Sabtu, 12 Desember 2015

Jarum

Ayahku adalah jarum
Dan ibu benangnya
Mereka selalu bersama
Menisik robekan demi robekan
Yang retas pada pakaian kami
Menambal lubang lubang yang menganga
Pada jiwa kami

Sajadah

Seharusnya aku malu bersujud di atas sajadah
Karena manusia dari tanah kembali ke tanah
Karena debu sebenarnya bukan kotoran
Bahkan bisa mengabadikan kecantikan
Diam diam sajadah memperbodoh diriku
Agar tak bisa menghargai aroma debu
Yang selalu mengingatkan kematian
Yang pasti bakal tiba kapan kapan


Peta Surga

Berita dan cerita tentang surga
Telah kau beberkan
Lewat pengajian dan khotbah
Tapi semuanya terasa tak lengkap
Karena peta surga tetap gaib
Jangan jangan peta surga itu di hati
Di dalam hati setiap manusia
Yang kelak baru terbaca
Setelah mati.