Senin, 14 April 2014

Dimana-mana

Di cermin
Di cangkir kopi
Di gorden
Di pagar besi
Di bantal kering
Kau masih mengirimi berlembar-lembar kartu pos
Seperti banjir di Jakarta setiap tahunnya



Sembunyi

Saat aku bersembunyi
Dari angka di kalender
Dari jarum waktu
Dari catatan tua
Kenangan membuat segalanya abadi
Menjelang tiada
Ke langit kelam


Mari

Sayang...
Mari kita berdoa
Barangkali Tuhan berbaik hati
Menuntaskan segala luka...

Bukalah

Bukalah kacamata hitam mu
Dan tengadahlah
Pandang jauh lewati batas cakrawala
Dimana
Wajahku ada
Untuk selalu tersenyum


Jumat, 04 April 2014

Kami

Kami berjalan berdampingan 
Bagai dua anak remaja
Kami saling menatap
Seolah lama tak jumpa
Kau nampak lebih tua
Waktu berlalu lekas bagimu
Sedangkan aku pun tak serupa dulu
Waktu telah lama berhenti
Sejak kau bukan milikku lagi