Tanpa aku kau takkan mampu menapak

Bandung

Sore ini Bandung kembali menggigil
Mentari terlalu pemalu
Sembunyi sejam yang lalu
Lewat meja dan segelas kopi
Aku memandang kota dari ketinggian
Nun disana Tangkuban perahu tertunduk anggun
Angin membelai dingin leherku yang mulai renta
Di kota ini jiwaku menemukan irama
Seperti camar merindu untuk selalu datang
Pada Bandung jiwaku terus berlabuh
Kota yang selalu ramah
Saat aku memeluk sepi
 Dan ingin meneriakkan rindu ke telinga hatiku yang mulai tuli

Kamu dan Isterimu

Janganlah kamu memaksa isteri mu bercantik cantik di rumah selagi mana dia di dapur berhempas pulas menumbuk sambal, blender bawang, menggoreng ikan, mencincang daging
Kamu duduk didepan televisi menonton berita sambil bertiduran di kursi
Dia tidur lewat waktu sebab tidur kan anakmu, bangun seawal pagi untuk menyiapkan susu, setiap hari begitu sehingga wajahnya lesu dan bawah matanya lebam hitam membiru
Kamu hanya sekedar mengatakan isterimu tak pandai menjaga wajah dan menghilangkan selera kamu
Dia menahan beban sembilan bulan dalam perut, meronta kesakitan untuk melahirkan anakmu, punggung melebar, perut berparut parut
Kamu hanya tahu menyuruhnya menjaga berat badan sedangkan kamu yang tak pernah mengandung pun perut bagaikan baru lepas menelan lembu
Isteri wajib cantik didepan suami..kata ini sering kamu dengar
Tahukah kamu bahwa suaminya lah yang wajib mencantikkan isterinya
Isteri akan coba cantik sekedar yang dia mampu
Tapi bagaimana pun dia berusaha belum tentu sesuai selera kamu
Selera suaminya
Suami jangan diam saja, kamu yang tahu selera kamu
Belikan perhiasan untuk isterimu saja tak pernah
Belikan parfum pun tak terlintas niat
Belikan isteri pakaian apalah kata teman 
Kenapa kamu selalu complain ?
Kamu berpikir panjang berikan uangmu untuk isterimu
Bukankah sudah kamu berikan jatah bulanan yang kamu tak tahu keluar habis untuk bayaran bulanan rumah tanggamu
Tapi kamu berpikir isterimu tak becus mengurus keuangan
Tapi kamu semakin ringan tangan berikan pada teman yang kamu anggap banyak membantumu
Semakin kamu lupa apa yang telah isterimu kerjakan sepanjang hari untuk kehidupan anak dan rumahmu
Bila isterimu mengeluh
Pernahkah kamu usap punggung dan tenangkan hatinya ?
Yang kamu lakukan hanyalah bentakan kepadanya itu pun karena kamu menutupi kesalahanmu sendiri agar isterimu diam 
Sama samalah membantu dalam urusan keluarga
Biar dia cantik untukmu
Andai dulu dia dipandang cantik sebagai anak dara, kini apalah salahnya kamu pandang dia cantik
Seperti selayaknya seorang ibu
Yang menjadikan mereka cantik adalah pandangan matamu
Kadang kadang mereka sudah cantik tapi kamu yang tak mau memandangnya begitu
Didepan isterimu selalu kamu sempatkan memandang yang indah di sekelilingmu 
Apakah kamu tak tahu mereka memang lebih hijau dibandingkan wanita disampingmu tapi apakah mereka sebaik dan sesabar isterimu
Yang membawamu sukses dalam pekerjaanmu semasa kamu masih tanpa apa apa
Yang membantumu mendorong dengan doa dan air mata
Tapi kenapa kamu lupa semuanya ?

Mengertikah

Aku tidak meminta mu
Untuk menurutku
Dan penuhi semua mau ku
Tapi
Mengertilah sedikit perasaanku
Mendengar 
Apa yang tidak dikatakan
Mengerti 
Apa yang tidak dijelaskan
Karena kebahagiaan tidak datang
Dari bibir
Lidah
Atau pikiran
Melainkan...hati

Permohonanku

Mohon dibuka jalan
Mohon dipermudahkan
Mohon diberi kekuatan
Badan ini sudah seperti tidak mampu menahan
Jika kehadiran ku hanya menyakitkan mu
Menyedihkan mu
Memalukan mu
Dan mengecewakan mu
Tolong beritahu aku
Agar aku menjauh darimu 

Rabu, 20 Mei 2015

Sebelum Aku Lupa

Semua Tentangmu
Adalah sajak
Harus aku tuliskan
Sebelum aku lupa...

Saat Hati Terluka

Ketika hati seorang isteri terluka
Kemana hendak melampiaskan 
Kemana mencari tempat berlabuh
Kemana luka dicari obatnya
Kemana temukan tinta untuk mencatatnya
Agar hati tetap bertasbih
Subhanallah
Astaghfirullah
Inalillahi 
Allahu Akbar 
Lailahaillah
Lahaula walaquwata illabillah 
Tetap keagungan namaMu
Karena ini semua ujian dariMu. 

Sebab Aku

Aku mencintaimu
Dan Menyayangimu
Tapi aku tak bisa sepenuhnya
Memiliki dirimu
Aku hanya bisa 
Mendengar kabarmu
Mendapat sedikit perhatianmu
Dan
Memperhatikanmu dari jauh
Sebab aku
Tak sempurna dan juga bukan apa apa
Maka aku
Tersisihkan oleh mereka
Yang benar benar
Sempurna membuatmu bahagia
Yang benar benar
Sempurna  membuatmu berarti.

Terima Kasih

Terima kasih untuk pagi
Yang masih membuatku terjaga
Betapa berharganya
Kesempatan untuk mencintai mereka :
Orang orang yang selalu 
Menyebut namaku 
Di dalam doanya
Di dalam hidupnya.

Saat Purnama

Bersama bintang bintang
Ku taburkan doaku
Pada malam
Buat seorang lelaki
Yang bersenandung dalam kehidupannya
Ku sandarkan doa doaku
Di rimbun kegelapan
Memohon cahaya batin
Dan cahaya Sukma
Atas nama kehidupan keluarga.

Tuhan

Ketika aku kecewa
Aku memilih untuk memendamnya sendiri
Ketika semua itu
Sudah tak bisa ku bendung lagi
Aku memilih untuk menangis
Aku belajar untuk tak memaksa kehendak
Aku belajar untuk terus berharap
Bersabar dan mengerti
Dan akan percaya datang hari
Dimana aku akan tersenyum kembali
Terkadang aku memang sering mengeluh
Tapi aku tak pernah menuntut hal yang lebih
Aku sadar aku bukanlah wanita yang sempurna
Tuhan
Tolong tenangkan hati ini
Dan dewasa kan diri ini.

Bagaimana

Bagaimana kamu akan berkata
Selamat tinggal kepada seseorang
Yang tidak pernah kamu miliki
Kenapa tetes air mata jatuh
Demi seseorang 
Yang tidak pernah menjadi kepunyaan mu
Kenapa kamu mencintai seseorang
Yang cintanya 
Tak pernah ada untukmu ?

Tak Pernah Ada

Ingin sekeras petir ku teriak
Agar sesak dadaku lenyap
Hilang secepat cahaya kilat
Ingin menangis sederas hujan
Agar hanyut perihnya hatiku
Terbawa arus air
Hai angin kencang
Dengarkah rintihan hatiku
Apa salahku
Hingga aku tak pernah ada
Dalam isi hati dan kepalanya ?

Hanya Ingin

Aku hanya ingin
Seseorang yang mau menjadi pelengkap kekurangan ku
Membuat aku merasa 
Ada
Membuat aku tersenyum
Dan berkata
"Aku beruntung memilikinya"


Ikhlaskan

Jika matamu berat memandangku
Ringankan lah matamu pergi dariku
Jika bibirmu terpaksa senyum padaku
Relakan lah wajahmu berpaling dariku
Jika susah melupakan kesalahanku
Senangkan lah lidahmu untuk menghinaku
Tapi seandainya suatu hari nanti
Kau mendengar kematianku
Ikhlaskan tanganmu menitipkan doa untukku.

Dalam Jamuan Makan

Saat hadir dalam undangan
Kenaikan pangkat seorang laki laki
Saat testimoni laki laki
Diucapkan
Semua mata memandang
Dan mendengarkan
Suara lelaki yang terbata mengucapkan 
Terima kasih yang tak terhingga
Untuk orangtua yang selalu mendoakan dirinya
Untuk orangtua yang telah menjadikan dirinya
Seperti sekarang....
Isak tangis terdengar lirih dalam ruangan
Di sudut ruang
Seorang perempuan menahan tangisan
Menahan keperihan 
Mencoba air mata tidak jatuh berderai
Tidak mendengar namanya disebutkan 
Tidak mendengar statusnya dikatakan
Tidak dianggap peran yang dia lakukan
Wajahnya memerah....mengais tisu dan menutupi makanan
Menahan kesakitan
Perempuan itu adalah ibu dari anaknya
Perempuan itu adalah isteri dari lelaki itu
Yang setiap saat mendoakan
Dalam kehidupan pernikahannya
Dengan laki laki yang sukses di kehidupan dan pekerjaannya
Tapi namanya tak disebutkan
Tapi namanya tak teringat kan
Dan tak ada yang mengingatkan
Dalam pikiran lelaki
Dalam ucapan lelaki
Terlebih kata Terima kasih.....


Tidak Dianggap

Katanya....
Rezeki suami itu rezekinya anak isteri
Doa dari anak isteri
Karena....
Sebelum laki laki itu menikah
Rezeki yang Allah kasih 
Tidak sebanyak rezeki setelah laki laki menikah
Nyatanya....
Suami menikmati rezekinya sendiri
Suami menyimpannya sendiri
Bila anak isteri menginginkan rezekinya
Selalu tidak pernah ada
Tetapi....
Bila mereka yang dikenal membutuhkannya
Rezeki itu selalu mengalir
Penuh kelancaran
Bukan untuk anak isterinya 
Yang selalu mendoakan setiap langkahnya
Yang menjadi orang terdekat dengannya...
Mungkin....
Isterinya dianggap tak pernah ada
Cukup dengan uang bulanan yang diterima
Tak perlu menikmati rezeki di luar itu
Cukup...
Jangan banyak meminta....
Karena suara isteri tak pernah ada......


Rabu, 06 Mei 2015

Bermimpi

Ingin aku bermimpi
Bermimpi di dada hangatmu 
biar lenyap  gelisah
Karena
perkara cicilan rumah 
Bensin mahal..
Jalan macet...
dan tarif listrik yang ganjil
Hilang semua 
Meski cuma dalam mimpi