Jumat, 15 Oktober 2021

Lebaran Masa Pandemi

Gema takbir telah berkumandang sejak kemarin sore setelah adzan magrib terdengar. 

Allaahu akbar allaahu akbar allaahu akbar, laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar, Allaahu akbar wa lillaahil-hamd

Allah maha besar Allah maha besar Allah maha besar, Tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan Allah maha besar, Allah maha besar dan segala puji bagi Allah

Hingga pagi ini takbir menyerukan kebesaran Allah terus terdengar, menggetarkan hati yang ingin kembali suci di hari nan fitri. Walau Hari raya Idul Fitri kali ini di tengah pandemi namun rasa syukur mencapai hari kemenangan tetap dirasakan penuh haru.

Pandemi covid-19 menjadikan lebaran kali ini sangat berbeda dengan biasanya, keseruan pagi hari saat akan berangkat ke tanah lapang untuk menunaikan sholat ied tidak lagi terjadi. Tak ada tetangga beramai-ramai lewat depan rumah dengan sanak saudaranya dari jauh dengan senyum ceria bersuka cita.

Sholat ied dilaksanakan di rumah masing-masing, dengan khusyu bersama keluarga. Bersalaman hanya dengan keluarga inti, intipun kadang tidak lengkap karena salah satu anggota keluarga ada yang merantau dan tidak bisa mudik.

Lebaran kali ini sama sekali tidak berbelanja pakaian baru di mall, cukup beli daster baru lewat online shop. Baju kebesaran ibu rumah tangga untuk aktifitas nyamannya selama di rumah. Tidak lupa juga pakai masker menjaga kesehatan dengan lingkungan.

Untuk apa berdesakan beli baju baru untuk lebaran, abaikan keselamatan diri dan orang lain. Allah tidak suka juga pada manusia yang berlebihan, hari raya yang terpenting adalah meraih kemenangan setelah satu bulan mensucikan diri dengan berpuasa di bulan ramadan.

Lebaran cukup dasteran dan maskeran, di rumah saja sebagai upaya manusia memutus penyebaran virus corona. Yang penting hati kita bisa kembali baru, lebih baik lagi iman dan takwa pada Allah. Kesakralan hari raya tidak pudar oleh pandemi, justru menjadi pengingat diri agar semua merasakan sama hidup dalam keprihatinan.

Seharusnya lebaran kali ini menjadi pelajaran pada diri kita, menjadi pengingat untuk lebaran selanjutnya. Hari raya bukanlah pesta untuk foya-foya dengan menghamburkan uang membeli banyak barang yang tidak semua bermanfaat dan kadang hanya menimbulkan riya. 

Jumat, 08 Oktober 2021

Mengapa Sholat Harus Di Awal Waktu

"MENGAPA SHOLAT SEBAIKNYA DILAKUKAN DI AWAL WAKTU"

Ternyata anjuran tersebut sangat luar biasa, secara akademis, menurut para ahli, setiap perpindahan waktu sholat, bersamaan dengan terjadinya perubahan tenaga alam dan dirasakan melalui perubahan warna alam. 

Kondisi tersebut dapat berpengaruh pada kesehatan, psikologis dan lainnya. 

Berikut ini kaitan antara sholat di awal waktu dengan kondisi alam.

#Waktu_SUBUH​ :
Pada waktu subuh, alam berada dalam spektrum warna biru muda yang bersesuaian dengan frekuensi tiroid (kelenjar gondok). 

Dalam ilmu Fisiologi, Tiroid mempunyai pengaruh terhadap sistem metabolisma tubuh manusia. 
Warna biru muda juga mempunyai rahasia tersendiri berkaitan dengan rejeki dan cara berkomunikasi. 

Mereka yang masih tertidur nyenyak pada waktu Subuh dapat menghadapi masalah rejeki dan komunikasi. 

Mengapa? Karena tiroid tidak dapat menyerap tenaga biru muda di alam ketika roh dan jasad masih tertidur. 

Pada saat azan subuh berkumandang, tenaga alam ini berada pada tingkatan optimal. Tenaga inilah yang kemudian diserap oleh tubuh kita terutama pada waktu ruku dan sujud.

#Waktu_DZUHUR​ :
Alam berubah menguning dan ini berpengaruh kepada perut dan sistem pencernaan manusia secara keseluruhan. Warna ini juga punya pengaruh terhadap hati.

Warna kuning ini mempunyai rahasia berkaitan dengan keceriaan seseorang. 

Mereka yang selalu ketinggalan atau melewatkan sholat Dzuhur berulang kali dapat  menghadapi masalah dalam sistem pencernaan serta berkurang keceriaannya.

#Waktu_ASHAR​ :
Alam berubah lagi warnanya menjadi oranye. Hal ini berpengaruh cukup signifikan terhadap organ tubuh yaitu prostat, rahim, ovarium/indung telur dan testis yang merupakan sistem reproduksi secara keseluruhan. 

Warna oranye di alam juga mempengaruhi kreativitas seseorang. 
Orang yang sering ketinggalan waktu Ashar dapat menurun daya kreativitasnya. 
Di samping itu organ-organ reproduksi ini juga akan kehilangan tenaga positif dari warna alam tersebut.

#Waktu_MAGHRIB​ :
Warna alam kembali berubah menjadi merah.
Sering pada waktu ini kita mendengar banyak nasehat orang tua agar tidak berada di luar rumah. 

Nasehat tersebut ada benarnya karena pada saat Maghrib tiba, spektrum warna alam selaras dengan frekuensi jin dan iblis. 

Pada waktu ini jin dan iblis amat bertenaga karena mereka ikut bergetar dengan warna alam. Mereka yang sedang dalam perjalanan sebaiknya berhenti sejenak dan mengerjakan sholat Maghrib terlebih dahulu. 

Hal ini lebih baik dan lebih selamat karena pada waktu ini banyak gangguan atau terjadi tumpang-tindih dua atau lebih gelombang yang berfrekuensi sama atau hampir sama dan bisa menimbulkan fatamorgana yang bisa mengganggu penglihatan kita.

#Waktu_ISYA​ :
Pada waktu ini, warna alam berubah menjadi nila dan selanjutnya menjadi gelap. 

Waktu Isya mempunyai rahasia ketenteraman dan kedamaian yang frekuensinya sesuai dengan sistem kontrol otak. 

Mereka yang sering ketinggalan Isya bisa sering merasa gelisah. 

Untuk itulah ketika alam mulai diselimuti kegelapan, kita dianjurkan untuk mengistirahatkan tubuh ini. 

Dengan tidur pada waktu itu, keadaan jiwa kita berada pada gelombang Delta dengan frekuensi dibawah 4 Hertz dan seluruh sistem tubuh memasuki waktu rehat.

Selepas tengah malam, alam mulai bersinar kembali dengan warna-warna putih, merah jambu dan ungu. 

Perubahan warna ini selaras dengan kelenjar pineal (sebuah kelenjar endokrin pada otak) kelenjar pituitary, thalamus (struktur simetris garis tengah dalam otak yang fungsinya mencakup sensasi menyampaikan, rasa khusus dan sinyal motor ke korteks serebral, bersama dengan pengaturan kesadaran, tidur dan kewaspadaan) dan hypothalamus (bagian otak yang terdiri dari sejumlah nucleus dengan berbagai fungsi yang sangat peka terhadap steroid, glukokortikoid, glukosa dan suhu). 

Maka sebaiknya kita bangun lagi pada waktu ini untuk mengerjakan sholat malam (tahajjud).

Umat Islam sepatutnya bersyukur karena telah  di’karuniakan’ syariat sholat oleh Allah SWT sehingga jika dilaksanakan sesuai aturan maka secara tak sadar kita telah menyerap tenaga alam ini. 

Inilah salah satu hakikat mengapa Allah SWT mewajibkan sholat kepada kita. 
Sholat di awal waktu insyaAllah dapat membuat badan semakin sehat.

Wallahu 'alam bish sawab...