Minggu, 23 Mei 2021

7 Gunung Mengelilingi Kota Makkah




Dr. Mansur Al-Daajani, Peneliti sejarah, mengungkap salah satu gunung paling terkenal di Makkah adalah Gunung Abu Qubays. Gunung ini berlokasi di Timur Masjid Al Haram. Pada masa pra-Islam, gunung tersebut diberi nama Al Amin (dapat dipercaya) dan merupakan tempat penyimpanan hajar aswad ketika Makkah dilanda banjir.

Gunung kedua adalah gunung Khandama yang terletak di belakang Gunung Qubays. Yang ketiga, Gunung Quaiqian, atau Jabal Hindi, terletak di sebelah barat Masjid Al Haram. Menurut sejarah Makkah, diberi nama Quaiqian karena dentingan pedang selama pertempuran antara suku Jurhum dan Katura.

Keempat, terletak di Timur Laut kota yakni Jabal Al-Nour, atau Gunung Cahaya, tempat gua Hira berada, tempat Nabi Muhammad menerima wahyu pertama.

Gunung penting lainnya yang tercatat dalam buku sejarah dan Alquran adalah Thowr. Berjarak tiga kilometer dari Ka'bah, disitulah Nabi dan sahabatnya Abu Bakar berlindung ketika mengungsi ke Madinah dari suku Quraisy.

Gunung keenam terletak di sebelah Barat masjid, Jabal Omar membentang dari lingkungan Al-Shabika hingga Al Misfalah dan merupakan tempat banyak jamaah tinggal di hotel dan rumah apartemen saat ini karena kedekatannya dengan masjid.

Gunung terakhir dari tujuh gunung adalah Gunung Thabir. Terletak di seberang Jabal Al-Nour di Timur, diyakini sebagai tempat kambing hitam dikirim ke Ismail, putra Ibrahim. Gunung ini terbagi menjadi banyak wilayah, seperti Thabir Ghinaa, Thabir Al-Nakhil (Thabir Palem), Thabir Al-Nusu dan Thabir Al-Aaraj.

Landmark

Pegunungan Abu Qubays, Khandama, Al-Sayeda, Jabal Omar, dan Quaiqian adalah landmark dengan sejarah panjang. Seiring berjalannya waktu, banyaknya rumah dan permukiman kumuh yang menutupi lerengnya menjadi masalah bagi perencana pembangunan di wilayah tersebut.

Pelestarian identitas kota menjadi proyek berkelanjutan untuk pengembangan kota di masa depan. Ketua Komite Real Estat di Kamar Dagang dan Industri Makkah, Anas Saleh Serafi mengatakan proses pembangunan di pegunungan yang mengelilingi Masjid Al Haram penting untuk mengakomodasi peningkatan jumlah umat Islam yang mengunjungi situs tersebut.

Serafi mengatakan bahwa Jabal Hindi, sebelah Utara Masjidil Haram, adalah yang pertama dibangun, di mana proyek “Teras Utara” dilaksanakan untuk memfasilitasi pendakian di lerengnya. Sekaligus melestarikannya dan mengembangkan bangunan di atasnya.

Hal yang sama berlaku untuk Jabal Omar, yang terletak 600 meter di Utara masjid, dan termasuk pasar kecil dan sebagian lingkungan Al Misfalah. Dia menambahkan bahwa batu-batu dipotong untuk memungkinkan perluasan Masjid Al Haram dan untuk memudahkan akses pengunjung ke tempat-tempat suci.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar