Selasa, 22 Maret 2016

Kisah Lama

Akhir-akhir ini aku mengurangi kopi
Musim hujan yang begitu deras, bercampur kopi panas akan membuat aku merindukanmu, lebih merindu. Lebih dari biasanya. Makanya aku menyimpan saja kopiku di lemari dapur. Aku biarkan tanggal kadaluwarsa melewatinya. Toh rasa kopi itu masih tetap sama. Masih bisa kukecapi tanpa seduh sekalipun. Masih kuciumi wangi khasnya.

Sama seperti merindumu tanpa sedetikpun melihatmu. Masih ku rasa juga bau nafas dan usapan lembut di bibirku. apakah parfummu masih sama? Aku mencobanya tiap datang ke pusat belanja, diantara deretan rak-rak parfum, dan parfum itu yang ku buka pertama kali.

Waktu pulang kemarin, surat-suratmu tergeletak di tempat tidur. Puisi-puisi itu masih saja berbicara ketika aku menyentuhnya. Huruf demi hurufnya tiba-tiba membaur di otakku. Satu kata yang selalu ku ingat. Rindu. Kita pernah benar-benar saling merindu. meskipun jarak tak terlalu jauh, tapi kita bermasalah dengan waktu.

Oh ya, aku punya satu alasan lain mengurangi kopi. Jantungku berdetak 3 kali lebih cepat sekarang setiap kali menikmati kopi. Sama seperti saat aku pertama bertemu denganmu dulu, dulu......ya...ketidaksengajaan yang membahagiakan itu. Ketidaksengajaan yang membuatku menulis lagi. 

Kamu mencariku? Pernah kamu rindukan  aku ? Kapan kita bertemu lagi? Malam nanti? Bagaimana kalau dalam mimpi?



Tidak ada komentar:

Posting Komentar