Senin, 25 November 2013

Engkaukah

Sepasang mata bola.....
Engkaukah  itu yang menanti ku terus setia
Dibawah lampu peron kereta
Engkaukah itu yang membalas lambai
Dengan gapai
Kala kereta mendekat

Hitungan Angka

Satu demi satu rinduku disergap Halimun 
Mengurapi liang liang luka
Selinap sembilu
Dalam lipatan lipatan waktu 



Secangkir Kopi

Kadang aku percaya
Secangkir kopi membantu ku
Menemukan baris pertama
Sebuah puisi
Maka kuseduhlah kopi
Menyeruput nya perlahan
Seraya menerka sekenanya
Aaahhhh ....mungkin sesaat lagi
Teramat lama....

Senin, 11 November 2013

Menunggu

Kita menunggu hukuman ringan
Saling meninggalkan
Kita menunggu hukuman ringan
Saling melupakan...

Tidak Sedang

Hatiku tak sedang pedih dan sedih
Hatiku hanya kosong
Bait sajak berkali kali ku rombak
Memperparah kekosongan sudut hatiku
Ya...
Seberapa menakutkan itu buatmu....

Kau3

Kaulah mantra doa yang mustajab
Penawar gigil masa depan
Yang semula tampak menakutkan..

Minggu, 03 November 2013

Kau Senja dan Malamku

Kau kebahagiaan yang terlambat terpejam
Kau yang pertama
Dan akan selalu basah dalam mimpiku
Kau yang terbangun tengah malam
Dari mataku
Kau kepak yang membuat lenganku bergerak
Menggapai gapai
Kau matahari
Yang memerahkan punggungku....



Menjadi Apa Yang Ku Inginkan

Aku ingin tidur seharian di sepatumu saat kau pergi menggunakan sepatu lain
Menunggumu di rumah tanpa mengeluh
Aku ingin jadi warna kesukaanmu yang melingkari lehermu
Berpura pura sebagai syal 

Karena aku tahu..

Wanita lain tidak putus menginginkan dadamu

Aku ingin diam bagai angin di sudut kamar
Aku ingin jadi menumpuk di pakaian kotormu
Hangat, dekat, mendekap
Dan masih beraroma kita.....

Kau tidak

Aku pernah punya mimpi indah
Dan kau tertawa
Kita bergandengan tangan
Berjalan dalam gelap
Lalu tiba di tebing
Aku terjun ke sungai
Tapi kau tidak.....


Rahasia

Tidak, kamu salah
Semua ada hikmahnya
Satu tidak berarti satu
Dan dua tak selamanya menjadi dua
Hiduplah dengan hatimu
Semua akan menjadi rahasiaku....



Akan

Aku akan pergi
Aku akan segera pergi
Begitu juga denganmu
Begitu juga dengan masa lampau...


Kutunggu

Berdering dering hallooo yang aku kirim 

Sejak bertahun-tahun lalu 

Belum kau jawab hingga kini.

Aku tahu kau dengar ....

Ijinkan aku bertemu dengan suaramu,

Sekedar menyudahi dahaga anak-anak rindu yang diterlantarkan waktu

Dan kita tak pernah bertemu lagi.....

Sabtu, 26 Oktober 2013

Ada

Ada kesedihan yang tak bisa disuarakan
Oleh kata kata
Ada luka yang tak sanggup diterjemahkan
Oleh air mata...

Sepasang Mata

Jika kebetulan
Mataku melihat ke kiri
Matamu melihat ke kanan
Tetapi jika tepat berhadapan
Kedip matamu
Tertahan di kedalaman mataku
Dan alisku beterbangan
Ke dalam seisi pandangan

Tak Ada

Kita yang tak terduga
Saling meraba tanda
Saling menyoal cinta
Aku belum ingin berlabuh
Rahasiamu masih terlalu dalam
Untuk ku sentuh

Rabu, 23 Oktober 2013

Simpan

Kita simpan saja
Setiap kenangan yang terus menggerus
Kota yang kita diami sekarang
Lalu kita sama sama pahami
Air mata yang berkali kali turun
Karena perasaan sepi....
.....dan malam semakin gagu....

Minggu, 06 Oktober 2013

Kepada Waktu

Banyak kerinduan sebelumnya
Semenjak wajah putih berambut pirang tipis
Dengan sepasang mata hijaunya
Tersimpan,
Disetiap dinding kamarku
Buku buku pun luput dari tangan, baca dan tafsiran....

Sabtu, 28 September 2013

Biarkan

Sebentar lagi langit menghitam
Biarkan aku disini terdiam
Bersama segelas kopi pahit
Dan tiga potong roti bakar
Bukan untuk mengingatmu
Bukan untuk mengenangmu
Aku hanya ingin
Menyembunyikanmu
Didalam kubur
Ditutup tanah dan batu batu....

Jangan Bertanya

Jangan bertanya
Ini masih pukul lima
Kendaraan berlomba menuju pulang
Arah kita berlawanan
Kau pulang ke rumah
Aku pulang ke rumah
Jangan bertanya.....
Lupakan saja..!!


Musim Rahasia

Denting sendok mengiringi sepasang gelas teh
Dihadapan kita
Tak pernah ada yang ingat
Siapa yang paling pertama merasa jika reinkarnasi bukan lagi omong kosong
Sebab....
Mungkin di suatu tempat,
Ribuan tahun lalu
Kau dan aku saling bertemu
Membicarakan hal yang sama

Tanpa Sapa

Demikian tertulis di layar monitor
Saat ku melihat akun twitter
Memajang namamu
You follow each other
Tulisan mengudara
Tanpa saling sapa...



Senin, 23 September 2013

Rasa Apa

Duhai....
Rasa apa yang paling menyiksa
Selain rindu yang tak tertambat
Memasung diri
Dalam mimpi palsu
Yang dicipta sendiri
Rindu bagai sejarah terpapar
Dihela sampai waktu
Berkata usai....


Sajak Sederhana

Jemari dan penaku
Tidak sedang berakrobat
Memainkan kata tanpa rasa
Tapi lembut menyusun
Bait sajak sederhana
Tentang persahabatan yang luar biasa
Juga tentang cinta.....

Selamat Datang

Selamat datang
Diruangan kecilku
Disini penaku liar menari
Jangan kau merasa tersakiti
Karena di tempat ini
Aku hanya ingin berbagi....


Usang

Ku yakin
Kau pernah membaca puisi usangku
Walau memang disitu
Tak tertulis namamu
Namun pesan didalamnya
Pastinya kau tahu...



Kemarin

Kemarin aku rindu dirimu
Kemarin kemarin nya pun
Aku merindukanmu
Dan kini
Diambang senja pun
Aku merindukanmu
Walau aku tahu
Tiada sosok raga
Yang akan memagut rinduku....

Satu Hati

Suatu hari nanti
Kan ku ubah sunyi
Menjadi seperangkat puisi
Untukmu.....
Yang selalu setia pada satu hati

Adakah

Adakah kesunyian
Kau anggap sebagai teman...
Karena
Kita terlalu lama berjauhan...?

Entah

Entah....
Senja sedang tidak ramah
~ ataukah
Aku yang sedang marah....

Tentang Luka

Telah kututurkan semua
Tentang luka
Siapa yang tidak tahu
Kau telah mendua
Semua tahu
Mereka bicara....
Diantara kita ada dia....

Ijinkanlah Jawab Doaku

Tuhan
Jika kata mampu menjadi doa
Dan doa boleh menjadi jarum pintal pencipta wujud
Ijinkanlah aku berharap dalam doa ku
Jawablah doaku dan
Kau Aamiinkan...
Terima kasih Tuhan..


Kau dan Aku

Kau dan aku
Ditakdirkan untuk saling menemukan
Mungkin
Tidak untuk saling bicara
Mungkin
Tidak untuk saling menatap
Mungkin
Tidak untuk bersama
Karena....
Kau dan aku
Akan selalu ada....

Minggu, 08 September 2013

Setiap Malam

Begitulah setiap malam
Kami bertemu
Saling menyalakan lilin
Di depan cermin
Mengecup kening
Dan meraba wajah masing masing
Yang entah kenapa
Selalu saja akhirnya serupa.....



Dari Jauh

Dulu, pada senja
Tangan kita saling melambai
Dada menjadi gudang kata kata
Yang disampaikan mata
Namun kini,
Aku hanya orang biasa
Cukup melihatmu
Dari kejauhan saja.....



Rahasia

Didekat rumahmu
Sebelum gang buntu
Ada sekecik sajak dari masa kanak
Memantul mantul di dada
Lalu kenangan giat bertamu
Menggigiti daun telingaku....
Mereka ulang
Waktu, tempat dan kejadian.....


Jumat, 06 September 2013

Kelak Taliku Terputus

Tali ini
Mengikat ku dari segala sisi
Berat langkah ku
Berat jiwaku
Kelak...suatu hari
Saat Tuhan Aminkan doaku
Aku lepas dari lilitan nya
Kau pasti akan kehilangan
Dan aku
Akan berlompatan riang...

Ku Tunggu

Andai Tuhan
Segera mengabulkan pinta ku
Waktu ini
Pastinya air mata tak ada lagi turun...
Doa dan pinta yang selalu ku tanyakan
Sepanjang waktu perjalanan 
Sepanjang waktu tidur malam
Ku tunggu jawaban Mu Tuhan....
Ku tunggu....

Rasa Ini


Rasa ini
Aku tekan dan pendam
Sedalam dalamnya
Sangat dalam
Dan teramat dalam
Apa yang kurasa 
Hanya aku yang tahu...
Dan Engkau Penciptaku....

Tunggu Aku


Suatu saat
Aku akan pergi ke tempat mu
Negeri antah berantah
Yang berbeda tumpah ruah
Aku tak peduli....
Karena kau berharap
Aku selalu di sisi mu....
Dan menunggu ku ....

Terkadang

Terkadang
Aku ingin pergi
Ke tempat yang jauh
Yang terhalang waktu
Dan kau menunggu ku disana...
Agar 
Disini semua tahu
Aku bahagia bersamamu....

Menjadi Mungkin

Hanya 
Kau Sang Pencipta
Langit dan Bumi
Dan Segala yang ada padanya
Yang dapat menjadikan
Yang tak mungkin
Menjadi mungkin.....



Minggu, 01 September 2013

Gerimis Jatuh

Ku bayangkan saat ini kau
Tengah duduk bersama ku
Mengulang senja yang lalu
Memesan kopi hitam panas
Dan sebaris kue balok
Ada gerimis di kedua mata kita
Aku ingin membangun dermaga
Untuk kepulangan air mataku...



Percakapan

Kita seperti dipermainkan waktu
Ucap mu
Entah mengapa
Percakapan itu
Selalu membuatku ingin menekuk lutut
Menangis
Seperti Cinderella
Yang kehilangan sepatunya....



Sajak Malam

Lampu kamar mulai lelah
Aku juga mulai lupa
Bagaimana melepaskan diri 
Dari khayalan
Tentang seorang putri yang dicintai
Pangeran tanpa jeda
Tidak ada lampu untuk masa lalu
Atau rindu yang terbaring
Dan demam....



Suatu Sore2

Di depan peron itu
Aku berjalan, memasuki
Ruang tempat orang orang
Menunggu, menjemput kedatangan,
Mengantar kepergian, atau barangkali 
Hanya sekedar menebus kenangan....
Sama seperti ku ...



Suatu Sore

Saat itu sore yang asing
Di depan rel kereta yang menggerak
Aku tahu
Halaman depan stasiun
Itu pernah mencatat langkah
Kita yang rapuh,
Yang gagal
Menuntaskan rencana....




Tak Pernah

Aku ingat
Di peron itu,
Kau pernah berusaha menunda
Kepulangan kita dari perjalanan
Yang terus menerus menitipkan gelisah
Dibalik rambutmu yang kusut
Dan aku
Tak pernah bisa memaknainya...

Ku tulis

Ku tulis sajak ini tengah malam
Sambil mengingat 
Dan menghadap dinding yang sepi
Berkali kali aku menuliskan
Namamu
Di antara abjad abjad mati....





Tak Dapat

Di danau ini
Tak ada lagi yang dapat  ku ingat
Selain hangat matamu....



Suatu Sore

Disini
Di sebuah stasiun, aku kembali
Mengenang yang memang telah
Menjadi masa lalu....