Rabu, 30 Maret 2016

Kalau.......

Kalau lapar, makanlah.
Kalau haus, minumlah.
Kalau mengantuk, tidurlah.
Kalau letih, beristirahatlah
Kalau sedih, menangislah.
Kalau gembira, tertawalah.
Kalau jatuh cinta, katakanlah.
Kalau kangen, temuilah.
Kalau sudah tak cinta, putuskanlah.
Kalau banyak yang naksir, Alhamdulillah....



Jumat, 25 Maret 2016

Senyummu Manis Sekali

Senyummu sajak panjang 
Tak habis-habis kubaca 
Kulihat kubaca ku ulang 
Kulihat kubaca ku ulang 
Tak bosan-bosan 
Tak bosan-bosan....


Padamu

Padamu cinta menjadi seperti pohon liar yang selalu menggugurkan daun-daun rindu. 
Sementara, akulah tukang kebunnya.......
Meski lelah oleh ulahmu, tapi aku enggan menebangmu. 



Ini Sabtu

Ini Sabtu. 

Tahukah kamu aku selalu rindu? 

Tak bisa lupa meski kamu sudah punya yang baru

Jangan lupa berterima kasih pada Sabtu. 

Dia yang mempersatukan cinta, mimpi, dan rindu kamu.....


Segera

Berlarilah ke arahku dengan segera,
Ada cinta yang perlu kita selamatkan, 
Mungkin dalam sebentuk pelukan


Ini Minggu

Minggu pagi, terbangun dan tersadar, sepertinya, kata "rindu" tidak pernah kenal kata "libur". 


Aku Ingin Cepat Pulang

Aku ingin pulang cepat sayang....
Biar es krim pesananmu tak  keburu cair
dilumerkan waktu.
Supaya kau belajar
tak lagi menyalahkan waktu
atas lumernya es krimmu 

Es krim beku perlu suhu

Tapi tak usah juga salahkan suhu.
Tak usah salahkan sesuatu
yang tak berdaya melawan kebenaran

Aku hanya ingin pulang cepat, sayang....
Agar es krimmu tetap beku.
Karena takdirnya es krim akan mencair,
di bungkusnya
atau di mulutmu.


Kamis, 24 Maret 2016

Aku Ingin Sendiri Dulu

Di sebelahku ku ada tumpukan akta revisi 
Dengan cangkir kopi yang setengah terisi 
Ditambah sesendok lagu rindu 
Sedang akunya sibuk berpuisi 
Kau tahu 
Ini kopiku dan aku sedang tidak ingin berbagi 
Biar aku nikmati dulu sendiriku 
Sudah....sana kau pergi....!!!


Aku Suka

Kau menjadi sebuah candu dalam rupa rindu
Mengganggu tiap tidurku  
Tapi 
Aku suka.....

Carilah

Carilah hatimu pada tiga tempat: 
Ketika mendengarkan Al-Qur’an, 
Ketika berada di majelis-majelis ilmu 
Dan ketika sendirian.

Ada Apa Dengan Cinta

Aku membayangkan, 
Cinta sedang bersusah payah mencari cara untuk mempertemukan kita. 
Sesaat kemudian aku tertawa......
Melihat rindu yang kebingungan harus melangkah kemana.

Dalam Lamunan

Matahari sudah lama turun tenggelam.
Dan bayanganmu masih betah mengobrol dalam benakku. 
Pulanglah.......
Kamu itu enak di ajak ngobrol, meskipun cuma dalam lamunan. 
Selamat malam, kenangan....

Dongeng Lama

Ingatkah kau.....
Dahulu kala ada Jaka Tarub dan  bidadari Nawang Wulan 
Mereka sangat saling mencinta
Namun tetap saja tak bisa hidup bersama.
Semenarik apapun 
Mereka hanya bisa mengagumi, 
Tidak untuk  mencintai  
Atau pun saling memiliki.
Karena manusia dan peri tak bisa tinggal bersama sehidup dan semati.

Sakit Kepala

Diamlah......
Aku sedang sakit kepala
Di dalamnya terlalu banyak senyummu....
Adakah obatnya....


Bolehkah

Aku duduk di sampingmu, 
Menyandarkan kepalaku  ke bahumu....
Menikmati  indahnya senja
Hanya bersamamu......

.....#hujan tiba-tiba datang menyadarkanku dari lamunan......

Terima Kasih

Semua terkadang tentang kamu.....
Tentang bagaimana aku mendengarkan
Meski ada saja yang diabaikan. 
Oh ya, satu lagi, 
Terimakasih telah menjadi alasan ku untuk senyum-senyum sendirian

Suatu Ketika

Ketika jatuh cinta, 
Akan ada satu nama yang mengencangkan debar jantungmu. 
Saat  terluka, 
Nama itu meloncat ke paru-paru, mencekik, menyesakkan seluruh napas di dadamu.

Kepada.....

Kepada secangkir kopi aku bercerita, 
Bercerita  tentangmu, 
Tentang sikapmu pada ujung percakapan kita petang kemarin.....
Tidak ada yang berubah
Karena padaku hatimu telah terpaku ......


Tak Pernah Ada

Kenapa ketika hujan aku rindu kamu...?
Padahal tak ada kenangan yang pernah kita buat disaat hujan.



Caraku

Kadang kenangan seperti kopi. 
Sempat hangatkan pagi, 
Lalu terlupakan di siang hari. 
Datang lagi kala dingin malam menghampiri.

# tiga buah pisang goreng dan secangkir kopi adalah caraku melahap kenangan di tengah hujan yang tak juga reda di atas meja.



Rabu, 23 Maret 2016

Tanpa Judul

Berbait-bait aku menulis tentangmu....
Meski kau tak tahu  
Dan atau tak pernah mau tahu...
Biarlah begitu 
Dan terus akan seperti itu 

Maafkan aku jika menulis namamu dalam puisi..... tanpa permisi, ...

Pertama Kali

Kopi dan Pisang goreng, 
Serupa  mesin waktu. 
Ketika jam kerja tak lagi nomor satu

Kopi ini sehangat pandangan matamu saat pertama kali menyapaku. 



Selasa, 22 Maret 2016

Entah

Aku hidangkan secangkir kopi panas, 
Lalu kau mendinginkannya. 
Hangat cinta memang sering tak bertahan lama.....

Secangkir Kopi

Tak sadarkah kau, 
Jika selama ini rinduku tak ubahnya secangkir kopi? 
Yang selalu mengiba-ngiba sambil berbisik 
Seteguk saja, sayang.....rengeknya minta perhatian
Tidakkah kau tergoda wangi kopi yang aku seduh sore ini...
Begini saja,......
Bagaimana jika kau mereguknya langsung dari bibirku...?
Kau tetap puasa minum kopi kan......


Wangi Kopi

Kubayangkan, 
Wangi kopi adalah harum nafasmu....
Yang acap kali kuhirup, 
Memberikan kelegaan dalam dada..


Cangkir Kopi

Kita ini secangkir kopi. 
Aku cangkirnya, kamu kopinya. 
Cangkirnya bergambar aku, kopinya beraroma kamu.....

Kisah Lama

Akhir-akhir ini aku mengurangi kopi
Musim hujan yang begitu deras, bercampur kopi panas akan membuat aku merindukanmu, lebih merindu. Lebih dari biasanya. Makanya aku menyimpan saja kopiku di lemari dapur. Aku biarkan tanggal kadaluwarsa melewatinya. Toh rasa kopi itu masih tetap sama. Masih bisa kukecapi tanpa seduh sekalipun. Masih kuciumi wangi khasnya.

Sama seperti merindumu tanpa sedetikpun melihatmu. Masih ku rasa juga bau nafas dan usapan lembut di bibirku. apakah parfummu masih sama? Aku mencobanya tiap datang ke pusat belanja, diantara deretan rak-rak parfum, dan parfum itu yang ku buka pertama kali.

Waktu pulang kemarin, surat-suratmu tergeletak di tempat tidur. Puisi-puisi itu masih saja berbicara ketika aku menyentuhnya. Huruf demi hurufnya tiba-tiba membaur di otakku. Satu kata yang selalu ku ingat. Rindu. Kita pernah benar-benar saling merindu. meskipun jarak tak terlalu jauh, tapi kita bermasalah dengan waktu.

Oh ya, aku punya satu alasan lain mengurangi kopi. Jantungku berdetak 3 kali lebih cepat sekarang setiap kali menikmati kopi. Sama seperti saat aku pertama bertemu denganmu dulu, dulu......ya...ketidaksengajaan yang membahagiakan itu. Ketidaksengajaan yang membuatku menulis lagi. 

Kamu mencariku? Pernah kamu rindukan  aku ? Kapan kita bertemu lagi? Malam nanti? Bagaimana kalau dalam mimpi?



Senin, 21 Maret 2016

Bagai......

Kita bagai bulan dan matahari
Tak bisa bersatu walau satu hati
Indah cintamu....
Hanya bisa ku gapai dalam mimpi

Selamat Pagi Cintaku

Jika memang hari ini terdapat luka, berjanjilah kau akan mengobatinya
Jika memang hari ini terdapat bahagia, berjanjilah kau akan menjaganya
Karena hari ini milikmu, kau yang menciptakan indah warna di dalamnya
Lakukan sesuatu yang terbaik sebelum waktu jauh meninggalkan kita
Selamat pagi, senyum yang selalu ku rindu.....



Ajak Aku.....

Jangan pernah kau berlari sendiri, ajak aku bersamamu
Jadilah nyata saat kutangkap bayanganmu
Genggam erat jemariku dan aku siap terbang bersamamu
Siluet wajahmu kan jadi pengobat rinduku

Hanya Bisa Menunggu

Tiap bagian dari otakku pun teracuni oleh manis senyummu
Apalagi sepasang mata ini, hanya mampu melihat sosokmu di setiap sudut
Kutunggu balas rindumu, di tulusnya doaku


Sabtu, 19 Maret 2016

Dan Aku

Kamu adalah apa yang selalu aku tulis
Dan aku
Adalah apa yang  tak pernah kamu baca.....



Menjadi Senja

Aku tidak akan menanyakan kabarmu, 
Aku tahu kau sedang berbahagia dengan cinta yang kau percaya itu.
Aku senang.
Tidak akan ada yang bisa mengetahui cinta siapa dan hati siapa 
Yang meneriakkan namamu lebih lantang.
Bahkan seberapa keras pun aku berteriak, 
Hatimu sudah enggan mendengarkanku.
Tidak apa - apa. 
Aku mengerti.
Mungkin… 
Aku akan meninggalkan langit ini. 
Bukan untuk menjadi senja di langit yang lain



Keraguan

Aku yang akan menggendongmu 
Ketika sendi-sendimu mulai terasa ngilu…
Dan ketika langkahmu mulai  lemah.....
Aku ingin selalu memapah…
Benarkah.....?

Hari Ini 20Maret16

Hari ini matahari sinarnya hanya timbul tenggelam
Dibalik awan yang nampak menghitam.....
Seperti cinta yang sudah pasti ada 
Tapi ragu untuk mengatakannya.

Sabtu, 12 Maret 2016

Memandangmu

Aku memandangmu  tersenyum di permukaan kopiku. 
Dan kunikmati tiap senyum pahitmu..

Mengikhlaskan Bukan Memiliki

Mencintai itu belajar mengikhlaskan 
Bukan belajar memiliki 
Karena yang dicintai itu 
Kepunyaan Allah...
Dipersatukan atau dipisahkan 
Atas ijin dan ridhoNya....

Sajak Seorang @RHaryantoracing

Wajahmu meneduhkan banyak orang
Senyum manismu mengalihkan dunia kerisauan 
Namamu pun semakin menjulang
Bukan karena sensasi konyol
Dari lelaki tampan kelahiran Solo
Semoga kau tak menjadi besar kepala....
Hatimu  tetap terpaut pada Islam
Yang diyakinimu sejak lahir 
Walau sepanjang nafasmu kau melanglang bumi 
Dalam diam ada yassin di bibirmu....
Saat laju kendaraan bergerak secepat kilat di lintasan balap, 
Sesungguhnya  di sanalah sedang hadir batas antara hidup dan kematian. 
Degup  jantung  berdetak kencang, 
Sekencang laju mobil yang dikemudikan. 
Kau selipkan ayat kursi saduran.....
Karena kau ingin lebih mendekat kepada Sang Pencipta. 
Engkau menjadi wakil kami di arena balap paling bergengsi 
Sungguh prestasi yang jarang didapat pemuda dimasa kini 
Sekali lagi 
Kau bukan penggombal dan penjual bangsa
Hanya ingin Negaramu Indonesia dikenal dan dihargai 
Dimata dunia 
Melalui pacu jet darat dilintasan F1.

Perjumpaan

Kita berpegangan dan berpandangan 
Gelak tawa berlinang air mata
Sesekali kita tersesat 
Saling memanggil dalam diri 
Aku mengembara ke dalam dirimu 
Kau bertualang ke dalam diriku.

Perjumpaan

Tak ada kesulitan untuk mengenalimu 
Sebab dalam jantungku telah kurajah namamu 
Yang bermusim-musim menyandera nafasku 
Tempat kalut dan kabut menyamarkan waktu.

Surat

Kepada engkau
Yang mengalir diam-diam di sepanjang aorta
Tak jemukah
Memata-matai tiap degup jantungku?

Minggu, 06 Maret 2016

Bengawan Solo

Kata-kata datang dan pergi 
Meninggalkan bunyi 
Menyisakan sunyi 
Ketika jam berdentang memukul waktu 
Aku teringat sebuah lagu keroncong 
Yang dinyanyikan seorang penyanyi Solo 
"Engkau mengalir sampai jauh.....akhirnya ke..aku"


Dimanakah

Dimanakah kota impianmu tersembunyi 
Di sebuah surga yang hampir cantik macetnya 
Atau di sebuah hati yang belum kau temukan kodenya 


Tak Dapat Ku Mengerti

Aku baru saja tiba 
Ketika mata sipitmu membagikan sesuatu 
Kau bergeming 
Pun ketika anak-anak itu meneriakimu  
Dengan senyum yang selalu terkulum 
Beranjak kini kau dari halaman rumahku 
Mungkin kau telah memiliki duniamu sendiri 
Membangun keindahan di sana 
Tanpa bisa kusaksikan 
Dan dimengerti 
Apa yang kau bagikan lewat mata indahmu itu?


Yang

Aku berlindung pada matamu yang polos 
Dan bibirmu yang lugu 
Dari godaan rindu yang menggebu ......

Misal

Misalkan aku datang ke rumahmu 
Dan kau sedang khusyuk berdoa 
Akankah kau keluar dari doamu 
Dan membukakan pintu untuk ku?

Kamis, 03 Maret 2016

Tak Mau Terpejam

Mataku belum juga mau terpejam, 
Padahal  jarum pendek jam di dindingku sudah menunjuk pada angka 12…
Secangkir kopi dan semangkuk mie instant menemani Tengah Malamku, 
Dan kali ini kubebaskan telingaku dari alunan musik,
Kunikmati derik jengkerik dan desir angin yang begitu lembut, 
Suara gerimis baru saja berlalu..

Rabu, 02 Maret 2016

Genggam Tanganku

“Bergandengan tangan denganmu 
Membuatku sadar 
Bahwa menghadapi hidup ini tidak harus selalu sendirian.”

Semoga

Tak perlu selalu berada disampingmu
Yang penting aku selalu berada dihatimu......

Selasa, 01 Maret 2016

Jarak Waktu

Saat aku dewasa, 
Kamu belum ada. 
Tidak lain dan tidak bukan, 
Aku diciptakan untuk menuntunmu menjadi benar-benar dewasa
Kita memang tidak sama untuk masalah usia, 
Tapi kita sama untuk tetap saling jatuh cinta.