Rabu, 22 Juni 2022

Haji di Zaman Belanda



Haji adalah salah satu ibadah dalam rukun Islam dengan hukum wajib bagi yang mampu. Seperti muslim di negara lain, pengamal ajaran Islam telah melaksanakan ibadah haji sejak lama.

Ibadah haji bahkan tetap dilaksanakan selama masa penjajahan Belanda. Sejarawan Asep Kambali menjelaskan, pelaksanaan haji mulai dikoordinir pemerintahan kolonial dalam Staatsblad tahun 1903.

"Tahun 1916 mulai ada pemberian gelar haji. Di tahun 1911 diterapkan karantina untuk jamaah haji. Haji di masa kolonialisme berbeda dengan saat ini.


Haji di masa penjajahan Belanda
  • Proses karantina selama 3 bulan, sehingga totalnya 6 bulan sebelum dan setelah haji
  • Perjalanan dengan kapal uap selama 40 hari, sehingga totalnya 80 hari untuk pulang dan pergi haji
  • Pelaksanaan haji dan menuntut ilmu selama 4 bulan.

Lokasi karantina haji yang paling besar untuk pelaksanaan haji di masa kolonialisme berada di Pulau Onrust, Cipir, Kelor, dan Bidadari. Totalnya perlu waktu kurang lebih satu tahun untuk melaksanakan haji.

Selain itu, haji hanya bisa diakses beberapa orang yang memang mampu. Asep mengatakan, masyarakat yang bisa naik haji bisa dihitung dengan jari. Dalam satu kampung belum tentu ada yang bisa menunaikan haji.

"Sekampung belum tentu ada. Adanya di kampung yang lebih maju. Sekecamatan atau sekabupaten cuma segelintir. Jumlahnya banyak jika digabung di seluruh Hindia Belanda," kata Asep.


Pelaksanaan haji selama penjajahan Belanda berbeda total dengan yang dilakukan saat ini. Dikutip dari situs Kemenag, para jamaah haji 2022 berada di Tanah Suci selama 40 hari.

Sebelumnya jamaah harus menempuh perjalanan selama 8-10 jam dengan pesawat terbang

Tentang Maqam Ibrahim


Maqam Ibrahim menjadi salah satu pusat magnet lain yang tak boleh kelewatan dikunjungi saat beribadah di Tanah Suci Makkah. Namun tahukah kamu apa sebenarnya Maqam Ibrahim itu?

Kata maqam atau makam memiliki arti tempat penguburan seseorang. Akan tetapi hal berbeda didapati pada Maqam Ibrahim yang ada di Makkah ini. Lantas apa sebenarnya yang ada pada Maqam Ibrahim? Penasaran? Yuk simak sejarah hingga keistimewaannya detikers!

Firman Allah SWT tentang Maqam Ibrahim di Makkah

Maqam Ibrahim di Makkah merupakan sebuah batu pijakan kaki nabi Ibrahim yang dipercaya merupakan mukjizat dari Allah SWT. Seperti yang tertulis dalam Qur'an surah Ali-Imran ayat 96-97:

إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبارَكاً وَهُدىً لِلْعالَمِينَ (96) فِيهِ آياتٌ بَيِّناتٌ مَقامُ إِبْراهِيمَ وَمَنْ دَخَلَهُ كانَ آمِناً وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطاعَ إِلَيْهِ سَبِيلاً وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعالَمِينَ (97)

"Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia, ialah Baitullah yang berada di Bakkah (Mekah), yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia (96). Di dalam rumah itu terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqâm Ibrahim; barang siapa memasukinya (Baitullah itu), maka ia akan menjadi aman; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam (97)."

Sejarah Maqam Ibrahim di Makkah

Dikutip dari buku 1001 Fakta Dahsyat Mukjizat Kota Makkah oleh Asima Nur Salsabila (2015) yang menuliskan bahwa Maqam Ibrahim mempunyai beberapa bukti nyata sebagai mukjizat nabi Ibrahim dari Allah SWT yang kekal sampai saat ini.

Menurut sejarah Islam, Maqam Ibrahim merupakan sebuah batu yang terdapat bekas telapak kaki NabiIbrahim saat membangun Ka'bah. Pada zaman itu, nabi membangun Ka'bah bersama anaknyaIsmail atas perintah Allah.


Para sejarawan menyebutkan, pada mulanya jejak kaki Nabi Ibrahim di berada di dalam Ka'bah. Namun pada zaman Nabi Muhammad SAW beliau memindahkannya beberapa meter di samping Ka'bah. Adapun telapak kaki Nabi Ibrahim di Maqam tersebut masing-masing memiliki kedalaman 10 cm dan 9 cm. Ukuran panjangnya yakni 22 cm dan lebar 11 cm. Hingga kini maqam inipun masih terjaga di Makkah tak jauh dari Ka'bah yang dilindungi dengan rumah kaca berwarna emas.

Keutamaan Maqam Ibrahim

Terdapat keutamaan Maqam Ibrahim yang dijalankan para umat muslim saat beribadah haji di Tanah Suci. Keutamaan tersebut adalah menjadi tempat salat sunnah setelah jamaah menunaikan tawaf 7 putaran dan sebelum menuju bukit Safa dan Marwah. Selain menjadi tempat salat sunnah. Maqam Ibrahim juga memiliki keutamaan sebagai tempat yang mustajab untuk memanjatkan doa. Jamaah diminta memanjatkan doa khusus usai salat sunnah sebelum memanjatkan doa sesuai keinginan masing-masing.

Dipercayai, Allah SWT sangat memuliakan Maqam Ibrahim yang ada kota Makkah ini. Hal itupun membuat para pengurus Makkah menjaga dan merawat maqam ini dengan sangat baik. Begitu pula para muslim yang menjalani ibadah ke tanah suci, selain Hajar Aswad dan Ka'bah, Maqam Ibrahim menjadi magnet tersendiri bagi jemaah untuk datang melihat, mengunjungi, hingga menunaikan ibadah di sana.

Sejarah Hajar Aswad


Hajar Aswad adalah batu hitam yang terletak di salah satu sudut ka'bah. Dalam sebuah riwayat, batu ini disebut berasal dari surga yang diberikan kepada Ismail AS melalui perantara Jibril.

Pendapat mengenai Hajar Aswad berasal dari surga ini turut diceritakan Ibnu Katsir dalam Qishash al-Anbiya (Kisah Para Nabi). Batu ini diperoleh ketika Nabi Ibrahim AS dan putranya Ismail AS membangun ka'bah.


Asal Mula Hajar Aswad

Dikisahkan kala itu Nabi Ibrahim AS menemukan satu ruang kosong ketika pembangunan ka'bah hampir rampung. Ia kemudian meminta Ismail AS mencari batu untuk menutupi ruang kosong tersebut.

Dalam perjalanan mencari batu yang diminta sang ayah, Ismail AS bertemu dengan Jibril. Dia (Jibril) memberikan sebuah batu hitam (Hajar Aswad) yang paling bagus. Batu tersebut berasal dari India, tempat yang disebut sebagai lokasi turunnya Nabi Adam AS dari surga.

Awalnya batu yang dibawa Nabi Adam AS itu berwarna putih (ketika turun di India). Kemudian, warnanya berubah menjadi hitam legam karena dosa-dosa manusia. Hal ini dijelaskan dalam riwayat At Tirmidzi.

"Batu hitam turun dari surga dan itu lebih putih dari susu, tetapi dosa anak-anak Adam mengubahnya menjadi hitam," (HR Tirmidzi).

Ismail AS pun menerima Hajar Aswad tersebut dengan senang hati dan kembali menemui ayahnya. Setibanya di tempat pembangunan ka'bah, Ismail AS melihat sebongkah batu yang sudah ada di pojok tiang pondasi.

Ia kemudian bertanya, "Wahai ayah, siapakah yang membawa batu itu kepadamu?" Ibrahim AS pun menjawab, "Batu itu dibawa oleh malaikat yang lebih gesit darimu." Setelah itu, keduanya membangun Baitullah hingga selesai.

Pembangunan ka'bah ini turut disebutkan dalam firman-Nya surah Al Baqarah ayat 127.

وَاِذْ يَرْفَعُ اِبْرٰهٖمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَاِسْمٰعِيْلُۗ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۗ اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ ١٢٧

"(Ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan fondasi Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa), "Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

Letak Hajar Aswad

Muslim H. Nasution dalam bukunya Tapak Sejarah Seputar Mekah-Madinah menjelaskan, ka'bah terdiri dari empat sudut atau rukun. Di antaranya rukun al-Aswad yakni sudut yang terletak di Hajar Aswad dan disampingnya pintu ka'bah.

Kemudian, rukun Syami yakni sudut yang menghadap ke negeri Syam atau Syria, rukun Iraqi yakni sudut yang menghadap ke Irak, dan rukun Yamani yakni sudut yang menghadap ke Yaman.


Hajar Aswad ini menempel di rukun Yamani. Batu ini berwarna hitam kemerah-merahan dengan luas permukaan sekitar 30 cm². Batu tersebut dilingkari dengan bingkai perak putih.

Menurut buku Mekkah: Kota Suci, Kekuasaan, dan Teladan Ibrahim karya Zuhairi Misrawi, Abdullah bin Zubair adalah pemimpin pertama yang membungkus Hajar Aswad dengan perak. Kemudian, pada 1442 H, perak pembungkus tersebut diperbarui oleh Raja Arab Saudi, yang tak lain pemimpin tertinggi Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Makna Hajar Aswad bagi Jemaah Haji dan Umrah

Masih dalam buku yang sama, Zuhairi Misrawi mengatakan bahwa Hajar Aswad memiliki makna penting bagi ibadah haji dan umrah. Batu yang dimuliakan Allah SWT ini dijadikan sebagai tempat permulaan dan berakhirnya pelaksanaan thawaf.

Benda ini juga menjadi begitu istimewa. Sebab, Nabi Muhammad SAW pernah menciumnya dan diikuti oleh para sahabat, khususnya Umar bin Khattab. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah riwayat Imam Muslim.

إِنِّى لأُقَبِّلُكَ وَإِنِّى أَعْلَمُ أَنَّكَ حَجَرٌ وَأَنَّكَ لاَ تَضُرُّ وَلاَ تَنْفَعُ وَلَوْلاَ أَنِّى رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَبَّلَكَ مَا قَبَّلْتُكَ

Artinya: "Sesungguhnya aku menciummu dan aku tahu bahwa engkau adalah batu yang tidak bisa memberikan mudhorot (bahaya), tidak bisa pula mendatangkan manfaat. Seandainya bukan karena aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menciummu, maka aku tidak akan menciummu."

Lebih lanjut, Zuhairi Misrawi menjelaskan, Hajar Aswad bukan sembarang batu. Ia mempunyai sejarah yang luar biasa. Sebab itu, para jemaah haji dan umrah biasanya berbondong-bondong untuk mencium Hajar Aswad.

Tentang Kabah



Kakbah adalah bangunan suci yang terletak di kota Mekkah dan berada di tengah-tengah Masjidil Haram. Bangunan yang juga menjadi kiblat arah sholat ini ternyata memiliki sejarah yang panjang. Seperti apa kisahnya?

Kisah pembangunan Kakbah tertulis dalam Al-Qur'an surat Ali Imran ayat 96. Dalam surat tersebut Allah SWT berfirman:

اِنَّ اَوَّلَ بَيْتٍ وُّضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِيْ بِبَكَّةَ مُبٰرَكًا وَّهُدًى لِّلْعٰلَمِيْنَۚ

Latin: inna awwala baitiw wuḍi'a lin-nāsi lallażī bibakkata mubārakaw wa hudal lil-'ālamīn

Artinya: "Sesungguhnya rumah (ibadah) pertama yang dibangun untuk manusia, ialah (Baitullah) yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam,"

Kakbah dibangun oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail sesuai dengan perintah Allah SWT. Hal ini tertuang dalam Al-Qur'an surat Al Baqarah ayat 127, yang bunyinya:

وَاِذْ يَرْفَعُ اِبْرٰهٖمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَاِسْمٰعِيْلُۗ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۗ اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

Latin: wa iż yarfa'u ibrāhīmul-qawā'ida minal-baiti wa ismā'īl, rabbanā taqabbal minnā, innaka antas-samī'ul-'alīm

Artinya: "Dan (ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan pondasi Baitullah bersama Ismail, (seraya berdoa), "Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui,"

Allah SWT berfirman bahwa Kakbah merupakan tempat suci bagi umat Islam. Selain itu, Kakbah dijadikan tempat untuk sholat, tawaf dan iktikaf.

Dalam Al-Qur'an surat Al Baqarah ayat 125, Allah SWT berfirman,

وَاِذْ جَعَلْنَا الْبَيْتَ مَثَابَةً لِّلنَّاسِ وَاَمْنًاۗ وَاتَّخِذُوْا مِنْ مَّقَامِ اِبْرٰهٖمَ مُصَلًّىۗ وَعَهِدْنَآ اِلٰٓى اِبْرٰهٖمَ وَاِسْمٰعِيْلَ اَنْ طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّاۤىِٕفِيْنَ وَالْعٰكِفِيْنَ وَالرُّكَّعِ السُّجُوْدِ

Latin: wa iż ja'alnal-baita maṡābatal lin-nāsi wa amnā, wattakhiżụ mim maqāmi ibrāhīma muṣallā, wa 'ahidnā ilā ibrāhīma wa ismā'īla an ṭahhirā baitiya liṭ-ṭā`ifīna wal-'ākifīna war-rukka'is-sujụd

Artinya: "Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah (Ka'bah) tempat berkumpul dan tempat yang aman bagi manusia. Dan jadikanlah maqam Ibrahim itu tempat sholat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail, "Bersihkan lah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, orang yang iktikaf, orang yang rukuk dan orang yang sujud,"

Dikutip dari buku 'The Great Episodes of Muhammad SAW' karya Dr Al Buthy, bangunan Kakbah awalnya memiliki tinggi 7 hasta dengan panjang 30 hasta dan lebar mencapai 22 hasta tanpa atap. Selain itu, ada pendapat lain yang meriwayatkan tinggi Kakbah mencapai 9 hasta.

Selain itu, Kakbah telah direhab sebanyak empat kali. Pertama saat dibangun oleh Nabi Ibrahim dan Ismail. Kedua dilakukan oleh kaum Quraisy sebelum Islam dan Nabi Muhammad SAW ikut serta.

"Mereka (kaum Quraisy) meninggikan bangunan Kakbah sehingga mencapai 18 hasta, tetapi mengurangi panjangnya. Sehingga, bagian yang panjangnya sekitar 6 hasta setengah, mereka biarkan dalam area Hijir Ismail," tulis buku tersebut.

Rehab ketiga dilakukan setelah terjadi kebakaran di Kakbah. Kala itu, pasukan di bawah kekuasaan Yazid bin Muawiyah datang dan menyerbu Mekkah. Mereka melempari ketapel raksasa dan menyebabkan dinding Kakbah roboh dan terbakar.

Kakbah pun dibangun kembali oleh Ibu Az-Zubair dengan menambah 6 hasta yang dulu dikurangi oleh kaum Quraisy dan tinggi 10 hasta serta dua pintu masuk dan keluar. Terakhir, pembangunan Kakbah dilakukan setelah terbunuhnya Ibnu Az-Zubair.

Keunggulan Tanah Suci Kakbah

Dalam buku The Power of Kabah yang disusun oleh Zainurrofieq, ada sebuah penemuan menarik yang pernah dipublikasikan oleh media massa bahwa dinas antariksa Amerika NASA pernah melakukan pemotretan bumi melalui satelit. Hasil dari pemotretan tersebut terlihat agak gelap, namun ada dua titik yang terlihat terang dan berbeda dibandingkan permukaan bumi lainnya.

Setelah dibidik lebih dekat dan dilakukan pemotretan lagi, ternyata permukaan bumi tersebut adalah kota Mekkah dan Madinah. Hal-hal seperti ini tentu mempertebal keyakinan kita bahwa tanah Mekkah dan Madinah memang sangat istimewa di mata Allah SWT.

Saat seseorang datang ke Kakbah, pasti setelahnya ia akan merasa rindu ingin datang kembali. Berada di sekitar Baitullah membuat hati tenang karena merasa dekat dalam bimbingan serta naungan Allah SWT.

Selain itu, dalam sebuah hadits disebutkan bahwa melakukan sholat di Mekkah akan memperoleh pahala seratus ribu kali lipat.

"Sholat di masjid ini (Nabawi Madinah) seribu kali lipat lebih dari masjid lainnya, kecuali di Masjidil Haram (Mekkah). Sholat di Masjidil Haram Mekkah seratus ribu kali lipat," (HR. Bukhari & Muslim).

Fakta-fakta Menarik Kakbah

Setelah mengetahui sejarah Kakbah dan keunggulannya, ada beberapa fakta menarik tentang bangunan suci ini. Mengutip dari The Islamic Information, berikut fakta-fakta menarik Kakbah.

1. Kakbah Memiliki Dua Pintu dan Satu Jendela

Kakbah mempunyai dua pintu, satu untuk masuk dan dua untuk keluar. Selain itu, Kakbah juga hanya memiliki satu jendela di sampingnya.

2. Dahulu, Kiswah Kakbah Bukan Berwarna Hitam

Dulu kain Kakbah atau biasa disebut dengan kiswah tidak berwarna hitam, bahkan sebelumnya pernah berwarna hijau, merah, dan putih. Pemerintah Kerajaan Arab Saudi kemudian mempertahankan warna hitam karena tahan lama dan tidak mudah kotor jika disentuh oleh jamaah.

3. Saat Berada di dalam Kakbah, Kita Dapat Sholat ke Segala Arah

Ketika kita masuk ke dalam Kakbah, maka kita tidak harus sholat menghadap kiblat karena kita sedang berada di dalam kiblat itu sendiri.

4. Pintu Kakbah Dibuka Dua Kali Setahun

Fakta menarik terakhir tentang bangunan suci Kakbah yaitu pintunya hanya dibuka dua kali dalam setahun.

Minggu, 19 Juni 2022

Ujungjaya


Lima Fakta keunikan di Ujungjaya tersebut :

Bahwa sejarah Ujungjaya tak lepas dari Kerajaan Sumedang Larang, banyak bukti bukti yang menguatkan Fakta tersebut. Keberadaan Ujungjaya menjadi pintu masuk penyebaran agama Islam dari Cirebon ke Kerajaan Sumedang Larang yang dibawa oleh Pangeran Haji.

Bahkan, kerajaan Ujungjaya sudah diramalkan oleh eyang Haji Aji Putih yang terkenal dengan Uga Ujungjaya yang artinya ramalan Ujungjaya. Beliau mengatakan Jatigede jadi Sahara, Darmaraja tinggal beja dan Ujungjaya jadi Nagara.

Ramalan ini sekarang hampir menjadi kenyataan, pembangunan Jatigede sudah rampung dan menjadi waduk Yang sangat luas. Tidak menutup kemungkinan, Ujungjaya akan menjadi kota Metropolitan dengan adanya Bandara dan diapit oleh jalan tol.

Fakta Lainnya Ujungjaya Jadi Ujungnya Kejayaan.

Fakta yang kedua bahwa kepercayaan seni wayang golek jadi akhir kejayaan. Banyaknya penafsiran tentang ramalan Ujungjaya, menjadikan banyak sekali kepercayaan di masyarakat, diantara penafsiran itu tentang kata Ujungjaya jadi Nagara.

Sebagian orang percaya maknanya adalah Ujung nya kejayaan, kepercayaan ini, sangat dipercayai khususnya dikalangan para dalang wayang golek, sehingga para dalang tidak mau manggung di daerah Ujungjaya, bahkan hanya sekedar lewatpun mereka tidak mau.

Fakta Unik ketiga adalah Kesenian Ujungjaya Jangkar Alam atau Ajeng, kesenian ini, konon memakai seperangkat alat yang usianya sudah ratusan tahun, dalam sejarahnya alat musik ini hasil temuan Pangeran Jaya Kerti, saat itu Pangeran Jaya Kerti tinggal di daerah Balendung sekarang terkenal dengan nama Desa Cipelang dan memperkenalkan kesenian Jangkar Alam ke masyarakat, saat ini kesenian nya masih terjaga kelestariannya dan menjadi kesenian khas Ujungjaya.

Fakta ke empat bahwa Ujungjaya memilki iklim yang panas, daerah Ujungjaya merupakan daerah dataran, dengan ketinggian rata rata 40 meter diatas permukaan laut. Tak heran rata rata di daerah Ujungjaya menjadi panas.

Dan fakta Unik ke lima Ujungjaya adalah memiliki bahasa dan logat Sunda yang Unik, Ujungjaya berada di daerah yang diapit tiga Kabupaten, yaitu Kab. Indramayu, dan Kab. Majalengka.

Maka tak heran, akulturasi perpaduan segi bahasa sangat kental di daerah Ujungjaya. Yaitu bahasa Sunda dan Jawa khas Pantura, sehingga masyarakat Ujungjaya terbiasa berkomunikasi menggunakan bahasa Sunda perpaduan Jawa sehingga terkesan agak kasar

Sabtu, 11 Juni 2022

Ibadah Haji


Naik haji tentu harapan setiap Muslim. Beribadah di Baitullah tentu jadi keinginan banyak orang Islam.

Tetapi, kita harus bersabar agar harapan itu bisa terpenuhi. Sebab, ibadah haji butuh fisik dan mental yang kuat serta finansial yang banyak.

Belum lagi, soal kuota haji yang ditetapkan Kerajaan Arab Saudi. Bisa naik haji jakesempatan yang begitu dinantikan.

Tetapi, jika Allah sudah menggariskan, siapapun orangnya akan berangkat. Sehingga, kita hanya perlu berdoa setelah mempersiapkan segala baik fisik maupun harta.

Agar mendapatkan kemudahan naik haji, dianjurkan mengamalkan shalawat ini.

Doa Mudah Naik Haji

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تُبَلِّغُنَا بِهَا حَجَّ بَيْتِكَ الْحَرَامِ وَزِيَارَةَ قَبْرِ نَبِيِّكَ عَلَيْهِ أَفْضْلُ الصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ فِيْ لُطْفٍ وَعَافِيَةٍ وَسَلَامَةٍ وَبُلُوْغِ الْمَرَامِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهٖ وَبَارِكْ وَسَلِّمْ

Allahumma shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammadin tuballighunaa bihaa hajja baitikal haraam wa ziyarata qabri nabiyyika alaihi afdhalus shalaatu was salaamu fi luthfin wa ‘aafiyatin wa salaamatin wa bulughil maraam wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa barik wa sallim.

Artinya,

"Ya Allah, limpahkanlah rahmat atas junjungan kami Muhammad dengan berkah shalawat yang dapat menyampaikan kami dengannya untuk berkunjung ke rumah Mu yang mulia dan mengunjungi makam nabi-Mu, atasnya shalawat dan salam yang paling utama dalam kelembutan, sehat, selamat, dan tercapai cita-citanya, serta berkahilah dan salam untuk keluarganya dan sahabat-sahabatnya."

Sudah Sangat Ingin Berangkat Haji, Amalkan Doa Ini

Dua tahun ini mungkin jadi momen sedih buat umat Islam. Munculnya pandemi membuat umat Islam di Indonesia tidak bisa menunanikan rukun Islam kelima, haji.

Menjadi pemakluman bersama jika Pemerintah tidak memberangkatkan jemaah haji Indonesia dalam dua tahun ini. Sebab, Pemerintah bertanggung jawab untuk melindungi jiwa para jemaah haji.

Mungkin ini jadi momen sedih buat saudara kita yang sudah siap haji namun batal. Tetapi, bisa jadi momen lebih sedih lagi buat kita yang sudah sangat ingin menjadi tamu Allah di Tanah Suci namun belum mampu.

Janganlah bersedih, karena Allah pasti punya rencana. Selama kita terus menguatkan niat untuk bisa menunaikan rukun Islam kelima, insya Allah akan ada jalannya.

Selain itu, amalkan terus doa ini setiap saat. Ini agar harapan untuk bisa berhaji bisa terwujud sesegera mungkin.

Doa Segera Bisa Melaksanakan Haji

Rabbana taqabbal minna innaka anta sami'ul alim rabbana Waj’alna muslimaini laka wamin zurriyatina ummatam muslimatan laka wa’arina manasikana wa tub’alaina innaka anta tawwabur rahim.
"Ya Tuhan kami semoga Engkau menerima (amalan ibadah kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."