Selasa, 24 Januari 2023

Pasar di Mekkah



Setelah menunaikan ibadah umrah, tak lengkap rasanya jika tidak menyempatkan diri untuk belanja oleh-oleh khas dari Arab. Biasanya, ada agenda waktu khusus yang dijadwalkan oleh biro umrah untuk para jamaah berbelanja oleh-oleh sebelum pulang ke tanah air. Meskipun banyak juga toko perlengkapan dan oleh-oleh haji di tanah air, tapi lebih afdhol jika membawanya langsung dari Makkah.

Nah, untuk Anda yang masih pertama kali melaksanakan ibadah umrah, tentunya belum mengetahui di mana saja sih Anda bisa belanja oleh-oleh ketika di Tanah Suci? Padahal, ada beberapa pilihan pasar yang bisa Anda dijadikan tujuan utama untuk berbelanja. Tentunya ini juga menyesuaikan dari jadwal umrah Anda, setidaknya Anda tidak perlu bingung lagi ketika ingin belanja.

5.jpg

Berikut ini pasar belanja oleh-oleh khas di Kota Makkah yang bisa Anda jadikan tujuan:

PASAR UTAIBAH

Rekomendasi yang pertama adalah pasar Utaibah. Pasar Utaibah merupakan pasar paling tua di Makkah yang menjadi pusat perdagangan warga Makkah. Anda dapat menemukan berbagai macam barang dengan harga terjangkau di pasar ini.

Pasar Utaibah bertempat 3 KM dari Masjidil Haram, tepatnya berada di jalan Hujoon. Tidak jauh dari tempat Anda menunaikan ibadah umrah sehingga Anda lebih mudah menjangkaunya. Pasar ini selalu ramai disinggahi baik ketika hari biasa maupun saat bulan Ramadhan dan musim ibadah haji.

Pasar ini menjadi tempat yang paling disukai bagi warga Makkah dan jamaah umrah. Bagaimana tidak, harga produk yang ditawarkan di pasar Utaibah bisa dibilang sangat terjangkau dibandingkan dengan harga yang dipasang di mal Makkah.

Untuk produk yang serupa, harga di mal Makkah senilai 5 kali lipat lebih dari harga di Pasar Utaibah. Sebagai gambaran, misalnya harga satu barang di mal 400 riyal, maka harga di Pasar Utaibah bisa Anda dapatkan cukup membayar 70 riyal saja!

PASAR JA’FARIYAH

Tempat belanja buah tangan yang lain di sekitar Masjidil Haram adalah Pasar Ja’fariyah. Anda dapat berbelanja macam-macam cinderamata yang dapat dijadikan oleh-oleh untuk keluarga di tanah air. Pasar ini selalu ramai dikunjungi, jadi jangan lupa Anda meluangkan diri untuk ke Pasar Ja’fariyah saat berkunjung ke Makkah.

PASAR HIJAZ

Ingin berbelanja barang mewah di Mekkah? Pasar Hijaz pilihan yang tepat. Pasar ini terkenal menyediakan barang-barang bermerek yang tentunya berkualitas, baik produk lokal ataupun merek kelas dunia. Tak heran jika Pasar Hijaz dikenal dengan kemewahan tempatnya.

bukan hanya itu, Pasar yang bertempat di Jalan Makkah-Jeddah ini juga menawarkan aneka olahan makanan yang bermacam-macam dari seluruh dunia. Sempatkan berkunjung ke pasar Hijaz untuk mendapat pengalaman belanja ketika di Arab Saudi.

PASAR AZIZIYAH

Pasar Aziziyah terletak cukup jauh dari kota Makkah, tepatnya di distrik Aziziyah. Tak perlu khawatir, Anda bisa tetap berkunjung dengan transportasi darat.

Bisa dikatakan, Pasar Aziziyah adalah pasar terbesar di kota Makkah. Beragam keperluan seperti perlengkapan rumah tangga, alat elektronik, dan tentu saja oleh-oleh khas Arab Saudi dapat Anda dapatkan di sini.

PASAR SYAR’I AL- HAJJ

Terakhir, Anda bisa mengunjungi pasar Syar’i Al- Hajj. Anda akan menemukan barang-barang keperluan rumah tangga dengan harga cukup murah di pasar ini. Misalnya sajadah, yang tentunya cocok Anda bawa ke tanah air sebagai oleh-oleh sepulang umrah.

6.jpg

Itulah beberapa pasar di Makkah yang bisa Anda jadikan referensi untuk belanja oleh-oleh khas umrah. Ternyata, oleh-oleh khas tak hanya kurma, lho! Ada banyak macam pilihan oleh-oleh yang bisa Anda jadikan oleh-oleh untuk keluarga.

Di antaranya, kacang Arab, cokelat Al Hadi, cokelat batu, kismis, Madu Khasmir, kacang pistascio, kacang almond, Malban (nougat Lebanon), serta buah tin. Wah, menarik sekali kan? Pilihannya pun sangat beragam. Anda juga bisa menentukan pilihan untuk oleh-oleh berupa barang agar lebih tahan lama. Nah, Anda bisa menemukan oleh-oleh khas tersebut di pasar-pasar yang sudah disebutkan di atas.

Terakhir, ada sedikit tips untuk Anda coba ketika belanja di pasar-pasar Makkah. Tentunya, Anda ingin mendapatkan oleh-oleh produk yang berkualitas dan harga yang hemat bukan? Berikut tipsnya:

  • Membuat Daftar Belanja

Tips yang pertama yaitu membuat daftar belanja. Anda dapat menyiapkan catatan apa saja barang yang ingin Anda beli sesuai kebutuhan, bahkan sebelum berangkat ke Baitullah.

Rencanakan siapa saja yang ingin Anda beri oleh-oleh sepulang dari umrah, berapa banyak yang Anda butuhkan, dan tentunya sesuaikan dengan bagasi yang tersedia. Jangan sampai overload sehingga Anda kesusahan membawa pulang oleh-oleh yang sudah Anda belanja di tanah suci. Sayang bukan?

  • Jangan Berpenampilan Mencolok

Saat belanja di pasar Makkah, usahakan berpenampilan sederhana saja, jangan sampai terlalu menarik perhatian karena pedagang pun pasti dapat membaca profil Anda. Dengan berpenampilan biasa, Anda tidak akan ditawari dengan harga yang mahal, karena si pedagang akan menganggap bahwa Anda ‘mampu’ membayar barang dengan harga yang tinggi.

  • Sesuaikan Budget

Tips selanjutnya adalah sesuaikan dengan anggaran yang telah Anda siapkan dari rumah. Memang, ada banyak barang yang dapat kita beli. Namun, jika Anda tidak membatasinya dengan budget tertentu, bisa jadi Anda akan membeli yang tidak dibutuhkan dan akhirnya dana Anda akan habis.

  • Persiapkan Uang Riyal

Seperti yang diketahui, mata uang yang berlaku di Arab Saudi yaitu Riyal. Anda bisa menukar uang rupiah Anda di tempat penukaran uang asinhg sebelum berangkat ke tanah suci. Ingat, pastikan sesuai dengan budget ya!

  • Pilih Barang yang Tahan Lama

Yups, selain berbagai macam camilan yang disebutkan di atas, Anda bisa memilih cinderamata seperti permadani, tasbih, miniatur atau hiasan bergambar ka’bah, jilbab, abaya, hingga air zam-zam. Barang-barang tersebut tidak terlalu beresiko dibawa ke Indonesia.

  • Mengerti Bahasa Arab Meskipun Sedikit

Anda bisa mulai belajar percakapan bahasa Arab sederhana yang bisa Anda praktekkan ketika berbelanja di Makkah. Para pedagang tentu ingin memahami keinginan Anda, dan akan lebih mudah apabila tahu apa yang Anda ucapkan. Namun, kebanyakan pedagang di pasar Makkah juga sedikit-sedikit mengerti Bahasa Indonesia lho!


Senin, 09 Januari 2023

Tentang Makkah

Makkah, secara resmi bernama Makkah al-Mukarramah adalah salah satu kota suci Islam dan ibukota Provinsi Makkah, Arab Saudi. Kota ini terletak ke daratan dari Jeddah di Laut Merah, di sebuah lembah kecil di atas permukaan laut. Populasi terakhir yang tercatat berjumlah 1.578.722 jiwa pada tahun 2015. Diperkirakan populasi metro pada tahun 2020 adalah 2,042 juta jiwa, membuat Makkah sebagai kota terpadat ketiga di kerajaan. Peziarah yang berdatangan berjumlah tiga kali lipat dari penduduk setempat selama ibadah Haji setiap bulan Zulhijah.

Makkah merupakan tempat lahir dari Muhammad. Gua Hira yang terletak di atas Jabal an-Nur berada di luar kota Makkah dan gua tersebut merupakan lokasi yang umat Islam percaya bahwa al-Qur'an pertama kali diturunkan kepada Muhammad. Mengunjungi Makkah untuk ibadah Haji merupakan kewajiban bagi umat Islam yang mampu. Masjidil Haram merupakan rumah bagi Ka'bah—diyakini oleh umat Islam telah dibangun oleh Ibrahim dan Isma'il—yang merupakan salah satu situs suci Islam dan patokan arah salat bagi umat Islam (kiblat), yang memperkuat makna kota Makkah bagi umat Islam.

Para penguasa Muslim, baik dari dalam maupun dari sekitar wilayah tersebut telah lama mencoba untuk merebut kota Makkah dan mempertahankan kota tersebut dalam kekuasaannya. Dengan demikian, seperti halnya kebanyakan wilayah Hijaz, kota tersebut mengalami berbagai perubahan rezim yang berutang pada sejarahnya yang kaya. Kota ini akhirnya ditaklukan dalam penaklukan Hijaz oleh Saudi yang dipimpin oleh Ibnu Saud dan sekutunya pada tahun 1925. Sejak itu, Makkah terlihat ekspansi yang luar biasa dalam ukuran dan infrastruktur dengan bangunan modern yang lebih baru seperti Menara Abraj Al Bait, bangunan tertinggi keempat di dunia dan terbesar ketiga berdasarkan luas lantai yang menjulang tinggi di atas Masjidil Haram. Pemerintah Saudi juga melakukan penghancuran beberapa bangunan bersejarah dan situs arkeologi, seperti Benteng Ajyad. Kalangan non-Muslim sangat dilarang untuk memasuki kota Makkah.

Umat Islam dari seluruh dunia mengunjungi kota Makkah, tidak hanya untuk ibadah Haji dan Umrah, tetapi juga sebagai turis untuk mengunjungi landmark wilayah tersebut, seperti Masjid Aisyah dan situs yang dikunjungi oleh jamaah Haji dan Umrah. Makkah sekarang menjadi rumah bagi dua bangunan termahal di dunia, Masjidil Haram yang senilai 100 miliar dolar AS dan kompleks Menara Abraj Al Bait yang senilai 15 miliar dolar AS.

Geografi

Kota Makkah terletak sekitar 600 km sebelah selatan kota Madinah, kurang lebih 200 km sebelah timur laut kota Jeddah. Kota ini merupakan lembah kering, dikelilingi pegunungan karang yang tandus dengan bangunan Ka'bah sebagai pusatnya. Dengan demikian, pada masa dahulu kota ini rawan banjir bila di musim hujan sebelum akhirnya pemerintah Arab Saudi memperbaiki kota ini dan merenovasi kota ini. Seperti pada umumnya kota-kota di wilayah Arab Saudi, kota ini beriklim gurun.

Panjang lembah barat ke timur sekitar 3 km, sedangkan panjang lembah utara ke selatan sekitar 1,5 km. Kota ini dikelilingi oleh beberapa gunung, diantaranya gunung Abu Qubais pada bagian timur, gunung Abi Badidah (Kudai) dan gunung Khundamah pada bagian selatan, gunung Al Falj, gunung Qaiqa'an, gunung Hindi, gunung Lu'lu dan gunung Kada (gunung tertinggi) pada bagian utara. Dulu, hanya ada tiga jalan yang bisa dilalui untuk masuk Makkah. Yaitu celah utara di kaki gunung Al Falh, celah barat menuju Laut Merah dan celah selatan menuju Yaman.

Sejarah

Perkembangan kota Makkah tidak terlepas dari keberadaan Nabi Ismail dan Hajar sebagai penduduk pertama kota ini yang ditempatkan oleh Nabi Ibrahim atas perintah Allah. Pada perkembangannya muncul orang orang Jurhum yang akhirnya tinggal di sana. Nabi Ismail menikah dengan putri Muzaz bin Amr (seorang tokoh dari kabilah Jurhum). Keturunan Nabi Ismail dari pernikahan ini kemudian berkembang menjadi penduduk Makkah.

Pada masa berikutnya kota ini dipimpin oleh Quraisy yang merupakan kabilah atau suku yang utama di Jazirah Arab karena memiliki hak pemeliharaan terhadap Ka'bah. Suku ini terkenal dalam bidang perdagangan bahkan pada masa itu aktivitas dagang mereka dikenal hingga Damaskus, Palestina, dan Afrika. Tokoh sebagai kepala kabilah Quraisy adalah Qussai yang dilanjutkan oleh Abdul Muthalib. Pada saat itu, Makkah tidak berbentuk kerajaan, melainkan hanya sebagai tempat tinggal suku Quraisy. Pada musim panas, suku Quraisy biasa pindah ke Syam, sedangkan pada musim dingin pindah ke Yaman. Meskipun demikian, sudah ada pembagian jabatan di Makkah. Diantaranya :

  1. Hijabah (pemegang kunci pintu Ka'bah)
  2. Siqaayah (pengawas mata air zam-zam)
  3. Rifaadah (penyedia makanan bagi tamu Makkah)
  4. Liwaa' (pengatur panji perang)
  5. Qiyaadah (pemimpin pasukan perang)

Pada tahun 571, Nabi Muhammad keturunan langsung dari Nabi Ismail serta Qussai, lahir di kota ini dan tumbuh dewasa. Pertama kali menerima wahyu dari Allah namun ajarannya ditolak kaumnya yang saat itu masih berada dalam kegelapan pemikiran (Jahiliah) sehingga berpindah ke Madinah. Setelah Madinah berkembang, akhirnya Nabi Muhammad kembali ke Makkah dalam misi membebaskan kota Makkah tanpa pertumpahan darah yang dikenal dengan (Fathul Makkah) pada tahun 630 (8 Hijriyah).

Pada masa selanjutnya Makkah berada di bawah administrasi Khulafaur Rasyidin. Pada masa ini, Makkah tidak dijadikan pusat pemerintahan. Pusat pemerintahan Khulafaur Rasyidin tetap berada di Madinah. Setelah itu Makkah berada di bawah administrasi para Khalifah yang saat itu berkuasa di Damaskus (Dinasti Ummayyah), Bagdad (Dinasti Abbasiyah), dan Istanbul (Usmaniah). Kemudian setelah hancurnya sistem kekhalifahan, kota ini dikuasai oleh Syarif Makkah yang ikut melawan pemerintah Usmaniah dan tak selang beberapa lama berhasil direbut dan disatukan dalam pemerintahan Arab Saudi oleh Abdul Aziz bin Saud yang kemudian menjadi pelayan bagi kedua kota suci Islam, Makkah dan Madinah. Gelar yang biasa disandang para penguasa yang pernah memimpin dua kota suci tersebut.

Kesehatan

Sebagai kota suci umat Islam dan tempat menunaikan ibadah haji, kota Makkah setiap tahunnya menerima kunjungan dari umat Islam dari berbagai negara, tentunya fasilitas kesehatan merupakan fasilitas pendukung utama yang menjadi perhatian khusus bagi pemerintah Arab Saudi.

Masjidilharam

Masjidilharam, kadang kala disebut juga dengan Masjid al-Haram ataupun Al-Masjid al-Ḥarām (Arab: المسجد الحرام), merupakan masjid yang terletak di Kota Makkah Al Mukharamah, yang dibangun mengelilingi Ka'bah, yang menjadi arah kiblat umat Islam dalam mengerjakan ibadah salat. Selain itu di masjid inilah salah satu rukun ibadah haji yang wajib dilakukan umat Islam yaitu tawaf, mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali.

Sebagai kota suci umat Islam, berdasarkan hukum yang berlaku di Arab Saudi, bagi non-Muslim tidak diizinkan memasuki kota Mekkah ini.

Ka'bah

Ka'bah (Arab: الكعبة) merupakan sebuah bangunan yang mendekati bentuk kubus yang terletak di tengah Masjidil Haram di Kota Makkah. Bangunan ini adalah monumen suci bagi umat Islam. Dan bangunan ini yang menjadi patokan arah kiblat untuk ibadah salat, bagi umat Islam di seluruh dunia.

Air Zamzam

Zamzam (Arab: زمزم) merupakan nama air yang diperoleh dari sebuah sumur mata air bawah tanah yang terletak dalam kawasan Masjidilharam, sebelah tenggara Ka'bah, dengan kedalaman sekitar 42 meter. Air zamzam ini merupakan sumber air bersih utama bagi kota Makkah. Selain dikonsumsi untuk air minum, air ini juga digunakan sebagai air wudu bagi jemaah yang akan melakukan ibadah salat di Masjidilharam.

Kota-kota dalam Ibadah Haji

Selain Makkah, kota atau daerah yang digunakan dalam peribadatan haji yakni Mina, Muzdalifah, dan Arafah, kemudian terdapat kota atau daerah yang digunakan para jemaah haji untuk memulai prosesinya antara lain Bir Ali atau Dzulkulaifah yang berada di luar kota Madinah sebagai patokan jemaah yang berasal dari Madinah, serta Qarnul Manazil atau Yalamlam bagi jemaah haji yang masuk dari arah Yaman.