Kamis, 21 Februari 2019

Amalan Haji

Perbedaan rukun dan wajib haji terletak pada sah atau tidaknya ibadah haji. Jika jemaah meninggalkan salah satu atau beberapa amalan wajib haji maka hajinya tetap sah, namun ada kewajiban membayar denda (dam). Amalan wajib haji antara lain:

1. Ihram dari miqot

Tempat pembatas bagi jemaah haji untuk memulai berihram disebut miqat. Tempat ini telah ditentukan sejak zaman nabi Muhammad Saw. Jika jemaah menggunakan pesawat terbang dan melintasi miqot, maka ihram dilakukan di dalam pesawat.

2. Wukuf di Arafah hingga waktu magrib bagi yang memulai wukuf di siang hari.

3. Mabit di MuzdalifahMabit atau bermalam di Muzdalifah biasanya dilakukan setelah wukuf. Dari Arafah, jemaah akan melewati Muzdalifah dan bermalam di sana hingga terbit fajar.

4. Melempar jumrah aqobah pada tanggal 10 Dzulhijjah dan dilakukan setelah matahari terbit. Saat melakukan jumrah, jemaah disunahkan untuk bertakbir.

5. Mabit di Mina pada hari-hari tasyriq. Saat melaksanakan haji, Rasulullah bermalam di Mina selama hari-hari tasyriq (11,12, dan 13 Dzulhijjah).

6. Mencukur dan memendekkan rambut. Mencukur atau memendekkan rambut bisa dilakukan hingga akhir tanggal 10 Dzulhijjah. Jemaah laki-laki mengambil semua bagian rambut untuk dipendekkan, sedangkan jemaah wanita cukup memotong satu ruas jari dari ujung rambut.

7. Melakukan tawaf Wada. Tawaf Wada dilakukan ketika jemaah akan meninggalkan Kakbah dan telah menyelesaikan semua rangkaian ibadah haji. Tawaf Wada dilakukan oleh setiap jemaah haji, kecuali penduduk Mekkah dan wanita haid.

Sabtu, 16 Februari 2019

Takbir

Allahu akbar.. Allahu akbar.. Allahu akbar..
Laa - ilaaha - illallaahu wallaahu akbar.
Allaahu akbar walillaahil - hamd.

Allahu akbar.. Allahu akbar.. Allahu akbar.....
Allaahu akbar kabiiraa walhamdulillaahi katsiiraa,...
wasubhaanallaahi bukrataw - wa ashillaa.

Laa - ilaaha illallallahu walaa na'budu illaa iyyaahu
Mukhlishiina lahuddiin
Walau karihal - kaafiruun
Walau karihal munafiqun
Walau karihal musyriku

Laa - ilaaha - illallaahu wahdah, shadaqa wa'dah, wanashara 'abdah, - wa - a'azza - jundah, wahazamal - ahzaaba wahdah.

Laa - ilaaha illallaahu wallaahu akbar.
Allaahu akbar walillaahil - hamd.

Minggu, 03 Februari 2019

Jatah Makan Jamaah Haji 2019

Jemaah Haji Indonesia diusulkan Kemenag untuk diberikan makan selama di Arab Saudi sebanyak 75 kali.

Jemaah akan menerima makan di bandara Jeddah 1 kali, di Madinah 18 kali, Makkah 40 kali, selama puncak haji Arafah-Muzdalifah-Mina (Armina) 16 kali.

Jama'ah haji sewaktu di Mekkah itu 30 hari,

5 harinya (jemaah) tidak diberi makan karena situasi sudah crowded, karena mereka mau ke Arafah.
Jamaah haji sudah begitu padat. Kendaraan yang membawa makanan sulit untuk masuk. Kalau dipaksakan maka makanan akan basi, sehingga akan mubazir.
"Pada 5, 6, 7 dzulhijjah sama sekali tak ada distribusi makanan. Karena jamaah haji seluruh dunia sudah berkumpul untuk melaksanakan haji. Kemenag mengimbau jamaah mencari atau mempersiapkan makanan untuk 5 hari itu.
Tiga hari jelang Arafah dan dua hari setelah kepulangan nafar tsani dari Mina.

Sedangkan sisanya, yakni 20 hari, para jemaah akan mendapatkan makanan dua kali sehari. Masing2 untuk makan siang dan malam. Sehingga jika dikalikan totalnya menjadi 40 kali makan.

Di Armina jema'ah haji mendapatkan pelayanan makan selama 16x.

Di Madinah Jemaah calon haji mendapatkan pelayanan makanan selama 18x.